Part 5

3K 128 29
                                    

Ponsel Alna bergetar, menandakan banyaknya notifikasi yang masuk. Ia pun terbangun dari tidurnya.

"AAAA GUE TELAT!!" Teriak Alna panik karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Ia pun bergegas ke kamar mandi. Saat melihat kalender ternyata ini adalah hari sabtu, seketika ia pun merasa lega.

Drttt.. drtt..

Ponsel Alna kembali bergetar, karena penasaran ia pun membuka aplikasi Line-nya tersebut sebelum mandi.

Line

Jane
Gue bosen :( (2)

Audy
Haii, yey gue dpt kontak lu (4)

Arlen
Eh gue mau ngomong, bales dong :( (10)

Buset line dari Arlen banyak banget. Batin Alna. Kemudian Alna membalas pesan Arlen terlebih dahulu.

Alna: knp? sorry ya baru bales

Arlen: gpp. Jd gue mau ngajak lu keluar nanti siang. Lu siap-siap, jam 10 gue jemput

Asik, langsung dibales hahaha. Batin Alna.

Alna: kok mendadak?

Arlen: baru gue pikirin semlm hehe

Arlen: gue gak terima penolakkan

Setelah membalas pesan Arlen, Alna pun bergegas mandi.

***

Jam menunjukkan pukul 10, dan Alna pun sudah siap dengan kaos dan celana jeansnya serta sling bag-nya. 5 menit kemudian Arlen tiba di rumah Alna.

*tin tin tin*

Bunyi klakson mobil Arlen menyadarkan Alna dari lamunannya, karena memperhatikam Arlen. Arlen tampak tampan menggunakan kemeja biru mudanya serta celana jeans hitam. Alna pun berlari menuju mobil Arlen.

"Udah puas liat ketampanan gue?" Tanya Arlen dengan pedenya.

"Dih! siapa juga yang ngeliatin lu, geer banget." ujar Alna.

"Ngaku aja, sih. Udah yuk berangkat!" Ajak Arlen kemudian membukakan pintu mobil untuk Alna.

"Iya."

Saat di perjalanan tidak ada yang memulai obrolan. Hanya lagu yang mengisi keheningan di mobil. Karena merasa bosan Alna pun membuka obrolan.

"Kita mau kemana?"

"Nonton, Al." Jawab Arlen dengan pandangan ke depan, fokus menyetir.

"Ohh, oke deh."

Diam-diam Arlen mencuri pandang ke arah Alna. Alna tampak begitu cantik dan menggemaskan. Senyuman pun menghiasi wajah Arlen.

"Apa, sih, senyum-senyum sendiri. Gak jelas, deh." ujar Alna menyadari Arlen yang terus memperhatikannya.

"Apa, sih. Siapa juga yang senyum." Kata Arlen langsung mengembalikan ekspresinya menjadi datar kembali.

***

Saat tiba di bioskop, Arlen pun memesan 2 tiket untuk mereka. Selama menonton Alna tampak antusias dan fokus kepada filmnya, tidak seperti Arlen yang terus saja mencuri-curi pandang ke arah Alna.

"Al, filmnya bagus banget ya." ujar Arlen yang sedang fokus menonton.

"Al?"

"Al.."

Eh, ketiduran ternyata. Imut banget, sih. batin Arlen, kemudian Ia merapikan rambut Alna. Lalu sekitar 20 menit kemudian tiba-tiba Alna terbangun.

"Ihh! kok gak bangunin. Untung cuma ketiduran sebentar." Kata Alna kemudian lanjut nonton.

"Habis tidurnya nyenyak banget jadi gak tega."

"Nanti gue ketinggalan filmnya, kalo gak dibangunin."

***

Setelah selesai menonton mereka pun bergegas makan karena Alna sudah merasa lapar.

"Lu pesan apa?" Tanya Arlen.

"Samain aja sama lu." Jawab Alna.

Sambil menunggu pesanan mereka dimasak, Alna dan Arlen pun sibuk dengan ponsel masing-masing.

Jane: Iya dah yg lagi jln sm Arlen, chat gue jd dikacangin

Alna: bukan gtu, td lagi nonton makannya jadi gak on, sorry Jane

Jane: iya-iya, untung lu sahabat gue wkwkw

***

Setelah selesai berjalan-jalan di mall, Arlen pun mengantar Alna pulang.

Arlen menatap Alna lama, lalu meletakkan telapak tangannya di atas kepala Alna. Kemudian mengacak puncak kepala Alna. "Good night, Al!"

"Yaudah, makasih ya. Bye Len, hati-hati ya." Kata Alna dengan wajah sedikit cemberut karena rambutnya diacak-acak Arlen.

"Iya. Nanti gue chat lu ya." ujar Arlen kemudian mencubit pipi Alna gemas.

----

Analen [Belum Revisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang