"Emm, bang?" Harry menoleh.
"Kamu fikir saya tukang bakso kamu panggil bang?" Lexha menghela nafasnya.
"Kenapa kemari?" Harry memang berada di ruangan Lexha.
"Ini kantor saya, suka-suka saya" Lexha berjalan kearah meja dan mengambil tas untuk segera pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
"Ga pulang?" Harry bangkit.
"Bareng, saya ga bawa mobil" Lexha terdiam, dia tidak mau abangnya risih karena Harry akan satu mobil dengannya.
"Ni abang bawa aja, Lexha biar pulang naik taxi. Lexha ga mau abang risih karena satu mobil bareng Lexha, Lexha juga paham. Abang sebenernya ga mau kan pulang bareng Lexha, karena abang ga ada pilihan akhirnya abang nugguin Lexha" Lexha menaruh kunci mobilnya di meja.
"Lexha taruh di meja kuncinya, Lexha takut abang ga mau nyentuh Lexha. Dan satu lagi, Lexha ga akan marah kalo mobil Lexha lecet. Asal jangan abang yang lecet, Lexha ga mau itu. Kalo gitu Lexha duluan ya bang, takut ga ada mobil"setelah itu Lexha berlalu, sedangkan Harry? Dia hanya mematung.
"Cih, dasar bocah! Kalo tau begini lebih baik gue yang pulang naik taxi" Harry mengambil kunci mobil Lexha di meja dan bergegas menyusul Lexha.
"Gila tuh bocah kemana si? Perasaan jalannya cepet amat" Harry mencari Lexha ke halte depan kantor, namun dia tidak menemukannya.
"Apa dia udah naik taxi? Akh dia ga pernah berubah! Selalu bikin gue khawatir!" Harry menemukan Lexha di sebrang jalan sambil menunduk, setelah itu ia kembali ke basement untuk mengambil mobil.
"Gue pulang naik apa? Mau nelfon Joe tapi handphone gue low, gue pulang naik apa ya allah" Lexha menyebrangi jalan sambil melamun, dan...
Brak!!!
Tubuh Lexha terpental jauh karena di hantam oleh sebuah truk, dan Lexha menjadi korban tabrak lari.
"Lah tu bocah kemana? Perasaan tadi ada di situ, btw itu apaan dah rame banget" Harry turun dari mobilnya dan menghampiri kerumunan warga.
"Permisi pak ada apa ya?" Harry menepuk punggung bapak-bapak.
"Ini ada korban tabrak lari, saya sih tidak kenal siapa orangnya. Tapi banyak yang bilang dia salah satu karyawan yang kerja di Leon company"
Karyawan? Siapa? -Harry.
Harry segera masuk ke kerumunan orang-orang, dan lututnya seketika melemas saat tahu siapa yang terbaring lemah sambil terbujur darah.
"DEK BANGUN DEK! INI ABANG DEK KAMU BANGUN DONG!!! TOLONG PANGGIL AMBULANCE" Harry memangku kepala Lexha.
***
"Udah dapet info bun?" bunda menggeleng.
"Bunda udah nanya sama Andre cuma dia bilang, Lexha tadi pagi langsung pulang. Ga ngasi dia kabar dulu, jadi dia ga tau Lexha sama Harry kenapa" Nah dan Nay membuang nafasnya kasar.
"Dimas ga jemput kamu?" Nay menggeleng.
"Dimas belum pulang bun, dia bilang pulang jam 10. Berarti satu jam lagi" bunda mengangguk.
"Bundaaaaaaa, Lee udah selesai belajar" Lee masuk sambil berlari.
"Duh anak bunda jangan lari-lari nanti jatoh" Lee hanya menampilkan deretan gigi putihnya.
"Eh ada kaka Nay, hallo kaka" Lee melambaikan tanggan ke arah Nay. Karena memang tadi pas Lee pulang sekolah, Nay lagi di kamar Nah jadi Lee ga tau kalo Nay dateng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S 2 [The END]
Fiksi RemajaLanjutan cerita dari Triple S, bagi yang belum baca Triple S di sarankan baca terlebih dahulu. Bahasa non baku, mengandung kata-kata kasar, julukan, dan perkataan yang kurang enak di baca. Jadi mohon di maafkan. Mungkin akan banyak typo