HALLO I'M BACK, walau ku tahu tak ada yang menunggu tapi tetap ingin ku lanjutkan ko wkwk
///
Hari ini seperti biasa aku mengikuti ekstrakurikuler IT Club, dan sekarang giliran aku menjelaskan tentang desain brosur. Ya walau aku memang bukan ahlinya dan sangat jauh kemampuannya jika dibandingkan dengan Yasa, Rangga atau Rafa. Tapi dari pada tidak ikut berkontribusi sama sekali yakan?
Yasa, Rangga, Rafa dan Tiara ikut membantu berada didekat komputer adik-adik kelas satu. Karena pastinya akan ada yang kesulitan atau ketinggalan penjelasan, dan Tentunya posisi didepan ada aku.
"SELAMAT PAGI CIKGU, OKE CIKGU KEYLA SILAHKAN DIMULAI, KAMI DAH SIAP," teriak Rangga dengan tak berdosa.
Dasar, Rangga. Apa dia gak tau, aku ini kadang suka gugup sendiri kalo ada di depan. Kulihat ke arah Yasa, ia malah ikutan nyengir bukannya bantuin pacarnya yang lagi gugup. Ohiya lupa, kalo di eskul kita harus profesional.
"Berisik lu," ucap Tiara disertai jatuhnya lemparan penghapus yang tepat mengarah ke kepala Rangga.
"Waduh gua bisa pingsan nih, kena penghapus gini," ucap Rangga sambil mengelus-elus kepalanya yang malang itu.
Seisi ruangan pun terbahak melihat aksi Tiara. Tak terkecuali dengan aku.
"WAHAHAHA AMAN GAK TUH KAK RANGGA KEPALA NYA?"
"ITU PENGHAPUS NYA GAK APA APA KAN?"
"KASIAN BANGET PENGHAPUSNYA,"
"TURUT BERDUKA CITA UNTUK PENGHAPUSNYA,"
Sepertinya memang sudah biasa Rangga dihujat dan ditertawakan bahkan oleh adik kelas. Akupun ikut tersenyum puas.
Karena saat ini posisi ku yang ada di depan, aku berusaha mengingatkan yang ada diruangan, untuk mulai fokus kepada materi. Dan meminta untuk membuka Corel Draw.
"Oke secara singkatnya aja dulu ya, jadi Corel Draw ini yang sering digunakan untuk aplikasi desain grafis dalam pembuatan grafis vektor, logo, brosur, poster dan masih banyak lagi, Sekarang kita coba buat brosur yaaa, eh udah dibuka kan Corel Draw nya?"
"Kak, Corel draw nya ada dimana?"
"Kak, yang saya belum di install nih kayanya,"
"Kak, Yang saya udah kadaluarsa nih Corel Draw nya,"
Ketika para adik kelas mulai bertanya-tanya padahal belum mulai desain membuatku langsung menghela napas pelan. Yasa, Rangga, Rafa dan Tiara pun dengan sigap mendatangi komputer adik kelas yang bertanya-tanya itu. "Sabar key Sabar, ayo kamu pasti bisa" Ujarku dalam hati.
"Oke udah ya? Sekarang klik New Blank Document, dan perhatikan proyektor yang didepan ya,"
////
Aku bersyukur akhirnya eskul hari ini selesai juga, Selain gugup didepan juga capek suara karena ngejelasin harus ngedenger sampai ujung. Tapi senangnya bisa berbagi ilmu walau gak seberapa.
"Cape juga ya eskul hari ini," ucap Tiara sambil meminum air mineral.
Rangga pun meminta minum Tiara, "Lah gue kesono kemari nunjuk nunjuk monitor."
"Lah lu pikir gue main ludo? Gue juga sama kali kesana kemari," ucap Rafa yang sedas mengipasi dirinya sendiri pakai tangan, yang sebenarnya tidak memberi efek apa apa.
"Ya mereka tuh kalo materi gini seringnya fokus sama monitor nya sendiri dan gak fokus sama proyektor yang di depan," ucap Yasa.
"Kan ujung ujungnya ketinggalan yak ngeselin dah," ucapku menanggapi Yasa.
Karena sudah sangat lelah, aku mengusulkan untuk pulang saja toh eskul juga udah beres, karena aku ingin segera bermalas-malasan dikasur.
Tiara langsung pamit lebih cepat ketika aku usul pulang, dan kami berempatpun harus membereskan ruangan ini terlebih dulu sebelum pulang.
Setelah membereskan ruangan aku tidak sabar untuk segera pulang dan mengikat tali sepatu dengan terburu-buru lalu aku mendongak keatas ternyata ada Yasa yang mengulurkan tangannya. "Yuk Key aku anter pulang," aku tersenyum dan mengambil uluran tangan itu.
"Oh jadi seorang Yasa Darma Pratama adalah tukang ojek nya Keyla ya," ucap Rangga sambil mendorong meledek Yasa.
"sejak kapan Lo jadi sok romantis gini sih?" ucap Rafa tak percaya.
"Lah kan jauh kita beda arah, gak apa apa aku naik angkot aja," jawabku berusaha menolak Yasa, karena ya memang jauh aku kasian aja, karena pasti dia capek.
Tak mau aku banyak berpikir untuk mencari alasan menolak, Yasa langsung menarik tanganku menjauh dari Rafa dan Rangga.
"Gak usah sok Jaim lo. Lumayan irit ongkos," teriak Rangga agar terdengar olehku yang mulai menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFECT [SELESAI]
Novela JuvenilBerawal dari ramalan teman sekelas yang bikin Keyla bingung, sampai akhirnya Keyla mulai percaya dengan ramalan tersebut. Tapi, kejadian tak terduga malah datang. *** "Ternyata kamu bisa memberikan efek yang besar untuk hati saya ya." Catatan : Revi...