Bagian 18

23 11 0
                                    


Masih di kisah yang sama aku akan ceritakan kembali tentang perjalanan Ayme dan Rey dibagian ini.....


Ya masih tentang pertemuan di waktu itu, coba kita telaah bersama-sama.

"Kak"

Tegur Ayme saat melihat Rey tengah duduk diteras rumah kostannya. Mendengar suara dari arah belakang nya Rey pun memutar setengah badan dan mendongakkan kepalanya.

" Serius amat dandanannya hehe (tertawa kecil) "

Komentar Rey saat melihat Ayme sudah berdiri tepat dibelakangnya. Aku tahu Rey hanya mencandai Ayme saja, karena tak ada yang serius dari dandanan Ayme saat itu. Semuanya tampak biasa saja, seperti akan berangkat kekampus sehari-hari saja sederhana dan ala kadarnya.

" Siapa yang serius, perasaan biasa aja"

Jawab Ayme sambil memakai masker penutup muka. Tapi kurasa jawabannya tak terdengar oleh Rey, karena Rey kebetulan sedang menyalakan motornya, sementara Ayme berdiri agak jauh darinya.

" Kita cari makan ya"

Ucap Rey sambil menyalakan motornya.

" Engga usah aku udah makan"

Jawab Ayme, seperti biasa ia selalu jujur. Hehe

" Kalau gitu, kita cari minum saja"

Rey sambil tersenyum-senyum melihat Ayme.

" Aku kan engga haus"

Gadis ini memang tak pandai berbasa-basi ia terlampau apa adanya, tidak tidak ku revisi terlampau seadanya. Hehe. Mendengar jawaban Ayme seperti itu Rey bingung mau menjawabnya, ia hanya tertawa kecil sambil menyerahkan helm untuk dipakai Ayme.

" Kak bentar aku agak geser kebelakang dulu"

Ucap Ayme ditengah-tengah perjalanan karena ada polisi tidur dan lobang jalanlah yang membuat duduk Ayme jadi bergeser kedepan. Meskipun berboncengan Ayme tetap menjaga jarak tempat duduknya.

" Kamu bawa tas kan?"

Tanya Rey mendengar ucapan Ayme.

" Iya bawa"

Ayme masih bingung kenapa Rey menanyakan apakah dia membawa tas atau tidak. Apa Rey tidak menyadari kalau dirinya membawa tas.

" Ya udah tarok ditengah"

Pinta Rey, agar ada penghalang jarak duduk diantara mereka berdua.

" Oh iya"

Ayme meletakkan tasnya ditengah.

" Huftt.. ternyata kakak ini pengertian juga"

Ayme bergumam didalam hati dan tersenyum kecil, sepertinya ia tersanjung dengan perlakuan Rey yang memahaminya. Tapi aku heran dengan perjalanan mereka kali ini, untuk pertemuan hahhhh ini lebih tepatnya pedekatean. Aku hanya menebak saja. Hehe. Selanjutnya di sepanjang perjalanan mereka hanya diam-diaman, Rey fokus dengan kemudi roda duanya sementara Ayme duduk dibelakangnya tak mengatakan apa-apa. Sampailah keduanya di salah satu masjid yang memang terdapat tamannya, tapi sayang hari itu sangat panas rasanya untuk duduk-duduk ditaman tak memungkinkan bisa-bisa keduanya kemutungan hehe. Tapi aneh juga kenapa harus kemasjid pula tidak adakah tempat wisata Rey? geleng-geleng deh liat kelakuan kalian berdua. Maksudnya mau sholat berjamaah kau imamnya dan Ayme makmumnya, dasar bocah.

Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang