Happy reading!💜___________
18.50 p.m
Pemuda dengan tinggi jenjang terlihat tengah duduk disebuah bangku kayu dekat jendela. Ia mengaduk kopi yang telah dipesannya dengan malas, menunggu kehadiran orang-orang yang telah ia tunggu.
Rasa dingin yang cukup kentara membuatnya menyesap kopi tersebut dengan jeda waktu yang tak lama. Kemudian, atensinya teralihkan tatkala melihat seseorang yang tengah menghampiri dirinya.
"Seokjin!" Orang itu menyebut nama sang pemilik kopi.
Senyumnya mengembang, membuat pipi tebalnya terangkat, "Ah, Taehyung! Kemari!" Akhirnya setelah sekian lama ia mendapati salahsatu dari keenam teman sekelompoknya.
"Baru sendiri?" Taehyung duduk disebelah Seokjin sembari melepas mantel hitam yang membalut tubuhnya.
Seokjin tersenyum, "Begitulah... Namjoon memperbaiki kulkas yang ia rusak, jadi akan datang sedikit telat katanya..." Kemudian ia terkekeh.
Taehyung paham. Ia mengangguk, "Ah iya... Aku akan telfon Jimin. Katanya ia sudah berangkat." Seraya merogoh saku celana, mengeluarkan benda persegi panjang itu.
"Halo? Jimin? Kau dimana? Lama sekali... " Taehyung bertanya sembari mengomel sesaat orang yang ia hubungi mengangkat telfon.
"Di belakangmu..." Ucap sang lawan bicara yang sontak membuat Taehyung memutar kepala.
"Aish... Kau ini!" Seraya menekan tombol merah di layar telfonnya.
Jimin hanya tersenyum usil, membuat matanya hanya terlihat segaris, "Maaf telat, aku datang bersama Hoseok."
"Yo!" Setelah namanya disebutkan Jimin, sang empunya nama menampakkan diri.
"Jin? Ku tebak kau pasti yang pertama kesini 'kan?" Teka Jimin.
"Kalian lama sekali! Kalau seperti ini, kita bisa pulang tengah malam!" Keluh Seokjin.
"Maaf, jalanan macet, lagipula supermarket ini ramai ya ...." Hoseok menghamburkan pandangan keseluruh penjuru foodcourt itu.
"Di sini makanannya enak... Kalian mau pesan?" Taehyung nampak tak sabar mencicipi jajanan yang ada di sana. Itu terlihat dengan mata yang berbinar-binar melihat daftar menu yang ia pegang.
Hoseok mengarahkan pandangannya pada Taehyung, "Tunggu dulu, Taehyung ... Kau tak lupa 'kan? Membawa obatmu? Malam ini cuacanya begitu dingin." Seraya memegang pundak pemuda tersebut.
Sempat berpikir, sepersekon kemudian ia tersadar dengan apa yang Hoseok tanyakan. "Ah ... Ya, obat itu selalu ku bawa dan disimpan di saku. Tak perlu khawatir..." Sambil mengangkat ibu jari.
Hoseok mengangguk. Ia puas dengan jawaban yang Taehyung lontarkan.
19.00 p.m
"Hei!"
Itu Namjoon.
Dan Jungkook.
Mereka berempat melambaikan tangan. Menyambut kedatangan anggota lain.
Dan tebak.
Ya... Yoongi datang paling terakhir.
'Entah mengapa firasatku tak enak soal ini, aku sedikit memperlambat waktu ... Siapa tahu firasat itu sudah hilang dan bukanlah sesuatu yang mengerikan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bold From The Blue
Fanfiction[LENGKAP] Mereka terjebak. Di antara reruntuhan bangunan dengan udara yang kering nan gelap. Bertahan? Oh ... Mereka bisa. Namun, kala malapetaka beruntun itu datang .... Mereka hampir menyerah. Seokjin ingin selamat. Ah ... Tidak. Lebih tepatnya, S...