Jam menunjukkan pukul 6 pagi, Alna pun bergegas menuju meja makan setelah bersiap.
"Pagi sayang!"
"Pagi Ma, Pa."
"Eh, dek, abang gak disapa?" Tanya Elgan masih sambil melahap sarapannya.
"Abang juga gak sapa gue, jadi ya gue gak sapa juga." Jawab Alna kemudian mulai melahap sarapannya juga.
"Yehhh. Abang kan lagi sarapan dek, kalo lagi makan itu gak boleh sambil ngomong, dek." Kata Elgan.
"Gue gak peduli."
Revan geleng-geleng melihat kelakukan anak-anaknya. "Udah-udah cepet habisin sarapannya, nanti telat loh."
"Iya, Pa." ujar Alna dan Elgan kompak.
Setelah sarapan, Alna dan Elgan pun menuju ke sekolah.
"PAGIIIII ALNA!!" teriak Jane dari kejauhan.
Alna menghampiri Jane sambil mengusap-ngusap telinganya. "Ish, suara lu bisa dikecilin dikit gak sih? Kuping gue bisa budeg."
"Ehehehe sorry. Gue reflek." Kata Jane sambil tertawa. Setelah berbicara pada Jane, Alna mengernyitkan dahinya saat pandangannya bertemu dengan perempuan cantik yang berdiri di sebelah Jane itu.
"Oh iya, kenalin ini temen gue, namanya Audy."
"Halo, nama gue Audy." Sapa Audy ramah sambil mengulurkan tangannya.
Alna membalas uluran tangan Audy. "Gue Alna. Salam kenal!"
"Eh, ayok ah ke kelas, nanti keburu bel," kata Jane tiba-tiba lalu langsung menarik tangan Alna.
Tiba-tiba Jane berhenti lalu berbalik. "Dy, lu mau ikut kita atau ke kelas lu?" Tanya Jane.
"Gue ikut kalian aja." Jawab Audy.
Kemudian mereka pun berjalan dari parkiran menuju ke lorong kelas 11.
***
"Al, ke kantin yuk!" ajak Jane.
"Ayok, gue juga belum liat kantinnya, nih." Kata Alna.
Mereka pun pergi ke kantin bersama.
"Mau pesan apa Al? Biar gue pesenin." ujar Jane.
"Apa aja deh, samain aja sama lo." Jane mengacungkan jempolnya lalu pergi memesan.
Sambil menunggu Jane kembali, Alna pun membuka ponselnya. Tiba-tiba Arlen datang menghampiri Alna.
"Sendiri aja." Kata Arlen yang sudah duduk di samping Alna.
"Lah?! Lu ngapain disini?" ujar Alna kaget, Ia hampir saja membanting ponselnya.
"Ya gue mau makan lah, ngapain lagi coba." Kata Arlen sambil nyengir.
"Ya maksud gue, kenapa dateng ke meja gue?"
"Mau liat lu."
Ni orang apaan, sih. pikir Alna.
Setelah berkata begitu, Arlen langsung pergi meninggalkan Alna. "Eh, main pergi-pergi aja dah tuh orang."
"Eh, tadi Arlen ngapain Al?" Tanya Jane tiba-tiba muncul dihadapan Alna.
"Gak tau tuh, gak jelas."
"Hahaha. Jangan-jangan Arlen suka sama lo lagi." Kata Jane kemudian melahap semangkuk mie ayamnya.
"Ada-ada aja sih lu. Gak mungkinlah."
"Yaudah, kalo gak percaya."
"Diterima dong si Arlen, kalo emang bener dia suka sama lo. Lumayan loh ganteng gitu." Kata Jane lalu menaikkan sebelah alisnya.
"Apaan, sih."
Tiba-tiba ponsel Alna bergetar, menandakan adanya pesan masuk.
Arlen: nnti plg gue tunggu diparkiran
"Apa-apaan sih main nyuruh-nyuruh aja." Gerutu Alna.
"Kenapa sih?" Tanya Jane ikut kebingungan.
"Gapapa-gapapa."
"Ayoooo ngaku, pasti abis dapet chat dari Arlen ya, makanya pipinya merah gitu." ledek Jane kemudian tertawa puas.
"Ishhh.. apa, sih."
----
Gimana part 2 nya??
Kira-kira Arlen mau ngapain ya sama Alna diparkiran..
KAMU SEDANG MEMBACA
Analen [Belum Revisi] ✓
Ficção AdolescenteCover by @blackheartapollo Bercerita tentang keseharian Alna Clarestha juga Arlen Mahesa. Dua remaja SMA yang bersahabat dan terlibat perasaan. Mereka lebih memilih tidak pacaran hanya untuk mempertahankan persahabatan mereka. Tapi, apakah nantinya...