• Bold •

1.6K 264 99
                                    

"Hai. Hyung ...."

"Aku memiliki ide gila." Jungkook menunjukkan gigi kelincinya.






"A-apa?" Mereka bertanya serempak.

Jimin terkekeh pelan melihat reaksi mereka bertiga-Seokjin, Taehyung, dan Yoongi.

"Kami menemukan sesuatu yang dapat menyelamatkan kita dari sini ... Iya kan Jungkook?" Ia kemudian mengangkat alis seraya merangkul bahu pemuda itu.

"Ya ... Jimin benar ... Dan ini akan sangat keren, hyung ..."

"Tu-tunggu! Kalian ... Ke sini?! Ba-bagaimana bisa?!" Taehyung terperanjat, gerakan tiba-tiba itu refleks membuat Seokjin menjaga tubuh Taehyung.

"Itu mudah saja ...." Jungkook melihat Yoongi dengan evil smile-nya.

Sementara sang korban pun membulatkan manik dengan dagu yang sedikit turun. Pertanda bahwa ia tak mengerti apa yang Jungkook maksud.

"A-apa? Aku?" Ia menunjuk wajahnya sendiri.

"Tawamu keras Yoon, belum lagi, cahaya senter kalian terlihat dari jauh ... Dan, kami berhasil menemukan kalian ... Dengan mudah."

Seokjin dan Taehyung tertawa lepas, sementara Yoongi kembali memasang wajah 'masam'-nya.






Oh.





Sial.






Jungkook lupa.



Yoongi tak suka bila dijadikan bahan candaan.




A-aku akan mati ...

Dengan senyum awkward ia berkata demikian.

Seokjin mencerna tawa, kemudian menepuk bahu Yoongi perlahan. Sementara pemuda itu hanya menghela napas.

"Yoon ... Kau harus lebih banyak tertawa ...."

"Kau mengejekku?" Jawab Yoongi dengan nada mengancam.

"Sama sekali tidak, Yoon ... Kau terlihat lebih hidup saat tertawa. Dan aku suka melihatnya ... Kalian juga seperti itu, iya kan?"

Seokjin mengatakan hal itu itu pertama kalinya dalam seumur hidup. Berani membuka pikiran pada orang ter'jutek' di dunia, sekaligus memberinya saran.

Mereka menganggukkan kepala, tanda setuju dengan Yoongi yang terdiam, kemudian kepalanya tertunduk.

Hanya Seokjin yang bisa membuat seorang Min Yoongi kini tersenyum kecil di balik rasa malu itu.






"Seokjin ...."

Seseorang telah memanggil namanya, suara itu sangat khas terdengar di telinga Seokjin. Ia melihat siluet yang terletak di belakang Jungkook dan Jimin.

"Maaf ... Ma-maafkan aku ...."

Hoseok tak berani melihat tampang Seokjin, ia lebih memilih memainkan ujung sweater yang ia kenakan.

"A-aku memang buruk, aku egois, kata-kata ku telah melukaimu ... Maafkan aku ...."

Seokjin menghela napas pelan kemudian tersenyum tulus, "Hoseok ... Aku mengerti perasaanmu saat itu, senang akhirnya kau kembali ...." Ucapnya dengan netra yang masih tertuju pada Hoseok.

"A-aku benar-benar minta maaf ... Semuanya ...."

"Sudahlah ... Tak perlu dipikirkan, yang terpenting kita semua disini." Papar Yoongi. Ia rasa Hoseok hanyalah salah paham atas kejadian tadi, kejadian yang mengakibatkan dirinya harus berkutat lebih keras dengan kepalanya.

A Bold From The BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang