bab 1

203 15 0
                                    

Bapa john belphegor adalah malaikat dalam hidupku. Setidaknya itu yang ku tahu dan ku yakini saat aku berumur 10 tahun. Ia orang yang sangat hangat dan ramah. Biasanya setiap minggu setelah kegiatan gereja, bapa dan para suster membuat stan makanan yang digemari oleh rakyat sekitar. Aku juga biasanya membantu bapa untuk melayani masyarakat.

Bapa tidak pernah memarahiku saat nilai ujianku jelek atau saat aku menjatuhkan piring di dapur. Walaupun semua suster menganggapku anak nakal, bapa tetap berada dipihakku dan hal itu membuatku merasa paling istimewa.

Bapa akan mengelus rambutku dan berkata bahwa gadis cantik seperti ku adalah hal yang berharga. Saat itu aku hanya tertawa dan merasa bahagia. Walaupun bapa kadang-kadang marah kepada para suster yang melakukan kesalahan, bapa akan memberitahuku bahwa saat dewasa nanti aku juga harus disiplin.

Bapa juga sering memberikan buku doa ataupun segala hal yang berhubungan dengan islam.biasanya setelah menerima buku dari bapa aku akan menangis dan memeluknya.Tanpa malu, bapa akan pergi kepasar dikota lalu membelikan aku buku doa dan donat kesukaanku. Donat dengan taburan coklat putih.

Bapa juga tidak mengizinkanku melihat peribadahan gereja agar imanku saat itu semakin kuat dengan islam. Saat itu aku hanya akan duduk didepan meja belajar dan membaca buku-buku pemberian bapa yang ku simpan baik-baik.

Pernah saat itu aku sangat penasaran hingga mengintip dicelah pintu. Yang kulihat saat itu samar, satu-satunya yang kuingat adalah bapa berdiri didepan jemaat dan memberikan pencerahan. Kata-katanya juga asing, seperti menggunakan ungkapan-ungkapan dalam injil yang ku tak tahu. Yahweh dan baphomet yang paling ku ingat karena pendek dan mudah diingat.

Namun sebelum aku melihat lebih jauh, salah satu suster memergoki ku dan memberikan hukuman padaku untuk membersihkan dapur. Mungkin menurutmu mudah tapi, dapur yang kubersihkan sangat luas dan aku harus membuang sampah ke hutan. Aku takut untuk ke hutan karena saat itu sudah gelap dan kata bapa diujung hutan itu hanya ada jurang dalam yang berbahaya.

Saat itu aku membawa lentera dan memberanikan diri setelah suster itu mengancam akan memberitahu bapa. Dengan perlahan aku berjalan melewati ranting tajam dan berpikir untuk cepat kembali ke gereja setelah membuang sampah. Entah kenapa saat itu aku berjalan lebih jauh kedalam hutan, mungkin karena rasa penasaran anak umur 10 tahun?

Aku seperti tertarik kedalam hutan itu, semakin aku mencari jalan keluar semakin aku tersesat. Aku ingin teriak memanggil nama bapa namun takut dibalas oleh sesuatu yang mengerikan. Saat itu aku hanya anak berumur sepuluh tahun yang ketakutan dan kedinginan.

Samar-samar aku mendengar seseorang memanggilku, bukan, ia bukan memanggilku tapi orang lain "Sarah" namun aku merasa tertarik dan mendekati panggilan itu. Aku mulai mendekati ujung hutan dan anehnya aku melihat cahaya. Bukankah bapa bilang disana hanya ada jurang yang berbahaya?

Namun saat itu dari balik punggungku aku mendengar suara bapa memanggilku begitu juga suara para suster dan masyarakat. Mereka membawa lentera yang terang dan tanpa berpikir aku berlari kearah cahaya lentera. Sejenak aku melihat cahaya diujung sana, cahaya itu tampak hangat dan memanggilku tapi saat itu aku berpikir bahwa iblis hanya menggodaku agar nantinya aku jatuh ke jurang.

Aku berlari kearah bapa dan memeluknya sambil menangis. Bapa bersyukur dan membalas pelukanku. Setelah itu bapa menggendong ku pulang ke gereja. Ia menghapus air mataku dan berjanji akan memberikan donat dengan taburan coklat putih yang banyak.

Saat itu dipelukan bapa aku tertidur dan bermimpi indah bermain bersama bapa dan michael. Di mimpi itu kami berada di sebuah taman bermain. Aku dan michael bermain di komidi putar sementara bapa pergi membelikan es krim coklat untuk kami.aku sangat senang dan tersenyum menatap michael, ia membalas senyumanku dan melambai pada bapa yang datang membawa eskrim.

Namun komidi putar tiba-tiba berhenti, bapa dan michael menghilang. Lumut dan tanaman rambat berada dimana-mana seperti mengatakan kalau aku berada di komidi putar yang sudah rusak dalan waktu yang lama. Aku turun dan mencari bapa serta michael namum nihil, tak ada yang membalas panggilanku.

Aku hanya berjalan sambil berdoa dan tiba-tiba aku sampai didalam hutan tadi.diantara pohon-pohon dan ranting yang tajam, sayup-sayup aku mendengar sesuatu memanggil nama itu lagi. Aku berjalan mendekatinya hingga aku sampai didepan cahaya itu. Tiba-tiba sebuah tangan hitam menarikku masuk kehutan, aku berteriak dan meronta namun gagal.

Aku langsung terbangun dengan penuh keringat dikasurku. Bapa sedang duduk dipinggir kasur dan meletakkan handuk dingin dikepalaku. "Kau sudah bangun? " tanya bapa, aku mengangguk kemudian ia keluar memanggil suster.
Tak lama setelah bapa dan para suster datang, kepalaku mulai pusing dan membuatku pingsan sekali lagi. Walau samar-samar,sebelum aku pingsan disudut ruangan aku melihat orang berkulit hitam dengan mata merah menatapku sambil tersenyum. Yang paling kuingat adalah tangan panjang abnormalnya yang sama persis dengan tangan yang menarikku tadi.

BAPHOMET : "devil inside me" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang