22 // Peka

39 5 0
                                    

Ketika aku ingin mengambil ponsel milik Yasa di Tas, Aku menemukan buku yang menurutku menarik, lembar per lembar ku buka yang ternyata hanya catatan biasa dari mulai pelajaran hingga lirik lagu, tapi ada satu lembar yang mungkin menceritakan tentangku.

Hallo Nona Pokerface.
Sudah sebulan kita berpacaran ya? Tapi kenapa aku ngerasa kita biasa aja ya? Rasanya kita cuma status aja, kita lebih banyak menghabiskan pacaran di telpon.

Hello, kita gak hidup di dunia telpon.

Okeoke aku maklumi, ini pertama kali kamu menjalin hubungan dengan orang lain kan ya?

Step by step oke?

"Kenapa key?" tanya Yasa yang tiba-tiba berada dibelakangku, aku langsung menutup buku itu lalu menggelengkan kepala dan tersenyum pertanda tidak ada apa apa yang terjadi.

Aku menghela napas lega ketika Yasa kembali kedepan untuk kembali menjelaskan materi kepada anggota ITClub bersama Rangga.

Ya, daripada bosan kan? Lebih baik aku melihat-lihat isi ponsel Yasa ada apa aja, Dan ternyata digaleri ada beberapa fotoku. Dasar, diam diam maling fotoku ternyata.

***

"Aku antar pulang yuk," ajak Yasa yang berada disampingku.

"Aku pulang bareng Fay, dia juga masih ngerjain tugas disekolah," jawabku

Yasa mengangguk singkat, aku menoleh padanya dan kembali bertanya "gpp kan?,"

"Sebenarnya aku bingung, kita ini pacaran atau enggak,"

Ya pacaranlah Lo kira gue pacaran sama siapa? Si Rangga? jawabku dalam hati.

"Kamu sering nolak bareng aku, kamu lebih sering pilih bareng teman-teman kamu, padahal durasi kamu ketemu sama temen kamu itu lebih lama, sedangkan sama aku cuma dieskul dan ditelpon doang,"

Aku menunduk, mendengarkan apa yang Yasa bicarakan, perihal apa yang ia bicarakan itu selalu benar dan Yasa ini terlalu frontal.

"Maaf," ucapku pelan merasa bersalah mendengar pernyataan Yasa.

Tanpa menjawab ucapan ku Yasa langsung melangkahkan kaki nya pergi menjauhi area sekolah yang mulai sepi.

***

Sebuah notifikasi pesan yang kutunggu dari seseorang akhirnya masuk, Ya aku tidak biasa untuk memulai percakapan terlebih dulu dengan Yasa.

Yasa : Sebenarnya definisi peka menurutmu itu seperti apa?

Aku menghernyitkan dahi bingung ingin menjawab apa, aku jadi bertanya tanya pada diri sendiri memangnya peka itu yang seperti apa? Daripada aku lama membalas pesan Yasa mungkin ada baiknya aku bertanya pada yang lebih tau yaitu Google.

Peka adalah sebuah kata yang dapat diartikan sebagai kata yang mewakilkan kemampuan seseorang dalam menerjemahkan suatu keadaan tanpa harus diucapkan.

Oh jadi itu definisi peka, mungkin lebih tepatnya tau tanpa diberitahu kan? Tapikan aku bukan paranormal, aku juga bukan dukun. Gimana caranya aku bisa tau tanpa diberitahu?

Akhirnya aku menjawab pesan Yasa

Peka adalah Mengetahui tanpa diberitahu oleh orang tersebut.

Yasa : Nah itu tau

Kamu gak tau aja, kalo aku tau dari google Yas.

Yasa : Terus udah peka belum? Atau kalo dikasih tau baru peka ya?

Yasa ini sebenarnya maunya apa? Sebegitu enggak peka nya kah aku?

Tak lama kemudian Yasa malah meneleponku.

"Hallo Key maaf ya,"

"Maaf untuk apa? Seharusnya aku yang minta maaf,"

"Yaudah untuk menghibur kamu eh untuk ngehibur kita gimana kalo aku nyanyi? Kamu mau aku nyanyi lagu apa? Tapi aku gak tanggung jawab telinga kamu rusak karena dengerin aku nyanyi," aku langsung terbahak mendengar ucapan konyolnya.

"Apa ya?," tanyaku bingung sendiri, tiba-tiba satu judul terbesit dalam pikiranku,"All of me-John Legend Tau?"

Dia diam sejenak, lalu beberapa saat suaranya mulai terdengar.

"Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all, all of me
And you give me all, all of you

How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every move
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing, in my head for you"

Aku refleks langsung menyimpan ponselku dan tepuk tangan mendengar suara Yasa menyanyikan lagu All Of me.

"Jelek ya? Udah ah segitu aja,"

"Bagus tauuu, nah kapan kapan kamu nyanyi secara live ya buat aku," pintaku yang sekalian ingin melihat ekspresi Yasa seperti apa ketika menyanyikan lagu ini.

"Oke siap laksanakan komandan, Nah sekarang lagu ini jadi lagu kebangsaan kita ya," ujarnya menegaskan.

EFFECT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang