Bagian 22

189 39 7
                                    

Aku memang punya harapan untuk bisa bahagia denganmu, tapi bukan begini caranya, dia tidak pantas terluka untukku yang tidak bisa menjaga diri sendiri.

Part 22: ingatan tentangnya.

**MY HOPE**

"Sohyunna..." Jungkook memegangi pergelangan Sohyun, dia mencoba menghentikan gadis itu berjalan lunglai tanpa arah, dia tau Sohyun sedang tidak dapat mengendalikan dirinya dikarenakan kesedihan yang tengah dia rasakan.

"Aku ingin pulang.." ucapnya singkat, Sohyun menepis tangan Jungkook dan kembali melangkah tidak karuan.

Jungkook mengusap wajahnya frustasi, dia tidak tau harus bagaimana, tanpa dia sadari matanya juga ikut mengeluarkan cairan bening itu, dia juga ketakutan, dia takut Sohyun terluka, dia hanya berharap gadis itu bisa selalu bahagia, kenapa itu terasa sangat sulit?.

Sedangkan Sohyun masih berjalan menuju pintu keluar apartemen dengan mengabaikan rasa sakit yang menusuk jantungnya. Dia bahkan tidak yakin, apakah jantung atau hatinya kini yang terasa sangat nyeri.
"Jantung ini milik Saeron" ucapnya entah pada siapa "ini milik Saeron!" ucapnya kembali.

Sohyun berjalan dengan sangat pelan tadi, tapi tiba-tiba gadis itu mempercepat langkahnya hingga membuat Jungkook yang sedari tadi ada dibelakangnya mengikuti terkejut, dia khawatir dengan keadaan gadis itu, dia tau Sohyun sedang tidak bisa berfikir jernih sekarang.

"Sohyunna!!" Panggil Jungkook sambil berlari kecil mendekati gadis itu. Tapi Sohyun mengabaikan panggilanya dia hanya terus berjalan dan terus melangkahkan kakinya ,dia tidak peduli pada apapun sekarang.

Hingga rasa dingin ya hujan menyentuh kulitnya, sangat dingin, rasa ini tidak pernah dia rasakan, rasa sakit di dadanya ini tidak sama. Dia tau ini tidak akan sembuh dengan hanya menelan beberapa obat dari dokter "ini sangat sakit" ucapnya sambil menepuk dadanya keras.

Kenangan itu, kenangan indahnya bersama Saeron seolah berputar seperti sebuah film, pertama kalinya dalam hidupnya dia bisa memiliki seorang sahabat yang bahkan seperti saudara, baginya Saeron adalah seorang adik yang sangat dia sayangi. Meskipun hubungan mereka baru terjalin selama sebulan ini, ikatan itu sudah sangat kuat. Saeron sudah sangat berarti bagi Sohyun.

Jungkook memegang kedua bahu Sohyun pelan, dengan pasti lelaki itu menarik Sohyun dalam pelukannya merengkuh tubuh rapuh itu mencoba menenangkan. Sama seperti tadi Sohyun kembali mencoba melepas pelukan Jungkook, tapi lelaki itu memeluk tubuh itu dengan kuat, dia tidak ingin Sohyun pergi lagi dia ingin menjadi tempat gadis itu melepas sedihnya.

"Menangislah, menangislah sekuat mungkin jika itu bisa membuatmu tenang" Jungkook meregangkan pelukan mereka tanpa melepas tangannya dari bahu Sohyun.

"Saeron dia, kenapa dia melakukan itu?" Mata Sohyun sudah membengkak dan memerah, suaranya masih sangat bergetar, Jungkook tau Sohyun butuh banyak waktu untuk meluapkan emosinya.

Jungkook perlahan menghapus air mata Sohyun, meski air hujan telah membawanya bersama, dia hanya ingin memberitahukan dia akan selalu ada saat Sohyun sedang terluka. Jungkook kembali memeluk Sohyun, kali ini pelukannya lebih pelan dan hangat, pelukan yang bisa menenangkannya.

"Aku akan selalu ada untuk kamu, aku akan disini bersamamu selamanya, aku akan terus berada disampingmu" jelas Jungkook pada Sohyun.

Bukanya merasa tenang, Sohyun kembali melepas pelukan Jungkook padanya, dia menggeleng pelan sambil menatap kedalam mata lelaki itu.

"Aku tidak mau" ucapnya singkat.

"Sohyunna maksudku aku ingin menjadi orang yang membahagiakanmu, aku ingin..."

My Hope (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang