TD 15

189 36 16
                                    

Black Building. 10.21 p.m.

Black Mazda melintas dengan tenang menuju gerombolan manusia yang tak hentinya bersorak gembira begitu mobil itu muncul di depan mata. Kemenangan Genji ini sangat sesuai dengan perkiraan sebagian besar penonton. Mereka melompat-lompat merayakan kemenangan sang juara, Drift King.

"Yeahhh! DK!"

"Balapan yang bagus DK!"

"DK yang terhebat!"

Wajah senang sebagian besar penonton tersebut berbanding terbalik  dengan wajah Namjoon yang tampak muram. Namjoon mengalihkan tatapannya dari layar handphone ke arah Genji yang baru saja keluar dari mobil dan menebar kegembiraan dengan sombong pada orang-orang yang mengerumuninya. Namjoon menatap tak suka pada pemandangan di hadapannya.

Namjoon sebenarnya tak akan begitu mengubris hasil akhir balapan ini. Genji menang pun bukanlah masalah besar, karena pertaruhan yang Genji dan Tiara buat tidak begitu berarti banyak. Namun, kekalahan yang terjadi pada Tiara bukanlah hal biasa. Satu hal yang membuat Namjoon geram dan tak dimengerti olehnya adalah alasan Genji mencelakakan Tiara.

Kenapa dia berbalik dan sengaja mendorong Mustang Tiara? Bukankah dia hanya perlu menuju garis finish dengan tenang untuk menang?

"Hyung," panggil Jimin.

Jimin berhasil membuyarkan pikiran Namjoon yang sedang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan di otaknya.

Namjoon bergeming. Tak mendapat respon dari laki-laki yang ia panggil, Jimin menghela napas lalu menepuk-nepuk pelan bahu Namjoon. Jimin mengerti apa yang dirasakan Namjoon saat ini.

"Sudahlah Hyung. Biarkan saja. Lagipula Tiara baik-baik saja. Lihatlah!" ujar Jimin berusaha meredakan amarah Namjoon sembari memperlihatkan gambar mobil Tiara yang bergerak dari layar handphone.

Namjoon terbelalak. Ia langsung melempar pandang ke depan dan mendapati Silver Mustang Tiara yang dalam keadaan rusak baru saja sampai di lantai tujuh.

Kehadiran Tiara disambut dengan tatapan yang tak menyenangkan dari banyak orang. Bumper depan dan belakang rusak. Lampu depan sebelah kanan pecah, semua lampu belakang remuk. Dengan keadaan mobil tersebut, Mustang Tiara menjadi bahan olokan orang-orang.

Seperti tak menanggapi ejekan sekitarnya, Tiara hanya menatap lemah kerumunan sambil mengemudikan mobilnya pelan ke arah Genji.

Genji menghampiri mobil Tiara yang sudah berhenti di tempat. Tiara membuka kaca jendela, mempersilakan Genji untuk membuka mulutnya.

"Sayang sekali, kau tidak bisa lagi mengendarai Mustang ini," ledek Genji sambil memukul-mukul pelan atap mobil Tiara. "Padahal harganya jutaan dollar dan malam ini sudah menjadi rongsokan," tambahnya sambil menahan tawa.

Genji menjulurkan kepala ke dalam mobil ingin melihat reaksi Tiara atas perkataannya. Spontan Tiara menoleh dan menatap tajam pada Genji begitu lelaki itu menatapnya. Tiara jelas tersinggung atas perkataan Genji tadi.

"Dengar!" kata Genji berusaha menegaskan sesuatu pada Tiara. "Aku akan memaafkanmu untuk kelakuan kurang ajarmu padaku malam ini. Sekarang, pulang ke rumah dan besok kita bisa memperbaiki kerusakan mobil ini."

Tiara hampir tak dapat mempercayai apa yang baru saja Genji katakan. Lelaki itu sedang menunjukkan kebaikan hatinya. Namun, bagi Tiara perkataan Genji terdengar seperti hinaan, meski Genji mengatakannya dengan lembut.

"Aku tak mau pulang ke rumahmu lagi," balas Tiara tak berselang lama.

Jungkook yang berdiri di belakang Genji mendengar penolakan Tiara tersebut. Senyum kemenangan di wajah Jungkook hilang seketika. Ia tak habis pikir, setelah segala yang terjadi hari ini, bahkan hingga Genji menunjukkan kepeduliannya, gadis itu tetap menolak Genji.

Tokyo Drift [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang