"Nah kamu jangan capek-capek dulu ya!" Nah mengangguk.
"Iya bun, btw aku ga liat Lexha dari tadi. Dia masih belum pulang?" bunda yang baru menyadari si princess tidak kelihatan seharian ini pun mulai panik.
"Mungkin dia di kantor bareng sama Harry" Nah menggeleng.
"Harry ada di kamar bun, Lexha ga mungkin ke kantor sendirian. Apalagi ini udah malem" bunda mulai panik dan dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.
"HARRY!!! AYAH!!!" ayah dan Harry yang berada di atas langsung turun, takut terjadi apa-apa.
"Ada apa bun?" Harry masih ngos-ngosan.
"Princess di mana?" ayah dan Harry saling berpandangan.
"Lah, aku kira sama bunda" bunda menggeleng.
"Di kamar mungkin? Jangan pada nethink dulu. Siapa tau dia tidur, pada tau sendiri kan? Lexha kalo tidur kayak gimana?" yang lain hanya mengangguk.
"Yaudah yuk kita cek, bunda penasaran" bunda berjalan duluan ke kamar Lexha.
Setelah sampai di depan kamar Lexha bunda langsung masuk, tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.
"Tuh ada" Harry menyibak selimut, bukannya Lexha tapi yang ada hanya guling yang tertutup selimut.
"Yon Lexha kemana Yon?" bunda mencoba menghubungi Lexha, bukannya Lexha yang menjawab malah operator yang menjelaskan bahwa nomor Lexha tidak aktif.
"Nomornya ga aktif, gimana dong?" ayah mencoba mengubungi anak buahnya.
"Lacak dimana princess"
"Em, maaf boss. Sebelumnya princess mengancam kami, jika boss menemukan dia. Dia tidak akan pernah kembali ke rumah boss, kami tidak bisa membantu boss. Tapi jika boss bersikeras ingin menemui proncess kami akan melacaknya, tapi resikonya kami tidak tanggung" ayah mengusap wajahnya kasar, dan langsung mematikan ponselnya secara sepihak.
"AKH!!!" Ayah membuang ponselnya asal.
"Kenapa?"
"Dia ngancem anak buah ayah, kalo ayah nemuin dia. Dia ga bakal mau balik ke sini" bunda menunduk Nah langsung mengelus punggung bunda.
"Sabar bun, mungkin besok Lexha pulang. Jangan di pikirin nanti bunda sakit" bunda mengangguk dan pergi menuju kamarnya diikuti ayah, Harry dan Nah.
***
Setelah sampai di mansion milik keluarga Joe, Joe menggengam tangan Lexha, seperti sepasang kekasih.
"Ini beneran ga papa? Nanti kalo orang tua lu marah gimana?" Lexha meremas tanggan Joe.
"Dirumah cuma ada kak Andrea sama Drea doang kok, bonyok gue lagi pergi" Lexha menghela nafas lega.
"Seengaknya gue ga terlalu canggung kalo di tanya kenapa ga pulang, dan gue siapanya elu" Joe terkekeh.
"Mau masuk ga?" Lexha mengangguk.
"Joe tunggu sebentar deh" Lexha mematikan daya ponselnya.
"Kenapa?" Lexha menggeleng lalu menarik Joe, untuk masuk ke dalam.
Tadi malu-malu, sekarang? Dianya yang narik gue. Dasar wanita! -Joe.
"Berasa rumah sendiri ya? Langsung masuk aja" Lexha hanya terkekeh.
"KAK!!! DRE!!! GUE PULANG" Lexha menjitak kepala Joe.
"Aduh, sakit botaq!" Lexha tak terima di katai botak dan dia kembali menjitak kepala Joe.
"Gue ga botak!" Joe bersiap ingin mengejar Lexha, Lexha melihat gerak-gerik Joe dia langsung berlari.
"LEX, AWAS YA LU!!! KALO KETANGKEP. GUE BUANG LU KE RAWA-RAWA" Lexha malah tertawa, dan dia berlari memutari sofa.
"Buang saja hayati kerawa-rawa bang, hayati sudah lelah berlari" karena Lexha tidak memperhatikan larinya dia kesandung ujung kaki sofa, dan dia jatuh di depan kaki seseorang yang ia tidak kenal. Joe yang melihat Lexha jatuh, ia langsung menghampiri Lexha.
"HEH BAGONG! ANAK ORANG DI BIKIN JATOH!!" Joe memeriksa lutut Lexha.
"Lutut lu ga papa? Sakit ga? Terus ada yang sakit ga?" Lexha hanya menunduk, melihat lukanya.
"Bawel lu! Seharusnya langsung di periksa bukan di tanya! Lu pikir lukanya bisa ngejawab semua pertanyaan elu?" Joe berdecak.
"Ck! Gue ga nanya elu kak! Gue nanya sama Lexha bukan elu!" tubuh Joe langsung jatuh ke belakang, karena di tarik oleh seseorang.
"Elu yang namanya Lexha? Yang di postingan adek gue?" Lexha hanya mengangguk.
"Lutut lu merah tuh, sakit ga?" Lexha menggeleng.
"Kaka kok daritadi nunduk mulu? Kenapa? Kita ga gigit kok" Lexha terkekeh.
"Iih, kaka cantik banget. Drea suka, ga kayak kak Andrea jelek" Andrea menatap tajam adik kecilnya.
"Lu pada awas kek! SKSDSA lu pada! Minggir-minggir" Andrea melipat kedua tangganya di dada.
"Apaan tuh bang?" Andrea memutar kedua bola matanya.
"SKSDSA itu artinya Sok Kenal Sok Deket Sok Akrab" Drea menatap tajam abangnya itu.
"Oh iya, kita belom kenalan" Drea mengulurkan tangannya.
"Kenalin nama aku Drea Jhonathan. Aku kelas 2 SMA" Lexha menjabat tanggan Drea.
"Stephanie Alexander Landgree" Andrea melongo tak percaya.
"Lu Stephanie? Astaga ngimpi apa gue semalem!!! Gue bisa ketemu sama CEO termuda" Andrea langsung memeluk Lexha tanpa memperdulikan Drea yang terjatuh.
"KAKA!" Joe yang melihat Lexha mulai kehabisan nafas pun menarik tubuh Andrea.
"Lu gila! Hampir bikin dia mati" Andrea hanya terkekeh.
"Oh iya, lu nginep di sini?" Lexha mengangguk dan masih mengatur nafasnya.
"Oke! Kita pesta BBQ malam ini, eh jelek belanja daging sana sama Drea, gue sama Lexha di rumah" Drea menggeleng antusias.
"Ga mau! Drea maunya sama kak Lexha" Andrea mengeleng.
"Engga! Gue sama Lexha! Udah sana lu jalan sama abang lu" Drea menggeleng.
"Kak Lexha sama Drea!"
"Lexha sama gue!"
"Ihhh ga mau!!! Pokoknya kak Lexha sama Dreaaaa!!!!!" Joe dan Lexha hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Lex-" omongan Andrea di putus oleh Lexha.
"Gimana kalo kita belanjanya bareng-bareng aja?" Lexha menaik turunkan kedua alisnya.
"Ide bagus, kenapa ga dari tadi aja ya?" Andrea geleng-geleng kepala.
"Ga kepikiran" Lexha langsung menarik lengan Andrea dan Drea, ia takut kalau mereka akan berdebat kembali.
"Kita mau kemana?" Lexha memutar kedua bola matanya.
Ini manusia pura-pura polos apa bloon si? -Lexha.
"Ke supermarket adik ku yang paling jelek!" Andrea membuka pintu belakang mobil.
"Biasa aja dong mbaknya, ga usah ngegas!" Andrea hanya mengangkat bahu lalu masuk diikuti Drea.
"Loh kaka di belakang? Terus aku di mana? Di belakang juga?" Joe menggeleng.
"Udah lu di samping gue aja!" Lexha cemberut. Lalu tidak lama kemudian mobil mulai berjalan menuju ke supermarket.
Tbc...
Hai autor kambek,,,
Ada yang kangen ga? Engga ya? Yauda deh...Semoga ga bosen ya,,,
Salam author aka istrinya Kai
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S 2 [The END]
Ficção AdolescenteLanjutan cerita dari Triple S, bagi yang belum baca Triple S di sarankan baca terlebih dahulu. Bahasa non baku, mengandung kata-kata kasar, julukan, dan perkataan yang kurang enak di baca. Jadi mohon di maafkan. Mungkin akan banyak typo