Pemuda itu ....Taehyung.
Kini ia mundur secara teratur tatkala gadis itu menghilang dengan sekejap dari pandangannya.
Gigi berderet dengan air liur berwarna merah sangat tercetak jelas dibenak Taehyung.
"Kalian ... Li-lihat apa yang baru saja terjadi?" Dengan mata yang masih tertuju ke depan.
Hoseok yang semula meremas hati, kini terdiam. Ia tahu apa yang telah terjadi dengan anak yang tak ingin ia selamatkan—beberapa saat yang lalu.
"Makhluk apa itu?" Jungkook sama herannya.
Taehyung hanya menggeleng pelan, "Disini ... A-ada makhluk lain ... " Ia dapat mendengar degup jantungnya kini bertambah cepat.
"Kupastikan ... Itu, bukan manusia."
"Dan dia menyatu dengan kegelapan."
________________
Lantai 3.
"Jin!"
"Tunggu!"
"Ahh ... Bisakah kau pelan sedikit?!"
Cerocos Jimin ketika Seokjin meninggalkannya di belakang.
"Kau lambat."
Bukan kata 'maaf' yang Seokjin lontarkan namun hanya sebuah ejekan.
Jimin mendengus kesal, ia tahu langkahnya jauh lebih lambat.
Tapi, Hei! Kaki Jimin lebih jenjang! Ia seharusnya tak kalah dalam berlari. Apalagi dengan Seokjin.
Jimin hanya terdiam mendengar ejekkan Seokjin. Mungkin ia malas meladeni, hal itu terlihat dari Jimin yang memutar bola matanya.
"Yoongi! Namjoon! Kalian di dalam?" Teriak Seokjin dengan napas terengah-engah. Ia butuh asupan oksigen yang lebih.
"Seokjin?"
Yoongi terperanjat. Ia yakin, suara itu adalah orang yang sudah tak asing 'tuk didengar.
"Jin! Ka-Kami disini! Kenop pintunya rusak. Kami tak dapat keluar!"
Mereka berkomunikasi, syukurlah. Berkat lubang yang sedikit menganga di tembok ini Seokjin dapat melihat kedua temannya yang terkurung disana.
Ia berjinjit guna menambah tinggi, agar dapat melihat lebih leluasa lagi.
"Yoongi ... Syukurlah, kalian baik-baik saja?"
Yoongi mengangguk, memastikan Seokjin untuk tak khawatir padanya.
"Tapi tidak dengan Namjoon ..."
Seokjin bisa melihat kepala Yoongi yang berbalik ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bold From The Blue
Fanfiction[LENGKAP] Mereka terjebak. Di antara reruntuhan bangunan dengan udara yang kering nan gelap. Bertahan? Oh ... Mereka bisa. Namun, kala malapetaka beruntun itu datang .... Mereka hampir menyerah. Seokjin ingin selamat. Ah ... Tidak. Lebih tepatnya, S...