"Siapa gadis kecil di belakangmu?"
"A-Apa?!!"
Taehyung terlonjak, seketika ia mencengkram lengan Jimin tanpa ampun. Alhasil membuat sang pemuda kini sedikit berteriak dan meringis kesakitan.
"Ja-Jangan bercanda ... Jimin-ah!" Jelaknya.
Kemudian tawa keras terlontar dari Jimin, itu terbukti dari matanya yang kini menipis. Namun Taehyung tak senang dengan hal itu, ia melepas cengkraman dengan sedikit keras, kemudian mempoutkan bibirnya.
Taehyung kesal.
Sementara itu, Jimin kini mencerna tawa, menyeka air mata yang tak henti keluar dari pelupuknya dan menetralkan napas yang tersenggal-senggal.
"Ma-maafkan aku Taehyung-ah ... Aku hanya bercanda, sebenarnya tak a-ada apapun di belakangmu." Ia membentuk simbol 'peace' dengan kedua jarinya.
"Sudah ya? Kita jangan membahas itu lagi ...." Imbuh Jimin.
Maaf Tae ... Aku tak sengaja mengatakan hal itu.
Seharusnya, aku tak mengatakannya ... Tapi, kali ini saja aku berbohong padamu ....
Tak apa kan?
Lagi pula ...
Anak kecil itu sepertinya menyukaimu.
Dengan kedua pipi tebal yang masih terangkat, Jimin mendengar omelan Taehyung dengan lapang dada.
"Kau ini ..." Ketus Taehyung.
"Tadi bercanda kan?" Ia memastikan.
Jimin tertawa ringan, "Ahh ... Te-tentu saja aku bercanda! Tak ada a-apapun di belakangmu!" Maniknya melirik sedikit ke arah belakang Taehyung.
Dek ... Bisakah kau pergi?
Jimin memelas padanya, namun 'dia' tak mengindahkan permohonan Jimin yang terucap tanpa mulut.
"Kau melihat apa sih?" Heran Taehyung disusul dengan lamunan Jimin yang melebur.
"Ti-tidak sama sekali!" Timpal Jimin.
"Kau pasti—"
"Ah!!"
Jimin melirik seluruh ruangan yang terlihat dengan cepat seraya berkata, "Mengapa mereka lama sekali? Apakah mereka tersesat?" Tak lupa diakhiri dengan tawa kecilnya.
"I-Iya ... Kau benar ...." Jimin harus berterima kasih pada dirinya sendiri karena bisa membuat Taehyung melupakan hal itu.
"Mereka ... Tak mungkin tersesat."
Beberapa saat kemudian.
"Jin? Kalian sudah kembali?"
Taehyung berkata setelah melihat cahaya yang tertangkap oleh netranya.
"Iya ... Kami sudah dapat." Kemudian Jimin beranjak dari tempatnya.
Jimin dan Taehyung menelisik setiap inci tangan mereka, agar terlihat barang bawaan apa saja yang telah didapat.
Kedua pemuda itu terheran akan barang yang tengah Yoongi bawa.
"Roti?"
"Iya ... ini roti." Jelasnya.
"Mengapa kau bawa roti?" Sambung Hoseok.
"Kau tak menyadari ini sedari tadi?!" Yoongi terkejut dengan manik yang membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bold From The Blue
Fanfiction[LENGKAP] Mereka terjebak. Di antara reruntuhan bangunan dengan udara yang kering nan gelap. Bertahan? Oh ... Mereka bisa. Namun, kala malapetaka beruntun itu datang .... Mereka hampir menyerah. Seokjin ingin selamat. Ah ... Tidak. Lebih tepatnya, S...