TD 35

258 27 12
                                    

Note : Chapter berikut ini terdapat visualisasi peristiwa dalam cerita. Mobil yang ditampilkan sebagian besar akan tidak sesuai dengan mobil dalam cerita, baik jenis maupun warna mobil. Gambar hanya visualisasi belaka.

Beberapa gambar diambil dari film Tokyo Drift, Need For Speed, dan lainnya. Harap menyiapkan kouta lebih untuk chapter ini *hihi* Terima kasih ^^

***
D-Day Tokyo Drift

Malam hari ini, tepat pukul 11:00 langit Tokyo gelap gulita dan salju tak lagi menghujani permukaan bumi. Gemerlap gedung-gedung pencakar langit merajai kekelaman, topeng dari kehidupan yang tidak jua terlelap. Jarum waktu pun berputar lambat, merefleksikan kecepatan yang tak terjangkau logika.

Black Building, arena unjuk gigi para pembalap kota akhirnya tertidur. Tiada musik, tari, dan tawa. Hanya sepi. Di dalam gedung bertingkat tujuh tersebut, Silver Mustang dan Red Acura berdiri gagah di belakang garis putih.

Gedung bercat hitam ini menjadi start dan finish dari Tokyo Drift. Jalur balap sudah tertera pada sebuah tablet di atas dashboard masing-masing mobil. CCTV di sekitar jalur balap sudah dihack untuk mengambil gambar secara langsung. Para pecinta balap baik rider, mekanik, maupun sekedar pengagum balapan, berada di bawah gedung untuk menjadi saksi pertandingan.

Kim Namjoon dan Takiya Genji telah bersiap di mobil masing-masing. Sementara di depan garis putih berdiri tegap Park Jimin dan Jeon Jungkook untuk memberi aba-aba.

"Kenapa lama sekali? Kapan mulainya?" Tanya seorang wanita yang menanti pertandingan antara Genji dan Namjoon.

"Iya, kita sudah tidak sabar," timpal seorang pria di sebelah.

"Apa yang mereka tunggu?" Keluh seorang yang lain.

Semua sudah datang. Semua sudah siap. Tapi, kedua mobil tidak lekas menghidupkan mesin. Jendela mobil mereka pun masih terbuka dan pengemudinya masih saling melempar pandangan sengit.

Detik berikutnya, derap langkah semakin jelas terdengar menuju Ford Mustang dan Acura NSX seraya menampakkan sosok perempuan yang dinanti oleh Namjoon dan Genji. Langkah gadis itu terhenti di antara Jimin dan Jungkook.

"Tiara-chan," gumam Jimin sembari menoleh pada Tiara.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Namjoon, mencari tau keadaan Tiara.

Tiara mengangguk, "Iya, aku baik." Ada rasa lega pada benak Namjoon dan Genji ketika mendengar jawaban itu.

"Aku akan ikut balapan dengan kalian," seru Tiara. Sontak Genji, Namjoon, Jimin, dan Jungkook terperanjat dan kening mereka berkerut. Tiara menghadap kedua mobil, melihat bergantian sosok pengemudi. Ia merekahkan senyum manis, kemudian melangkah menuju Red Acura, masuk ke mobil tersebut, dan duduk di sisi pengemudi.

"Kya, kya, Tiara! Apa yang kau lakukan?!" Pekik Jimin.

"Kau tidak bisa ikut, Tiara-chan," tuntut Jungkook. "Keluar dari sana!"

Tiara bergeming, tak menanggapi kedua orang yang menghardiknya dan melempar pandang pada pemuda Takiya yang duduk di sebelah. Ia melihat bahwa Genji mengenakan syal merah miliknya. Syal tersebut, tanda bahwa kedua suratnya telah tersampaikan.

"Kalian tau aku datang?" Tanya Tiara memastikan. Genji tidak mengubris pertanyaan Tiara satu ini dan justru menatap tajam.

"Ti-chan, apa yang kau lakukan?!" Tanya Genji sedikit tak suka. "Keluar! Ini bukan pertandinganmu!"

Tokyo Drift [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang