TD 28

164 27 2
                                    


D-6 goes to Tokyo Drift

Sebuah sirkuit illegal yang sering digunakan oleh komunitas balap di Osaka ini biasanya sudah dipenuhi orang-orang yang hendak menyaksikan aksi para pembalap jalanan. Namun, hingga petang, hanya terdapat dua mobil yang mengisi keheningan dengan suara kendaraan mereka. Sebuah Mustang dan Mazda.

Kim Namjoon berada di balik kemudi Mustang. Ia melakukan putaran dengan cepat, meninggalkan sebuah Mazda berwarna hitam. Tidak ada sedikit keraguan pada raut wajahnya ketika akan memasuki lintasan tanah, ia menikung tajam, menyisakan gumpalan debu di udara. Kepercayaan dirinya naik seratus persen, ia akan memenangkan balapan.

"Kya! Kejar aku jika kau bisa," tantang Namjoon. Suaranya dapat didengar oleh si pengemudi mobil hitam, mereka menggunakan saluran radio untuk saling berkomunikasi. Sang lawan meringis sengit, kemudian menekan gas lebih dalam.

Saling kejar antara Mustang dan Mazda berlangsung sengit. Mendekati sebuah tikungan yang tidak terlalu tajam, Namjoon segera meluncur, sedangkan pengemudi mobil hitam hanya mempercepat kecepatan dengan teknik cornering. Teknik drifting Namjoon justru memperlambat kecepatan, sedangkan mobil hitam berhasil melewatinya dengan secepat kilat.

"Kau terburu-buru, Namjoon-ah," ejek pengemudi Mazda. Namjoon mendengus kasar, lantas mengakselerasi kecepatan, dan mempersempit jarak.

"Jangan senang dulu, Tiara-chan. Lihat saja," ancam Namjoon, dan terus mengekori mobil hitam. Hampir menuju lintasan akhir, Mazda hitam masih memimpin. Sang pengemudi, Takiya Tiara, merasa terbang dengan bebas menuju garis akhir.

Lintasan terakhir merupakan lintasan terbuka, ini kesempatan bagi Namjoon mengambil alih posisi pertama. Dia masih mencari celah menyalip mobil di depannya, begitu memasuki lintasan bebas, ia mengambil sisi luar, dan berhasil mensejajarkan diri dengan Tiara. Mobil Namjoon menambah kecepatan dan menghadang laju Mazda mendadak hingga sang pengemudi Mazda melonjak kaget dan mengerem mobilnya dengan cepat. Sukses membuat lawannya bungkam, Mustang itu langsung memutari lawannya dengan berdrifting ria, memamerkan keunggulannya.

Decitan rem dan gas yang memenuhi seluruh lintasan balap berangsur hilang. Mustang yang Namjoon kendarai berhadapan dengan mobil Mazda, tampak di seberang, Tiara memanyunkan bibir dan bersilang dada.

"Dasar tukang pamer," seru Tiara angkuh.

"Ck!" Namjoon mendecakkan lidah. "Ah, mau bagaimana lagi? Kau sedang bertanding dengan rider terhebat di kota ini," balas Namjoon.

Tiara menatap intens Namjoon, dan bertanya,"Rider hebat, ya?"

Tiara menyentuh setirnya kembali, sedangkan Namjoon menangkap kejanggalan dari sepatah kata yang sedetik lalu diucapkan Tiara. Tiba-tiba saja mobil hitam itu menancap gas membuat Namjoon terpaksa melihat mobil itu berlalu begitu saja.

"Kau belum mencapai finish, rider!" sindir Tiara seraya mengembangkan senyum. Garis finish sudah ada di depan mata. Ayo selesaikan, batin Tiara.

"Shit," umpat Namjoon, lalu segera memutar mobil dan menyusul Tiara. "Curang!"

"No!" bantah Tiara. "Kau───terlalu cepat senang. Sekarang rasakan!"

Mazda hitam menyelesaikan lintasan terbuka dan melewati garis finish.

"Yakh!" Tiara melepas setirnya asal, melonjak kegirangan, dan keluar dari mobil. Dengan penuh kebanggaan, ia mendekati mobil Namjoon yang baru saja sampai.

"Rider hebat yang lupa garis finish, hah?" ledek Tiara.

Namjoon keluar dari mobil. Ia menyeringai jahil, "Awas kau ya!" Namjoon langsung berlari ke arah Tiara, jelas gadis yang dituju dengan cepat melarikan diri. Kini, kaki-kaki mereka yang adu kecepatan. Bagai anjing dan kucing, mereka saling kejar diringi gelegar tawa.

Tokyo Drift [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang