Stresnya Kumat

1.5K 66 0
                                    

Dua hari setelah kepulangan Lexha dari rumah sakit, rumah yang tadinya adem ayem jadi runyam saat Lexha balik.

"LEXHA!!! KAMU JANGAN LARI-LARIAN, JANGAN NGASIH CONTOH YANG GA BAIK BUAT LEE!"

"LEXHA!!! BAJU GUE LU KEMANAIN?"

"DEK! BERKAS-BERKAS KAMU TAROH MANA?"

"KAKA! LEE MAU BELAJAR, JANGAN GANGGUIN LEE MULU!"

"BERISIK!!"

Dan semuanya langsung diam, sunyi, seperti di kuburan.

"Kenapa pada diem?" yang lain pada bengong.

"Tadi ayah suruh diem, sekarang giliran diem ditanya" ayah berdecak.

"Ck, siapa yang nyuruh diem? Ayah kan bilang berisik bukan diem" yang lain hanya memutar kedua bola matanya.

"Kamu jalan kek kemana gitu, ga bosen apa di rumah mulu?" Lexha diam lalu mengangguk.

"Ah iya ya, kenapa Lexha ga jalan ya? Yauda ah Lexha mau pergi" Lexha mengetikan nomor.

"Hallo, kenapa?"

"Jalan yuk? aku bosen, kamu sibuk ga?"

"Yauda, sana siap-siap"

"Oke"

Tuut

Lexha berjalan kekamarnya.

Setelah siap-siap Lexha berjalan keluar menggunakan baju santainya.

Saat sudah sampai di bawah Lexha melihat Joe sedang duduk bersama keluarganya.

"Andre kok kamu mau si jalan sama Lexha?" Joe hanya mengangguk.

"Emangnya kenapa bun? Ga boleh ya?" bunda menggeleng.

"Bukan gitu, Lexha kan jelek, bawel, cerewet, hidup lagi" Joe terkekeh.

"Kok malah ketawa si? Bunda aja heran dia anak siapa?" ingin rasanya Lexha menjambak rambut bundanya. Namun ia sadar, ia takut dosa jadi kekesalannya ia pendam saja.

"Anak ayah!" balas ayah cepat.

"Adik Harry!" disusul Harry.

Lexha tersenyum, ternyata abangnya sayang kepadanya. Begitu juga ayahnya, Lexha dibuat terbang oleh kedua pria di depannya ini.

"Terserah kalian, Andre jawab dong pertanyaan bunda" Joe terkekeh.

"Saya tidak melihat fisik Lexha, tapi ketulusan, lagipula saya suka sama cewe yang bawel, yang cerewet. Karena saya tau di balik kecerewetannya, kebawelannya disitu terdapat rasa cinta yang besar. Karena dia takut kehilangan saya, takut saya mendua, takut saya kenapa-napa. Mangkanya saya cinta sama Lexha, bukan karena kesempurnaannya tapi ketidaksempurnaannya" Lexha terharu.

Joe udah buka hatinya buat gue, berarti gue harus buka hati gue buat dia -Lexha.

"Sosweeeeetttt" bunda dan Nah bertepuk tangan.

"Apaan bucin gitu dibilang soswet!" Harry mengangguk, menyetujui perkataan ayah.

"Idih dasar cowok! Bilang aja takut kalah saing" kali ini Nah yang menyetujui perkataan bunda.

"Ekhem, yuk jalan" Joe berdiri.

"Pamit dulu ya, assalamualaikum" Lexha dan Joe berjalan keluar.

"Kamu dari kapan?" Lexha menaiki mobil Joe.

"Hm?" kali ini Joe yang memasuki mobilnya.

"Kamu dari kapan disana?" Lexha tersenyum.

"Dari tadi" Joe menepuk keningnya.

Triple S 2 [The END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang