Kemusnahan Dark Ice

125 14 2
                                    

"Berbeda? Baiklah. Kita lihat seberapa kuat kau sekarang," kata sisi gelapku.

Saat!

Saat!

Kami mengeluarkan masing-masing 2 bilah diamond sword.

Tap tap tap

Tap tap tap

Traang!

Traang!

"Huh, apanya yang berbeda? Kau masih sama saja," katanya.

Trang!

Trang!

Traak!

Trang!

Trang!

"Membekulah kau!" serunya sambil mengeluarkan jurusnya.

Es perlahan menyelimuti tubuhku mulai dari kaki. Tapi aku bisa dengan mudah memecahkan es itu.

"Lumayan, kau menjadi semakin kuat," katanya.

Saat!

Aku melesat kearah dia dan mengayunkan pedangku.

Traang!

Dia menangkis seranganku dengan pedangnya

"Tapi kau takkan bisa mengalahkanku!" lanjutnya sambil terus mengadu pedangnya dengan pedangku.

"Tidak! Aku akan mengalahkanmu! Demi para animator Minecraft!" balasku.

"Kau terus berjuang demi mereka, tapi apakah mereka menghargai perjuanganmu? Yang namanya teman sejati itu tidak ada!" katanya.

"Tidak! Teman sejati itu ada! Aku percaya kepada mereka! Menurutku kau salah," kataku.

"Apa maksudmu?! Kita tumbuh besar bersama-sama dan kita selalu bersama! Ketika kau mengalami sesuatu aku juga mengalami kejadian itu! Karena aku adalah kau dan kau adalah aku! Bagaimana pendapat kita bisa berbeda? Bukankah kau juga pernah mengalaminya dulu? Kau dijauhi dan dimusuhi! Kau ingat?"

"Ya, tapi tidak semua orang seperti itu. Para animator itu selalu membantuku dalam bertarung dan menyemangatiku Jika aku putus asa. Mereka juga bisa membuat suasana yang membosankan menjadi meriah. Mereka tidak pernah mengkhianatiku. Bagiku, mereka adalah teman sejati!"

"Ti... tidak mungkin..."

Klaang

Dia jatuh berlutut di air yang dangkal ini. Diamond sword miliknya juga dia jatuhkan.

"Lalu apa yang harus kulakukan setelah ini?! Apa yang harus aku lakukan?!" serunya sambil memukul--mukul air dengan tangannya.

"Kau hanya perlu tetap menjadi teman sejatiku," kataku.

Dia mengangkat kepalanya. Wajahnya terlihat terkejut.

"Apa maksudmu? Aku adalah sisi gelapmu! Aku menghasutmu, aku menjerumuskanmu ke dalam jalan yang salah. Bagaimana bisa kau menganggapku sebagai teman sejatimu?"

Aku tersenyum.

"Kau selalu bersamaku," jawabku.

"Saat aku dijauhi, kau bersamaku. Saat aku sedih, kau juga sedih. Saat aku bahagia, kau juga bahagia. Kau bersedia menanggung segala beban berat itu bersamaku. Karena itulah aku menganggapmu sebagai teman sejatiku."

Air mata mulai mengalir dari mata ghoulnya.

"Terima kasih sudah mau menjadi teman sejatiku."

Tubuhnya perlahan berubah menjadi gelembung-gelembung berwarna biru muda yang kemudian naik ke langit. Aku hanya tersenyum melihat gelembung-gelembung biru itu naik ke langit hingga habis tak bersisa. Kemudian sebuah portal muncul di hadapanku.

**************

"Akhirnya kau muncul juga," kata Azuya.

Saat itu hari sudah malam.

"Kau dari mana saja?" tanya Roman.

"Portal apa itu tadi?" tanya Blane.

"Apa yang terjadi?" tanya Faris.

"Tidak ada apa-apa. Hanya sedikit reuni dengan kawan lama, ahahahaha," jawabku sambil tertawa.

TBC / To be Continued

Chapter ini lumayan dramatis, ya? Btw author dapet ide buat chapter ini dari salah satu episode Naruto Shippuden. Author lupa episode berapa. Pokoknya di episode itu Naruto sedang berlatih di air terjun di Desa Kumogakure lalu dia bertemu dengan sisi gelapnya dan bertarung dengannya.

See you next time guys

-YHLBlizzard

Animator IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang