Sick Tapi Tak Berblood

1.4K 70 0
                                    

"Saakiit" hanya itu yang mampu Lexha ucapkan.

"Apanya yang sakit?" Lexha menggeleng.

"Lexha ga tau apa yang sakit, tapi Lexha ngerasain sakit" lalu Lexha menghapus air matanya dan bangkit dari sofa, dan kembali menunduk.

"Lexha mau siap-siap hari ini ada meeting, Lexha ga mau telat. Dan Lexha ga mau ayah liat Lexha dalam keadaan begini" setelah itu Lexha pergi menuju kamarnya untuk siap-siap.

"Dia kenapa si? Ga bisanya kayak gitu" Nah mengangguk.

"Pasti ada masalah besar yang buat dia begini, kalo masalah kecil dia ga mungkin begini bun" bunda dan Nah masi menatap Lexha yang berjalan menaiki tangga dengan kepala menunduk.

"Bunda takut dia berbuat macem-macem. Lexha kan orangnya nekat" Nah mengangguk.

"Harry udah tau dia pulang belum ya?"

"Udah, tadi pagi Harry nyuruh dia pulang jam setengah 3" bunda dan Nah langsung menatap ke Harry.

"Yauda kamu sarapan gih, kata Lexha nanti kamu ada meeting" Harry mengangguk.

"Kamu duluan aja ke meja, bunda mau panggil ayah dulu buat sarapan. Mungkin Lexha nyusul" Nah dan Harry mengangguk.

"Kamu sama Lexha lagi berantem?" Harry menggeleng.

"Kenapa emang?" Harry bersikap santai seolah tidak terjadi apapun.

"Tumben kamu ga ke kamar Lexha buat bangunin dia?" Harry menggeleng.

"Tadi lagi beresin berkas-berkas yang bakal di bawa buat meeting" Nah hanya mengangguk.

"Morning Harry junior" Harry mengelus perut Nah lalu menciumnya.

"Pagi-pagi udah pacaran aja" Harry dan Nah hanya terkekeh.

"Adik kamu belum pulang?" bunda mengambilkan nasi untuk ayah, Harry, Nah, lalu untuk bunda sendiri.

"Siapa? Lee?" yang lain menatap Harry tak percaya.

"Masa iya Lee, dia kan baru berangkat. Masa iya langsung pulang? Aneh kamu" Harry hanya terkekeh.

"Lexha udah pulang, tadi lagi siap-siap. Bentar lagi juga turun" ayah mengangguk, lalu memulai makannya.

"Seenggaknya berkat make up muka gue ga terlalu keliatan muka monster gue, oke Lexha lu ga boleh nangis. Tahan air mata elu sampe meeting selesai, setelah itu lu bebas" Lexha membuka ponselnya, dan melihat ada pesan masuk dari Joe.

From : Joe

Lu pulang kapan? Kok ga bangunin gue?

To : Joe

Tadi pagi, udah dulu ya, gue mau ke kantor.

From : Joe

Iya

Setelah itu Lexha tidak langsung turun, karena Lexha tau mereka sedang makan. Lexha masih tidak sangup jika menatap abangnya.

Lexha berjalan ke arah balkon dan melihat ke kolam renang, kadang dia menyesali kenapa dia bisa hidup kembali. Kenapa dia tidak bersama Adyt, jika dia bersama Adyt dia akan bahagia. Begitu lah yang ada di fikiran Lexha, setelah cukup dia turun ke bawah untuk pergi ke kantor.

"Kamu ga sarapan dulu?" Lexha menggeleng.

"Nanti aja Yah, di kantor. Lexha belum nyiapin berkas-berkas" Lexha menghampiri ayah dan bundanya mencium punggung tangan mereka.

"Kamu ga bareng sama abang kamu?" Lexha terdiam.

"Engga bun, Harry mau nyelesain tugas dulu sebentar" Nah menatap Harry dan Lexha.

"Yauda Lexha berangkat dulu ya, Nah jangan capek-capek ya" Lexha sedikit berlari menuju mobil, dan langsung buru-buru masuk takut ada yang melihat air matanya.

"Ler, aku ga kuat. Sakit Ler, aku pengen ikut kamu aja. Aku capek Ler, aku ga kuat"Lexha menghapus air matanya dan melajukan mobilnya menuju kantor.

***

"Yanggggg, aku ke rumah Nah aja ya, aku di sini bosen. Nanti kamu pulang kantor jemput aku lagi" Dimas mengangguk.

"Iya, yauda sana siap-siap kita ke rumah Nah" Nay tersenyum lalu mencium pipi Dimas.

Setelah Nay siap-siap, mereka langsung pergi ke rumah keluarga Lexha.

"Assalamualaikum" Nay dan Dimas masuk dan menuju ke ruang tamu, karena kebetulan mereka sudah selesai makan dan lagi duduk di sofa.

"Waalaikumsalam, tumben Nay? Dimas emang ga kekantor?" Dimas mengangguk.

"Kekantor bun, cuma Nay minta ke sini. Di rumah bosen katanya" Bunda mengangguk.

"Lexha mana bun?" Nay duduk di samping Nah.

"Lexha ke kantor"

"Lah bang Harry ada di sini, Lexha ke kantor sendiri?" bunda menggeleng.

"Harry baru mau berangkat" Nay mengangguk.

"Kalo ayah?" yang di bicarain nongol sambil membawa tas kerja.

"Kenapa nyariin ayah?" Nay menggeleng.

"Ayah ga kekantor?" Ayah menggeleng.

"Ayah mau nemuin client, yang ke kantor Harry sama Lexha" Nay mengangguk.

"Lexhanya kemana?" -Dimas.

"Udah jalan duluan" Dimas mengangguk.

"Harry berangkat ya" semuanya mengangguk.

"Bareng gue aja, nanti pulangnya sama Lexha" Harry menggeleng.

"Iya udah bareng sama Dimas aja, nanti pulangnya sama Lexha" mau ga mau Harry mengangguk, dia ga mau kalau keluarganya tau kalo dia udah ga nganggep Lexha sebagai adiknya.

"Yauda Harry sama Dimas berangkat. Assalamualaikum" Dimas dan Harry mencium punggung tangan ayah dan bunda setelah itu mencium perut istri masing-masing.

"Waalaikumsalam" Harry dan Dimas berjalan menuju mobil Dimas.

***

"Siap lengkap banget penderitaan gue. Semalem ga tidur, terus tadi ga sarapan. Ditambah ntar ada meeting, mati aja gue" Lexha membanting tubuhnya kesofa.

"Abang, Lexha kangen di perhatiin. Abang, Lexha pengen meluk abang. Abang, Lexha rindu abang yang dulu" Lexha berusaha agar tidak nangis agar make upnya tifak luntur.

Tidak lama kemudian pintu ruangannya di ketuk, mau ga mau Lexha bangkit dan membuka pintu ruangannya.

"Buruan ke ruang meeting! Saya ga suka ada karyawan saya yang telat!" setelah itu Harry berlalu.

"Dia nganggep gue karyawan" Lexha menundukkan kepalanya, lalu berjalan ke meja mengambil berkas-berkas.

Satu jam kemudian~

"Jangan lupa kerjain tugas kamu, saya ga mau tau hari ini harus selesai!" Hanya memberikan tumpukan berkas ke Lexha.

"Huftt, otak gue harus bisa di ajak kompromi" setelah itu Lexha berlalu ke ruangannya sambil membawa setumpuk berkas.

"Arrggghhhh gue ga bisa mikir, gue ngantuk banget di tambah perut gue laper. Gue ga boleh lemah, gue harus selesain semuanya sekarang" Lexha mulai memeriksa berkasnya satu persatu.

***

"Bun, kok tumben Lexha berangkat sendiri. Biasanya bang Harry selalu ikut kemanapun Lexha pergi" bunda dan Nah menggeleng.

"Bunda rasa nih ya, mereka itu lagi berantem" Nah mengangguk.

"Ga mungkin kalo ga berantem, mereka kayak gini. Setuju ga?" bunda dan Nah mengangguk.

"Kita harus cari tau, ada masalah apa di antara mereka berdua. Coba nanti pulang kantor bunda tanya sama Lexha, Lexha orangnya ga bakal bohong sama bunda" Nah dan Nay mengacungkan jempol mereka.

"Setujuuuuuuu"

Tbc...

Fyi, kelar juga. Maaf ya,,, part ini kebanyakan di skip. Maksudnya biar cepet, biar kalian ga bosen.

Salam author aka istrinya kai

Triple S 2 [The END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang