Brondong....oh Brondong

32.5K 100 3
                                    

Gara-gara semalam, jadi ingin buat artikel lagi..

Ceritanya seperti biasa .... di tempat sauna tapi bukan di pusat kebugaran melainkan sebuah hotel.

Saat memasuki ruang sauna saya melihat sudah ada 3 orang pengunjung. Setelah melihat sepintas, saya putuskan untuk duduk di bangku atas. Memang ada 2 undakan kayu tempat duduk bagi penikmat ruang ini. Karena ruang saunanya agak sempit, maka saya harus memilih dan saya pilih undakan duduk di atas. Duduk di undakan bawah ada seorang pemuda belia (sebut saja A). Sepertinya masih mahasiswa dengan wajah tampan.... wkwkwk... kalau tidak tampan sih tidak seru ya? Selain pemuda belia itu, ada 2 lagi pengunjung lainnya yakni seorang bapak yang perutnya melebar (gendut gitu lho, sebut saja B) dan seorang pemuda lain yang juga cukup tampan (sebut saja C).

Tidak lama setelah duduk di undukan atas, si pemuda belia alias A menggeser tempat duduknya. Maksudnya ia duduk dengan jarak yang secara perlahan mendekat ke saya. Saya heran juga, untuk apa dia melakukan hal itu? Bukannya di sebelahnya masih cukup luas tempat untuk dia duduk. Dia kemudian malah duduk di antara kaki saya. Terkejut juga sih. Namun radar sudah mulai jalan. Jangan-jangan pemuda ini gay? Saya diamkan saja ulahnya. Rupanya aksinya terus berlanjut. Dia pun mencoba menempelkan tubuhnya ke kaki saya. Nah kan? Ini sudah modus. Bukan itu saja, dia terus memundurkan tubuhnya sehingga tubuhnya diapit oleh kedua kaki saya. Wuih.... berani banget nih orang. Mau dimakan ya? Untung masih muda belia dan orangnya kasep, jadi ya....dibiarkan saja lah. Eh rupanya dia tidak puas, dia menarik tangan saya untuk menyentuh tubuhnya. Busyet deh! Dia sungguh-sungguh ingin disentuh dan dibelai rupanya. Tidak tanggung-tanggung, dia menarik tangan saya untuk membelai perutnya. Gila kan?

Saya sampai takut sendiri. Bukannya di ruang ini ada 2 orang lainnya? Saya pun terpaksa melirik ke depan dan samping. Saya takut mereka merasa terganggu dengan ulah si A. Namun lagi-lagi saya terkejut! Rupanya baik B dan C sedang memainkan pensi-nya. Tampak di C sudah membuka handuknya dan tangannya sedang menarik pensi-nya turun naik. Demikian juga dengan si B. Astaga sejak kapan mereka membuka handuk mereka dan melakukan gerakan coli? Rupanya perhatian saya terlalu terpusat ke A sehingga tidak memperhatikan ulah B dan C. Pantas saja A jadi berani.

Lalu A membuka handuknya sehingga terpampang juga pensi-nya yang tidak panjang tapi sudah berdiri penuh. Dia membawa tangan saya ke pensi-nya itu. Sudah disunat dan keras banget. Wuih.... lalu minta di-coli-in....Mmm..... Dasar brondong! Tidak puas begitu, ia rupanya ingin diisap. Dia minta saya duduknya turun ke undakan di bawah terus menyodorkan pensi-nya. Benar-benar brondong! Saya paling malas disuruh isap-isap. Ngeri. Takut kena penyakit. Dia mencoba membuka handuk saya dan memegang pensi saya. Jiah..... jangan begitulah.... jadi tangannya saya tepis. Tangannya memakai jurus menghindar lalu meraih pensi saya lagi. Wuit.... belum tahu si jampang dari Betawi dia. Lagi-lagi jurus mengelakkan dan menjauhkan tangannya saya lakukan. Luput!

Melihat reaksi saya yang malas-malasan, dia pun pindah ke B dan C. Dasar anak kecil! Lalu dia ciuman dengan si C dan memainkan pensinya. Namun tidak lama kemudian dia beralih ke B dan melakukan hal yang sama. Jadi dia pindah – pindah. Si B dan C pun membalas ulahnya. Mereka berciuman dan saling menyentuh, meraba dan apalagi....ya coli lah. Untung mereka coli nya tidak sampai keluar. Bisa-bisa pejuh nya berceceran di mana-mana. B dan C melirik ke saya. Maksudnya mungkin ingin dipegang dan di-coli-in kali ya. Entah lah apa yang mereka pikirkan. Namun saya diam saja. Agak seram, jadi malas juga. Rupanya tidak puas dengan B dan C, A balik lagi minta cium dan diisap. Weleh-weleh.... dasar brondong. Biar ganteng tidak saya layani. Rupanya dia kesal dan tidak mau lagi lalu dia pun keluar. Lalu B dan C juga ikut keluar. Mungkin mereka ingin menuntaskan hasrat.... Begitulah kejadiannya.Bagi yang tidak pernah mengalaminya sendiri, kejadian seperti ini pasti rasanya aneh. Tapi hal seperti ini umum berlaku di banyak tempat. Hanya para gay yang bisa merasakan dan berani melakukannya. Jangan coba-coba ya kalau tidak pernah alami. Nanti salah orang....wkwkwk.... Saat bilas, saya bertemu kembali dengan A. Rupanya dia masih kesal dan seperti sengaja tidak mau melihat ke arah saya. Ha..ha... nafsu ditolak, jadi ngambek. Brondong...oh... Brondong.. Waktu di ruang ganti pun dia seakan-akan menghindar. Terakhir waktu dia ngobrol dengan temannya, dia bicara tentang kampus..... . Dia pasti baru kuliah. Obrolannya memang kehidupan kampus.

Begitulah kisah semalam. Moga-moga yang baca tidak baper ya (terutama yang ngedon di Bekasi....). Kalau ada salah kata mohon dimaafkan. Tetap semangat dan ceria. Yang tidak baik dari cerita ini harap diabaikan.

Buat kaum cowo (for male only)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang