"Assalamualaikum" Lexha mengikuti Joe dari belakang.
"Ngapain salam? Orangnya juga pada di kamar masing-masing" Lexha mengangguk.
"Ga papa kali, kita mau kemana?" Joe menggenggam tangan Lexha.
"Ke kamarnya kak Andrea, biasanya Drea suka ada di kamarnya ka Andrea" Lexha mengangguk.
Setelah sampai di depan kamar Andrea, Joe langsung masuk tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.
"Kebiasaan lu! Ketok dulu kek! Salam du-" Andrea menghentikan ucapannya dan memeluk Lexha diikuti Drea.
"Kemana aja? Ga kangen sama kita?" Lexha menggeleng.
"Kemarin dia baru keluar dari rumah sakit" Andrea menatap Joe, meminta penjelasan.
"Waktu itu dia kecelakaan, terus di rawat" Andrea memutar balikkan badan Lexha.
"Kaka ga papa kan?" Lexha menggeleng.
"Engga ko, udah sehat. Malah mau ngajak kalian hangout, mau ga?" Andrea dan Drea mengangguk antusias.
"Ayok, Drea siap-siap ke kamar dulu ya" Lexha mengangguk.
"Tunggu ruang tamu aja" Joe menggeleng.
"Engga ah, nanti bokap liat. Males" Andrea mendorong tubuh Joe.
"Tadi bonyok jalan, au mau kemana. Gue mau ganti baju" Joe berdecak.
"Ck, yauda kamar gu-" omongan Joe dipotong.
"Ga! Enak aja lu! Sana di ruang tamu aja" Joe menarik tangan Lexha.
"Bawal" Joe membanting tubuhnya di atas sofa.
"Ha? Kok bawal bukannya bawel?" Lexha duduk di samping Joe.
"Yang ngomong bawal siapa?" Lexha diam.
Ini orang pikun kali ya? -Lexha.
"Kamu lah masa iya aku?" Joe tersenyum.
"Ya suka-suka aku dong" Lexha memanyunkan bibirnya.
"Dih mau ngapain tuh? Minta di cium?" Lexha menggeleng antusias.
"Enggak!" Joe memajukan badannya.
"Mau kali" Lexha menutup kedua matanya.
Dan...
"Hahaha, kamu ngapain merem? Berharap di cium aku? Hahaha" Joe tertawa sedangkan Lexha dia menutup wajahnya.
"Ekhem" Joe langsung menghentikan tawanya.
"Kamu kapan pulang? Kok ga ngabarin?" Joe tersenyum miring.
"Peduli euh?" Joe mengenggam tangan Lexha.
"Kamu yang sopan ya sama mamah kamu!" Joe mengangkat sebelah alisnya.
"Mama? Mama saya ada di Jerman! Dia bukan mama saya, dan saya tidak mengenal dia" Joe menarik tanggan Lexha.
"Mau kemana kamu?" Joe tidak memperdulikan ucapan papanya dan dia berjalan ke kamar Andrea.
"Loh kok balik lagi?" disana sudah ada Drea yang sedang memainkan ponselnya.
"Bonyok pulang, buruan! Panas gue di sini, lagian gue heran sama kalian. Kok bisa betah gitu tinggal di sini?!" Andrea sudah siap.
"Gue? Cuma pengen pertahanin apa yang menjadi milik mamah, inget satu hal. Rumah ini rumah mamah, kalo gue dan Drea minggat dari sini. Rumah ini bakal jadi milik mereka" Andrea berjalan duluan diikuti Drea, Joe, dan Lexha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S 2 [The END]
Teen FictionLanjutan cerita dari Triple S, bagi yang belum baca Triple S di sarankan baca terlebih dahulu. Bahasa non baku, mengandung kata-kata kasar, julukan, dan perkataan yang kurang enak di baca. Jadi mohon di maafkan. Mungkin akan banyak typo