• The •

1.8K 277 168
                                    

Sekarang ... Aku percaya.

Bahwa penyesalan itu datang terakhir ...

Karena aku merasakan itu ...

Kini, biarkan aku menebus semua kesalahanku ....

Ya?

Teman?

Biarkan aku pergi ...
Aku ingin menebus semua rasa bersalahku pada kalian.

-Jung Hoseok-

__________

Kacau.

Keadaan pada saat ini sangatlah kacau.

Hoseok, ia nekat.

Menyayat lengannya sendiri setelah ia menemukan sebuah pecahan kaca. Berharap makhluk itu akan menyambar sekuat tenaga dan memberikan kesempatan kepada yang lain 'tuk menghancurkannya.

Sementara sang makhluk kini serta-merta menghampiri Hoseok yang telah pasrah akan nasib yang ia terima.

"Hoseok!"

Seokjin menegakkan tungkai, berlari menghampiri pemuda itu dengan kekuatan yang ia miliki.







Nahas, tubuh Seokjin seketika terbang di udara beberapa saat, sebelum tersungkur dengan tubuh terlentang. Wajah Seokjin berbenturan dengan lantai, cukup keras hingga tubuhnya meringkuk kesakitan lengkap dengan cairan berwarna merah keluar dari lubang hidung secara perlahan.

Bibir Seokjin mengaduh, giginya bergemelatuk seiring ia mengecap rasa besi yang memenuhi mulut pun rasa sakit dan ngilu menjalar di seluruh tubuhnya.

Ya, makhluk itu baru saja menganggap Seokjin sebagai ancaman. Hingga ia memukul keras bagian ulu hati Seokjin hingga sang pemuda kini tak berdaya.

Masih dengan pikiran yang rumit, ia menahan perih, mencoba bangkit menyelamatkan Hoseok yang semakin dekat menemui ajalnya.

Pandangan Seokjin memburam, berputar. Lampu senter yang tergeletak, memancarkan sinar meskipun temaram. Hingga ia melihat sesosok lelaki dengan berani menghampiri makhluk itu, hendak memukul dengan sekuat tenaga.

Nahas, usahanya tak berhasil.

"AAAARGH!"

Sebuah teriakan keras diiringi suara benda patah terdengar oleh Seokjin.

Tubuh Jimin terangkat.

Dengan lengan kanan yang tercengkram kuat di tangan makhluk itu.

Jimin rasa, ia ingin menolong Hoseok. Hingga pada akhirnya memutuskan 'tuk menjegal makhluk itu yang sialnya ia meremukkan lengan kanan Jimin.

Patah.

Lengan Jimin kini patah.

"Jimin!" Pekik Seokjin, ia mengatupkan rahang, mencoba bangkit lebih cepat dengan tangan yang mengepal.

Jungkook menyadari hal itu, menarik tubuh Jimin yang tengah menahan sakit. Kemudian memerintahkan Yoongi 'tuk menjerat makhluk itu dengan tali yang sudah mereka persiapkan.

A Bold From The BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang