"Gw udah ga jomblo lagi weh!!" Teriak Jemy kepada Arlen dan Vino yang sedang berkumpul di depan kelasnya.
"Gila. Siapa yang mau ama lu?" Tanya Arlen kaget.
Jemy yang tadinya berniat memeluk kedua sahabatnya itu, seketika menurunkan tangannya kembali. Ia langsung memanyunkan bibirnya, kesal karena Arlen.
"Lah, lu kenapa?" Tanya Arlen bingung.
"Jahat lu ya. Buktinya, gw udah ga jomblo lagi. Berarti ada yang mau ama gw" sedetik kemudian Jemy tersenyum bangga. Kedua sahabatnya itu hanya geleng-geleng sekaligus menahan tawa.
"Serius lu?" Tanya Vino masih tidak yakin.
"Ya iyalah. Orang gw cakep gini, masa ga ada yang mau"
"Mohon dikontrol tingkat kepedeannya. Di mana-mana juga gw lebih cakep lah" ujar Vino.
"Lu berdua ga ada apa-apanya dibanding gw, masih lebih cakepan gw lah" ujar Arlen.
Siswa-siswi yang melewati mereka, hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah mereka. Tingkat kepedean ketiganya memang sudah melebihi batas.
"Btw, lu jadian ama siapa?" Tanya Vino dan Arlen kompak.
"Coba tebak aja" Vino dan Arlen terlihat sedang berpikir, di lihat dari raut wajah keduanya yang begitu serius.
"Wah! Lu pasti jadian ama wali kelas tercinta kita" tebak Vino bersemangat. Jemy menggeleng.
"Enak aja! Istri orang woi" ujar Jemy sambil menengok ke belakang, kiri, kanan dan depan, siapa tau wali kelasnya itu tiba-tiba muncul dan mendengar perkataan Vino. Arlen dan Vino langsung tertawa.
"Gw tau!" Kali ini Arlen yang menjawab.
"Arlen pasti bener nih" ujar Jemy yang sudah yakin.
"Lu jadian ama ibu-ibu kantin pasti, yang gendut terus galak itu. Penjual gorengan di kantin"
"Lah, kok jadi penjual gorengan kantin ya?"
"Soalnya, lu kan sering beli gorengan, terus pake ngerayu penjual gorengannya juga" ujar Arlen menatap Jemy ngeri.
"Ya kali, Len. Gw masih waras. Gw ngerayu penjual gorengannya supaya dapet gratisan" ujar Jemy lalu menjitak kepala Arlen.
"Ooh, gratisan toh"
"Udah ah. Capek gw ama kalian"
Setelah Jemy masuk ke kelas, Arlen dan Vino pun tertawa puas. Mengerjai Jemy itu begitu menyenangkan.
***
Karena hari ini hanya kegiatan bebas, semua murid diperbolehkan melakukan kegiatan apa saja. Jemy memilih menghampiri Jane dan menggodanya. Begitupun dengan Arlen yang ingin menghampiri Alna. Sedangkan Vino kebanyakkan sibuk dengan ponselnya.
Kabar Jemy yang berpacaran dengan Jane pun sudah tersebar disatu sekolah. Seketika nama mereka menjadi terkenal.
"Yang baru jadian mah beda, ya ga Len?" Sindir Alna. Arlen hanya tertawa.
"Pjnya ditunggu loh" ujar Vino.
"Lagi bokek, hehehe"
"Yeh, bilang aja lu kaga mau traktir"
"Iya sih sebenarnya" ujar Jemy terkekeh.
"Ga mau tau, harus ada traktirannya. Gw mau nyamperin Audy dulu deh" Vino langsung keluar kelas menuju kelasnya Audy.
"Gas terus Vin!" Seru Arlen.
"Gas ampe dapet, hahaha"
***
"Balik yok!" Ajak Jemy kepada Jane.
"Siapa lo main ngajak balik-balik aja" jawab Jane. Seketika ekspresi ceria Jemy luntur, bibirnya kembali manyun lagi. Jane dan yang lainnya berusaha menahan tawa melihat ekspresi Jemy yang manyun.
"HAHAHAHA GA DIANGGEP!" tawa Arlen yang sudah tidak tahan.
"Sabar ya" ujar Vino sambil menepuk bahu Jemy pelan.
"Masa kamu lupa sih sama aku?" Tanya Jemy kepada Jane.
"Jijik loh gw, Jem" ujar Alna sambil menampilkan ekspresi ingin muntah.
"Canda kok, Jem. Ga usah sedih gitu mukanya" ujar Jane tersenyum. Seketika ekspresi Jemy kembali ceria.
"Haduhh, jangan bucin woi" ujar Arlen.
----
Yayyy update loh!
Update dulu sebelum senin udah usbn.
Doakan author ya gaes, hehehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Analen [Belum Revisi] ✓
Novela JuvenilCover by @blackheartapollo Bercerita tentang keseharian Alna Clarestha juga Arlen Mahesa. Dua remaja SMA yang bersahabat dan terlibat perasaan. Mereka lebih memilih tidak pacaran hanya untuk mempertahankan persahabatan mereka. Tapi, apakah nantinya...