Pertarungan Melawan Naufalafif 2015

155 18 3
                                    

Naufalafif langsung menyerang mereka semua dengan pedang besarnya yang mirip dengan di animasi buatannya.

"Matanya seperti ghoul, pasti dia sudah dihipnotis oleh game master!"  seru Ice.

Traang!

Azuya, Ice, dan Dilla menangkis serangan Naufalafif dengan pedang mereka. Sementara itu, yang lainnya bersiap dengan skill masing-masing. Huda dengan kedua buah pistolnya yang pelurunya tak pernah habis, Liu dengan aura merah dan kuning yang menyelimuti tubuhnya, serta Asurya yang menarik pedang merah miliknya dari sarung di punggungnya.

"Kalian tidak akan bisa mengalahkanku," kata Naufalafif.

"Kata siapa?" sahut Azuya.

Traaakk!!!

Brukkkk!!!!

Azuya, Ice, dan Dilla terhempas ke tanah.

"Busyet! 1 lawan 3 yang menang 1!" seru Dilla terkejut.

"Kalian lihat sendiri, kan, kekuatanku jauh di atas kalian!" seru Naufalafif.

"Type change: Lance!"

Pedang besar milik Naufalafif perlahan berubah menjadi tombak.

"Heaaaatt!!!"

Tap tap tap

Naufalafif berlari sambil mengacungkan pedang yang sudah dimodifikasinya menjadi tombak.

Trang!

Ice menangkis serangan Naufalafif.

"Duh, si Arliez di kelompok lain, lagi!" keluh Azuya.

Traak!

Naufalafif melepaskan tombaknya dari pedang Ice. Ice melompat mundur.

"Dil! Giliranmu sekarang!"

"OK!"

Pofftt

Pofftt

Pofftt

Pofftt

"Sia-sia saja," kata Naufalafif sambil menuangkan water bucket.

Zaapp

Asurya menteleportasikan dirinya ke dekat air yang dituangkan Naufalafif dan mengambil air itu dengan bucket.

"Apa!!"

Naufalafif terlihat terkejut.

Syuung!!!

Bsaaat!!!

Greb!

Greb!

Azuya dan Asurya melesat ke belakang Naufalafif dan menodongnya dengan pedang mereka. Liu mengikat tangan dan kaki Naufalafif menggunakan auranya.

"Kau lihat? Bersama kita bisa!" kata Ice.

"Jadi kembalilah ke Animator United! Jangan mau dimanfaatkan oleh game master! Kembalilah menjadi Naufalafif yang kami kenal dulu! Animator United tidak akan bisa berjalan kalau anggotanya ada yang hilang meski hanya satu! Ayo kita bersama-sama berjuang untuk keluar dari dunia ini!" kata Huda.

Mata Naufalafif perlahan kembali menjadi seperti mata manusia normal.

"Kau sudah sadar?" tanya Liu.

"Ya, aku sudah sadar. Terima kasih kalian sudah menyadarkanku," kata Naufalafif sambil tersenyum.

"Ah, itu bukan masalah besar, ahahahahaha," kata Huda sambil tertawa.

TBC (To be Continued ya bukan tuberkulosis :v)





Yoo! Kembali lagi dengan saya si author yang jomblo ngenes ini :"v :"v maaf ya author udah lama gak update story ini. Soalnya tab author yang baru kemarin hang karna jatoh (gak seluruh layar hang sih, cuma setengah doang. Tapi akibatnya author jadi gabisa nulis). Trus tab yang satu lagi masih error. Jadi ya... mau gimana lagi...

See you next time guys

-YHLBlizzard

Animator IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang