Akhirnya hari terakhir UKK datang juga. Gue dan mungkin seluruh siswa di sekolah udah nungguin hari ini dari seminggu yang lalu. Yang paling ditunggu-tunggu sekaligus yang nggak mau cepat-cepat kami lewati juga. Karena artinya bulan depan kami siswa kelas 11 IPS 4 resmi jadi siswa kelas 12 -kalau naik kelas sih.
Tapi, kenapa anak IPS harus kebagian matematika di hari terakhir UKK coba???
Gue melirik Devan yang berada di meja paling depan, lagi usaha nyuri-nyuri kesempatan, tapi kayaknya usahanya nggak membuahkan hasil.
"Ha.. Ha... Hasyim!"
Seketika ruangan ujian penuh dengan tawa. Semua siswa diam-diam melirik ke arah Bagas, sementara pengawas kita cuma geleng-geleng doang.
"Kalian tuh yaa kalo ada temen yang bersin di do'ain bukannya malah di ketawain!" tegur si pengawas lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya.
Dari sini gue bisa liat Bagas yang lagi sibuk nyalin jawaban milik Raffi Hasyim yang ada di depannya. Anak kelasan yang jago mtk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iya, tadi tuh yang pura-pura bersin si Bagas padahal mah lagi ngasih kode biar si Hasyim nengok. Memang ketua kelas kita ada-ada aja deh idenya. Gue yakin nih LJK-nya Bagas pasti udah penuh keisi semua nggak ada yang kosong.
Gue mengalihkan pandang dan nggak sengaja bertatapan sama Gibran yang ada di deretan samping kanan gue, begitu ngeliat gue, dia langsung menggerakan jarinya membentuk angka 7.
Setelah mengecek soal gue pun menggeleng, maaf ya Gibran tapi gue bego trigonometri.
Gibran pun auto manyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue melirik LJK gue lagi lalu menghitung ada berapa nomor yang belom gue isi. Karena situasi buat nanya jawaban tidak memungkinkan, gue pun memutuskan untuk memakai metode tradisional yang sudah turun-temurun -ngitung kancing seragam.
