14 // Plat Nomor Jakarta

29 5 0
                                    

"Eh Keyla," panggil seseorang memanggil namaku (lagi), Yaampun hari ini sepertinya banyak sekali yang memanggilku. Kalo gini kan, jadi berasa artis. Eh eh sesekali narsis tidak apa apa kan ya?

Panggilan itu membuat Aku, Sasa dan Fay yang sedang rapat dadakan pun langsung menoleh kesamping yang ternyata sudah ada Rafa.

"Woy Raf, Si Yasa mana? Tumben gak bareng?" tanya Sasa kepo.

"Lah emang gue selalu bareng sama Yasa? Perasaan nggak deh," jawab Rafa. Karena emang sebenarnya Yasa lebih sering terlihat bareng Rangga.

"Lo salah berarti Sa," sahut Fay sambil menyenggol lengan Sasa.

Tatapan Rafa pun berpindah padaku "Eh Key nanti mading mau terbit, Kata Yasa nanti pulang sekolah kita kumpul," ujar Rafa.

Aku mengangguk mengerti, "Oke siap,"

"Yaudah gue ke kelas dulu yo," Setelah Rafa menyampaikan pesannya ia pun melanjutkan kembali langkahnya untuk masuk kedalam kelas.

Aku, Sasa dan juga Fay langsung menutup mulut terkejut ketika melihat Rafa memasuki kelas dan mereka dari tadi bertiga diri didepan kelas itu membicarakannn.

Ya kalian tau lah apa.

Aku dan kedua temanku saling tatap seolah bisa saling membaca pikiran lalu mengangguk kompak langsung berjalan cepat menjauhi kelas itu untuk menuju kelas kami.

"Key," panggil Sasa.

Aku pun menoleh kepada Sasa sambil menyimpan tasnya "Yoshh"

Sasa menunjuk dirinya dan juga Fay, "Kita penasaran deh, Lo gak sakit hati gitu Yasa sama si kakak kelas itu pacaran?" tanya Sasa penuh selidik.

"Iya mereka apaan coba, duh," celetuk Fay tanpa dosa.

Aku tersenyum "Plat nomor Jakarta," jawab ku santai. Terlalu santai.

Sasa dan Fay saling tatap bingung sepertinya mereka tak mengerti maksud dari plat nomer Jakarta itu apa.

"MAKSUDNYA?" tanya mereka berdua kompak.

"B AJA." kesalku memberikan lirikan sinis karena selalu saja ditanyai hal membosankan seperti itu.

Percakapan kami berdua pun terhenti karena bel masuk berbunyi. Tak lama kemudian guru seni budaya pun masuk lalu mengumumkan jika hari ini ulangan dadakan, kelas pun seketika menjadi ramai bahkan lebih ramai dari pasar.

"Kok dadakan sih Bu?" keluh Nia

"Iya nih kaya tahu bulat aja bu," sahut Nayla nyaring

"Yaampun Bu gak kasian ke kita?" ucap Vera dengan dramatis.

"Kalo jelek ibu yang salah ya," celetuk Sindi membuatnya jadi memajukan bibir bawah.

"Kalo ulangannya minggu depan pasti nilainya bagus kok Bu," sahut Nayla yang didukung dengan anggukan teman teman sekelasnya.

Daripada kelas semakin rusuh, Bu Yulianti akhirnya mengiyakan tawaran tawaran kami yang Ingin dimundurkan waktu ulangannya. Kami menghela napas lega karena ulangannya diundur.

Padahal bagi sebagian orang diundur atau tidak tetap sama aja sama sama jelek nilainya.

***

"Jadi, tema mading kita kali ini apa?" tanya Yasa kepada team Mading.

Naya sudah menyiapkan alat tulis, bersiap jika nanti akan ada hal hal penting yang dicatat. Ya, Naya ini salah satu adik kelas yang mengikuti team Mading.

"Tentang ketua eskul IT Club yang udah gak jomblo lagi kakkk Yasaaa," celetuk Rangga nyaring.

"Gue serius Ga," ketus Yasa.

Rangga pun berusaha menjauhkan diri dari Yasa yang sedang duduk didekatnya "Ngapain gue serius sama lo? Gue masih normal dih najoonggg," ujar Rangga jijik.

"Kalo kaya gini gue jadi pengen do'ain lo putus sama pacar lo Ga," sahut Rafa

"Do'ain aja gue sih bakal ikut bantu ngucapin Aamiin. Lo emang teman ter-the best gue Rafaaaaaaa Unchhhh," jawab Rangga mencoba mencubit pipi Rafa gemas.

Aku menghela napas sejenak terpikir Nabilla pacar Rangga yang di Pekanbaru "Kasian gue sama Nabilla,"

"Kok dia mau ya sama cowok kaya gitu," bisik Tiara padaku.

Sementara adik adik kelas IT Club yang ikut berpartisipasi dibagian mading hanya bisa tertawa melihat kelakuan kakak kelasnya.

Ya jadi memang begini, biasanya yang ikut partisipasi Mading memang hanya sebagian orang dari eskul IT Club yang minat saja.

Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil tema "Sosial Media"

Kumpulan hari ini memang tidak memakan waktu lama, mungkin yang lama hanya ocehan unfaedah Rangga.

EFFECT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang