"Aku mau hari ini kamu panggil aku sayang ya, bersikap semuanya baik baik aja cuma hari ini," katanya, ia tiba-tiba menggenggam tanganku dan tersenyum.
Aku terbelakak kaget lalu diam tak bisa berkata apapun memandang dia yang tidak jelas ini, kenapa tiba-tiba begini?
"Loh kok kamu diam?"
"Key"
"key"
"Keyla"
Ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku, Ah aneh hal ini tidak mungkin terjadi Aku memejamkan mata berucap pada diriku sendiri Ayo Keyla Amandanita tolong sadar ini cuma mimpi karena tadi kamu sebenarnya masih dirumah Rafa.
3
2
1
"Wey Keyla," Aku merasakan seseorang menepuk bahu ku dari samping, Aku mengerjapkan mata bingung perlahan baru sadar dengan apa yang terjadi.
Ya bahkan di Alam mimpi pun aku masih bisa bertindak sadar, sadar jika yang ku alami tadi hanyalah sekadar mimpi.
"Sadar juga, gue kira pingsan," ucap Rafa lega.
Aku mengedipkan mata berulang kali "Kok gue masih disini?" tanyaku pada yang lain, mataku menyapu ruang tamu yang hanya tersisa Rafa, Rangga, Yasa dan Tiara.
Semua diam karena mungkin bingung dengan maksud pertanyaan gak jelas milikku, Rangga mengambil Jus jeruk yang ada di meja lalu meminumnya "Emang Lo mau nya dimana hah? Emang dari tadi lo disitu,"
"Lo ketiduran pas abis makan terus yang lain pada ngobrol, karena udah sore yang lain pulang duluan deh," ucap Tiara.
"Kok gak ada yang bangunin?" kataku kesal.
"Daritadi juga udah coba, cuma tidur Lo kali ini terlihat nyenyak," jawab Tiara.
"Ya mungkin Lo capek dengerin Yasa ngedongeng," kata Rangga dengan enteng. "Jadi Lo ngantuk dan lebih milih tidur," lanjutnya.
Yasa yang daritadi diam akhirnya angkat bicara "Halo gue masih disini, Lo kalo ngomongin orang jangan disampingnya dong"
Mataku sejenak menatap lekat Yasa. Ah, orang ini memang selalu saja bisa masuk ke dalam mimpiku tanpa permisi. Ehtapi masuk dunia mimpi kan emang gak perlu permisi? Etdah, makin bingung juga kalo dipikirin.
"Eh udah sore nih," kata Tiara melihat jam tangannya. Kami baru tersadar hari sudah semakin sore, kami memutuskan untuk berpamit pulang.
Aku meminta izin menumpang ke kamar mandi untuk mencuci muka karena benar benar masih ngantuk. Huh yang tadi itu mimpi seperti apa ya? Mimpi yang terlihat sangat nyata.
Ketika aku kembali dari kamar mandi, mereka sudah bersiap di gerbang rumah Rafa.
"Key, Lo mau pulang dianterin siapa? Tinggal milih ada Yasa, Rangga atau Tiara," tanya Rafa sambil menunjuk satu persatu nama teman-teman nya yang disebutkan.
"Tanpa Lo buat pilihan begitu, si Keyla udah punya nama khusus di hatinya," ucap Rangga santai.
Rangga ini emang ya entah di dunia mimpi ataupun dunia nyata sama aja. Sama sama menyebalkan.
Rangga menepuk kening seperti baru menyadari sesuatu "Eh bentar, gue mau ke warung situ dulu, Tadi lupa bayar jus jeruk," ucap Rangga menunjuk warung samping rumah Rafa sambil berjalan. Kita berempat si cuma menggelengkan kepala merasa terbiasa dengan tingkah Rangga yang absurd.
Aku menoleh pada Tiara, dia menatap ku dengan tatapan bersalah "Yah sorry Key, bukannya gak mau tapi ini gue harus jemput Adik gue pulang les," Aku mengangguk mengerti. Ya sudahlah kalo gini caranya mungkin aku akan pulang sendiri aja.
"Raf, pinjem helm," pinta Yasa. Tak seperti Rangga yang terlalu banyak bicara Rafa mengangguk mengerti langsung masuk untuk mengambil helm lalu memberi nya kepada Yasa.
"Ayo Key, Aku anter pulang," ajak Yasa memberikan helm Rafa kepada Keyla.
Aku merasa Deja vu dengan ajakan ini, aku berusaha mengelak "Tapi kan rumah kita gak searah, gue pulang sendiri aja lagian jauh juga,"
"Bacot lu ah" ucap Rangga yang datang tiba-tiba dari belakang yang langsung disambut dorongan oleh Keyla.
.
.
.
.
.
Emang setiap part cuma diisi 600-1000 kata aja, ga banyak karena emang takutnya makin banyak makin tambah membosankan. Terima kasih buat yang udah ngeluangin waktu nya untuk membaca cerita yang gak jelas ini:( Biar bagaimanapun ini cerita udah dari lama dan ingin sekali untuk dituntaskan. Urusan bagus atau jelek urusan nanti deh, yang penting tuntas dulu:'
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFECT [SELESAI]
Teen FictionBerawal dari ramalan teman sekelas yang bikin Keyla bingung, sampai akhirnya Keyla mulai percaya dengan ramalan tersebut. Tapi, kejadian tak terduga malah datang. *** "Ternyata kamu bisa memberikan efek yang besar untuk hati saya ya." Catatan : Revi...