Anited vs Medius

157 9 6
                                    

Esok harinya...

Para animator menjalankan kegiatan mereka seperti biasa. Kali ini Roman, Faris, Ice, Azuya, dan beberapa orang lainnya (males nyebutin namanya :v) (Readers: emang pemalas si author) bertugas menebang pohon.

"Waow! Kita dapat banyak kayu!" seru Azuya kegirangan.

"Iya, lumayan kalau mau renovasi rumah, bikin torch, atau bikin peralatan," timpal Roman.

"Btw, ini situasinya aman, 'kan?" tanya Ice.

"Kenapa kamu tanya begitu?" Faris bertanya balik.

"Soalnya tiap kali kita lagi menambang, menebang pohon, atau berburu, 'kan, selalu ada boss yang menyerang," jawab Ice.

"Ohh, tenang saja. Disini aman, kok," ujar Roman.

Tiba-tiba muncul seekor phoenix hitam yang marah dan ganas. Dia langsung melancarkan serangan bola api berwarna hitam.

Kiiiikk!!!

Duaaaarr!!!

Hutan itu langsung kebakaran.

"Water shield!"

Mereka semua sekarang aman karena dilindungi oleh perisai air milik Azuya.

"Nah, 'kan -_- baru juga diomongin. Langsung muncul dia," ujar Ice.

"Heat!"

Syuuurr

"Heat!"

Syuuurr

Api hitam mirip Amaterasu yang berkobar itu mulai padam karena kekuatan air milik Azuya. Sekarang mereka semua bisa melihat name tag milik phoenix itu.

[Medius the Black Phoenix (Boss)]

"Apinya sudah padam," kata Azuya sambil menghilangkan perisai airnya.

Apinya memang sudah padam, tapi hanya di daerah sini saja. Api di sebelah sana sulit merambat ke sini karena air milik Azuya.

"Yosh! Phoenix lemah terhadap air, 'kan?" kata Azuya sambil memunculkan beberapa buah bola air berukuran besar.

Sbluuurrpp

"Kalau begitu, ini saja pasti cukup untuk membereskan dia!" lanjutnya sambil melemparkan bola-bola air itu.

Spyaaasshh

Saat!

Saat!

Saat!

Saat!

Sbluuurrpp!!!

Phoenix hitam itu dengan cepat menghindari bola-bola air yang ditembakkan Azuya. Bola-bola air itu pecah menjadi gumpalan air satu meter di belakang sang phoenix.

"Dia lebih cepat dari Chaos!" seru Azuya.

"Duh... akan sulit ini..." ujar Ice.

"Kalian tidak akan bisa mengalahkanku..."

Suara itu berat dan nyaring. Suara itu menggema ke segala arah. Itu adalah suara sang phoenix.

"Masih terlalu cepat 100 tahun bagi kalian untuk mengalahkanku."

"Heh! Kau jangan sombong, burung api!" balas Azuya sambil menyeringai.

"Sekarang, atas perintah game master, aku akan menghabisi kalian semua..."

Blaasstt!!!

Blaasstt!!!

Blaasstt!!!

Blaasstt!!!

Blaasstt!!!

Dia melancarkan serangan 5 bola api. Kali ini bola apinya berwarna merah.

"Cannonball Attack!"

"Ice Meteor!"

Duar!

Duar!

Duar!

Duar!

Duar!

Duar!

Duar!

Ledakan terjadi di mana-mana. Hutan mulai hancur perlahan-lahan. Sebuah kubah hologram berukuran besar melindungi Roman dkk.

Asap ledakan perlahan reda, HP sang phoenix berkurang menjadi 50%

"Kalian jangan main-main denganku!"

Dia memunculkan sebuah bola api raksasa berwarna hitam.

"Mari kita lihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Ice sambil melangkah maju mendekati sang phoenix.

"I... Ice? Apa yang kau lakukan?"

Tidak menghiraukan perkataan Faris, Ice terus melangkah maju. Cuaca di sekitar tiba-tiba menjadi badai salju. Hawa dingin menyelimuti tempat itu. Salju berjatuhan dengan lebat. Bahkan mereka tidak bisa melihat benda yang letaknya satu meter jauhnya dari mereka.

"Akan kutunjukkan kekuatan sebenarnya dari The Power of Ice. Karena The Power of Dark Ice sudah hilang, sekarang aku bisa menggunakan original ultimate power dari kekuatan ini. Bersiaplah, burung api!"

Kiiiikk!!!!

Blaasstt!!!

Phoenix hitam itu menembakkan bola api raksasa yang tadi dimunculkannya. Sementara itu, Ice sudah bersiap dengan 'The Real Ultimate Tech' miliknya. Cahaya putih perlahan keluar dari tubuhnya.

"The Real Ultimate Tech: Ultimate Arctic Blizzard!"

BLAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!!

DRAAAKK!!!

Wuusshh

Wuusshh

Swiiing

Swiiing

Ledakan besar terjadi. Seluruh hutan sekarang benar-benar hancur menjadi kawah yang sangat luas. Angin berhembus dengan kencang. Sebuah perisai hologram berukuran cukup besar dimunculkan oleh Roman untuk melindungi dirinya dan teman-temannya. Untung saja hutan ini cukup jauh dari Anited Mansion.

Beberapa menit kemudian, efek ledakan reda. Roman dkk. sekarang bisa melihat HP sang phoenix berkurang menjadi 0%. Struktur tubuh phoenix hitam itu mulai pudar. Sekarang, Medius sang phoenix yang perkasa itu tinggal 1 menit lagi akan lenyap dari alam semesta.

Sebuah notifikasi muncul di hadapan Roman dkk.

[Congratulations! You beat the last boss in earth!]

"Kita berhasil!!!!"

Animator IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang