Aku melangkahkan kaki menuju kelas XI Multimedia 2, sebisa mungkin aku berusaha bersikap biasa saja ketika sampai dikelas, kelas yang tiga tahun berturut turut akan menjadi temanku semasa SMK ini memang mempunyai sisi uniknya tersendiri.
Pagi itu, terdengar dari luar kelas jika kelas ini sangat berisik ntah apa yang dilakukan. Melihatku yang membuka pintu kelas ada jeda hening sesaat lalu berusaha melanjutkan aktifitasnya kembali.
"Woy kabar gembira untuk kita semua." Ucap Shilla yang tiba-tiba datang dari belakangku lalu menyeruak kedalam kumpulan member XIMM2.
Kelaspun hening meninggalkan aktifitas konser dadakan sementara, lagipula kami penasaran dengan ucapan Shilla, sang sekretaris kelas.
Wajah ceria ditampilkan olehnya, "Kalian percaya gak? Pak Sahrul hari ini gak masuk dan gak ngasih tugas Yeay."
Kelas pun bersorak senang, bagaimana tidak? Jam kosong empat jam pelajaran Bahasa Indonesia dan tidak ada tugas adalah surga bagi para murid.
kelas ini emang bukan tipe kelas goals disini ada yang susah diatur, ada yang suka marah, ada yang banyak pendapat, ada yang pendiam banget, ada yang heboh sampe gak bisa diem, ada yang iya iya aja, ada yang diem diem ngomongin, ada yang aman aman aja dan berbagai sifat lainnya menyatu di kelas ini.
"WOY MUSIK DONG WOY," teriak Rara.
"NAY, YO LANJUT KONSER." ajak Mala yang langsung menarik Nayla kembali.
"IYA MUMPUNG MASIH PAGI, BIAR SEGER." ucap Sindi sambil memukul mukul meja bersiap sedia seolah mengatur nada.
"TUTUP PINTUNYA OY!" perintah sang captain kelas.
Ya, jika jam kosong seperti ini maka Kelas XI Multimedia 2 akan merubah kelasnya menjadi konser dadakan ataupun kantin dadakan.
Untuk kali ini adalah konser dadakan.
Nayla mengambil sapu seolah sapu itu adalah mikrofon untuknya bernyanyi, lalu diikuti yang lain untuk bernyanyi, Ada juga yang memukul mukul meja seperti drum.
"PELAKOR ADA DIMANA-MANAA..." Mereka pun akhirnya memulai konsernya yang diawali oleh Nayla yang sambil memainkan sapu seolah mikrofon.
"IBU IBU WAJIB WASPADAA..." sambung Rahma disamping Nayla.
"Kok lagu pelakor sih Nay?" Walau Fay bertanya, nampaknya tak menghentikan aktifitas Nayla dan yang lainnya untuk konser.
"ANJAYYY LAGU APAAN ITU," teriakku ngakak melihat aksi kurang waras dari teman-teman.
Aku merasa beruntung berada dikelas ini, ketika hati sedang tidak baik tapi bisa seketika baik jika dikelas.
Ya, kami tuh emang gini, kadang lagu dangdut abis itu sholawatan bareng yang dipimpin Nia lalu diikuti yang lain, lalu lagu berpindah lagi menjadi lagu pop terus dangdut dan begitu seterusnya hingga lelah.
Aku tak mau ketinggalan moment ini, Aku lantas merekam kejadian dikelas untuk dijadikan dokumentasi, karena aku berencana diakhir kelas tiga nanti aku ingin membuat film dokumenter kelas yang diambil dari rekaman rekaman kejadian semenjak kelas satu.
Beberapa dari kami ada yang juga duduk saja tak ingin ikut-ikutan, ada yang joget joget gak jelas, ada yang cuma ketawa tawa melihat kelakuan temannya, ada juga yang sibuk merekam selain Aku, ada yang sibuk memukul mukul meja, ada yang ngemil. Ah, pokonya kumpulan manusia dengan sejuta perbedaan deh.
Seperti biasa, jika kami mulai lelah maka akan berhenti dengan sendirinya. Lalu bisa kulihat jika Nayla berjalan ke arahku.
"Lo gpp?" Aku menggelengkan kepala pertanda jika aku baik baik saja.
"Loh emangnya gue kenapa?" tanya aki bingung pada diriku sendiri.
"Kok malah gue ngerasa dia punya aura yang beda dan jadi sulit dibaca ya."
Aku melongo mendengar ucapan Nayla yang tak dimengerti olehku. Maksudnya apa? Aura yang beda? masa iya Yasa anak indigo gitu? Cih, Roy Kiyoshi kali ah. Tuh kan, aku malah menyebutkan salah satu program di televisi yang sering dibicarakan oleh teman-temanku.
"Apaan sih, udah lah gak usah bahas lagi." Nayla pun menganggukkan kepalanya, berusaha mengerti denganku.
"Woy bawa bekal kan? Yo ah makan," teriak Sasa mengajak yang lain untuk makan bersama, teriakan itu juga berhasil memecah keheningan antara Aku dan Nayla.
Ya ritual kelas ini memang terkadang suka membawa bekal, lalu meja dan kursi dirapatkan agar bisa bersatu.
Kali ini akan menjadi kantin dadakan di kelas.
***
"Ini Yasa kemana sih? Eskul bentar lagi mulai," kesalku yang sedari tadi hanya mondar-mandir di Lab yang memang suka dijadikan tempat eskul IT Club.
-----
Btw aku kangen suasana kelas ku yang seperti ini:( kangen konser dadakan, kangen kantin dadakan, tapi nggak kangen tugasnya:(
Lagu itu yang terlintas dalam benakku, karena emang suka dinyanyiin pas dikelas :D
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFECT [SELESAI]
Teen FictionBerawal dari ramalan teman sekelas yang bikin Keyla bingung, sampai akhirnya Keyla mulai percaya dengan ramalan tersebut. Tapi, kejadian tak terduga malah datang. *** "Ternyata kamu bisa memberikan efek yang besar untuk hati saya ya." Catatan : Revi...