Keesokan Paginya...
Roman, Azuya, Blane, Huda, dan Fabs Mo Games terbangun dan keluar rumah, namun didepan pintu masuk Entity telah menunggu.
"Selamat pagi, dan matilah kalian!" seru Entity sambil mengayunkan pedangnya.
Traak!
Serangan Entity ditangkis oleh Azuya.
"Tidak semudah itu, Entity!"
Slaashh!!
Draak!
Azuya memukul mundur Entity dengan elemen anginnya lalu tanah yang diinjak Entity meninggi.
"Bola api raksasa!" seru Azuya sambil mengeluarkan sebuah bola api berukuran besar.
DUAARR!!!
"Uaagghh!!!"
Entity jatuh dari ketinggian.
"Roman! Giliranmu!"
"Siap!"
Blaasstt!!!
Belum sempat Entity mencapai tanah, Romansyah langsung menembaknya dengan cannon arm.
Bruaakk!!!
Entity terjatuh dengan keras ke tanah.
"U...urgh."
Baru saja Entity hendak berdiri namun...
"Blane, sekarang!"
"Oke!"
Zuung!
Zuung!
Blane memunculkan dua clone yang langsung menahan Entity.
"Huda!"
"Siap!"
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Huda langsung menembaki Entity dengan kedua pistolnya lalu kedua clone Blane melempar Entity keatas.
"Rizal! Sekarang!" seru Romansyah.
"Siap, man!" sahut Fabs sambil mengeluarkan iron swordnya.
"Heat!"
"Heat!"
"Heat!"
"Heat!"
"Heat!"
Tring!
Tring!
Tring!
Tring!
Tring!
Fabs menyerang Entity berkali-kali.
Bruaakk!!!
Entity terhempas ketanah.
"Selesaikan, Zal!" seru Romansyah.
"Oke, man!" sahut Fabs sambil menodongkan pedangnya ke Entity.
"Berakhirlah riwayatmu, Entity!"
"Kalau begini terus aku bisa mati, aku harus menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya!" kata Entity dalam hati.
Floomm!!!
"Waah, panaass!!!"
"Tenang, Zal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Animator Indonesia
FanfictionApa jadinya kalau para animator minecraft indonesia terjebak di dunia virtual yang mirip dengan minecraft?
