Berbulan-bulan telah berlalu Aku dan Yasa sudah lulus dari SMK tetapi hubunganku dengan Yasa selalu tidak konsisten terkadang Kami sangat baik akur dan terkadang Kami selalu berantem. Tapi untuk hari ini dihari ulang tahunnya Yasa Kami sedang tidak akur, dan aku berniat untuk mengirimkan ia surat elektronik.
Sekarang Kami sudah berbeda kota dan inilah isi surat elektronik tersebut.
Kepada : kamu yang selalu dihatiku
Dari : aku yang pernah adaHallo, selamat malam, selamat pagi, selamat siang, selamat sore. Ah ucapan itu tergantung kamu membaca surat ini kapan. Aku rasa kamu tau siapa aku, aku mau buat ucapan yang beda dari yang lain ya, karena mungkin tak ada yang sama mengucapkan lewat email seperti ini. Atau juga tak ada yang sama mengucapkan kata-kata aneh seperti ini, kata kata yang terlalu bertele-tele, saranku kalo gak sanggup baca sampai akhir tak perlu dipaksakan. aku ini rasanya seperti penulis gagal ya? Karena aku pernah punya cita-cita jadi penulis sebenarnya. Karena aku ini Regina, Regina Arifani.
Aku tak bisa memberimu hadiah keren nan mewah, aku tak bisa hadir disisimu, aku tak bisa desain perihal ulang tahunmu, aku tak bisa memberimu editan foto atau video yang kece, aku tak bisa membuatkan vector berbentuk wajahmu, aku juga tak bisa memberikanmu kue ulang tahun, hanya ini satu satunya keahlian yang ku punya yaitu membuat tulisan panjang lebar yang membosankan.
Baiklah, basa basinya cukup sampai situ saja.
Apakah sudah bersyukur hari ini? Semoga kamu tidak mudah mengeluh lagi. Tidak mudah emosi. Dan Jangan iri dengan kehidupan orang lain diluar sana, itu hanya membuat penyakit hati. Berdo'alah, Berusahalah, Jangan lupa untuk bersyukur.
Kini, kamu tengah merantau ke kota metropolitan. Demi mencari secercah ilmu, pengetahuan dan juga uang. Melakukan segala hal seorang diri memang terkadang terasa rumit ya?
Dulu, beberapa tahun lalu.... kamu hanya perlu bangun pagi, mandi, mengenakan baju yang telah disetrika rapi oleh mamah, memakan sarapan yang telah dihidangkan, lalu berangkat kesekolah. Hingga sampai tengah hari, kamu pulang, main PlayStation dan makan siangmu sudah tersaji lalu Tidur siang, santai. Segala hal dulu memang terasa sangat membahagiakan.
Tapi sekarang, terasa berbeda, ya. Kamu harus memikirkan segala hal dari nol.
Delapan belas tahun lalu adalah hari dimana mamahmu berjuang keras melahirkanmu.
Delapan belas tahun lalu adalah hari dimana mamahmu bertaruh nyawa hanya untuk melihatmu berada di dunia.
Percayalah. Do'a-do'a Ibumu telah dikabulkan, Jangan lupa mendoakannya kembali. Jangan sering sakit selama diperantauan, itu hanya membuat beliau merasa khawatir. Jangan lupa untuk menelpon beliau.
Jangan lupa dengan Ayahmu juga. setidaknya jangan lupa untuk mendoakannya juga.
Rasanya semua tentangmu adalah kebahagiaan untukku. Sampai aku merasa bahwa di hari dan detik ini kamu masih saja milikku. Ya, diriku gagal menyadari bahwa kenyataannya kita telah berpisah. Kenyataannya kita tak lagi berjuang di jalan yang sama.
Maaf, aku yang belum terbiasa dengan semua ini, maaf aku masih merasa cemburu melihatmu dengan orang lain, maaf aku masih merasa memilikimu. Untuk semua itu aku minta maaf. Karena tak ada satupun orang yang akan terbiasa dengan sebuah kehilangan, termasuk aku.
Aku butuh lebih dari sekedar waktu untuk bisa memahami bahwa kita sudah tidak seperti dulu lagi. Bahwa kamu telah berjalan lebih jauh dari hatiku. Dan untuk semua itu sekali lagi aku minta maaf. Dan jalan ini belum terbayang olehku apa yang akan terjadi kedepannya.
Ku lihat kau baik baik saja tanpa aku, kau terlihat biasa saja, tak merasa seperti kehilangan, kau bahkan dapat melanjutkan hidup dengan baik. Untuk semua itu, aku turut bahagia. Meski bagiku, itu seperti tamparan keras karena ternyata ada atau tidaknya aku sepertinya tak berpengaruh dalam kehidupanmu.
Oh ya, tahu jugakah kau? Bahkan hanya sebagai pelarianmu pun aku sangat senang. Aku tahu ini sangat bodoh, bahkan mungkin kau menganggapku sebagai wanita rendahan. Tapi aku bisa apa? Aku hanya terlalu mencintaimu hingga pelarianmu pun kumanfaatkan sebagai kesempatan bagiku menunjukkan bahwa di dunia ini masih ada wanita yang setia mencintaimu setelah mamah mu.
Dan aku? Aku masih berdiri di sini, di tengah relung hati yang menampakkan bayang bayangmu. Tak pernah ku sangka, akhirnya akan segera tiba hari istimewamu. Hari yang dulu selalu aku tunggu tunggu, bahkan sampai sekarang pun aku masih menunggu hari itu. Hari yang dalam bayanganku, aku bisa menjadi orang pertama yang berdiri di depanmu sambil membawa kue dan menyanyikan lagu happy birthday. Lalu aku dapat melihatmu meniup lilin bersimbolkan angka 18 sesuai usiamu nanti. Dan berharap kau bisa memberikan potongan kue padaku setelah orang tua mu.
Apakah kau tau, aku sangat menginginkan hal itu terjadi. Melihatmu tersenyum bahagia karena pertambahan usiamu, memberikan kado istimewa untukmu, dan memelukmu erat seolah kita tak akan terpisahkan. Ahh, maaf itu hanya lamunanku saja.
Ingin rasanya aku menuangkan semua kata yang mewakili kerinduan ini, betapa ku merindukan kebahagiaan menyapaku seperti dulu. Ingin aku menyapamu, mengetahui kabarmu, bercerita ini itu padamu, tertawa sendiri saat melihat pesan singkat darimu, dan masih banyak hal yang ingin aku lewati bersamamu. Tapi, kini yang terjadi hanyalah senyuman tipis yang dapat aku persembahkan untuk mengantarmu menuju kebahagiaan.
Semoga kamu selalu baik baik saja dan bahagia. Semoga dia atau siapapun yang ada di sampingmu saat ini ataupun nanti bisa selalu membuatmu bahagia. Semoga kamu tidak pernah mengecewakan siapapun yang menyayangimu dan semoga kebahagiaan tak pernah menjauh dari kehidupanmu.
Semoga kamu akan selalu berada pada lindungan-Nya dan semoga apa yang kamu inginkan dapat tercapai di tahun ini. Selamat tanggal 30 Juni yang ke 18 seorang yang sampai saat ini masih aku harapkan sebagai lelakiku. Dimana aku ingin sekali merayakan pertambahan umurmu bersama.
Salam dariku
Orang yang pernah ada (Dan akan selalu ada)
Setelah Aku mengirim emailnya Akupun memblokir seluruh kontaknya agar bisa melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFECT [SELESAI]
Genç KurguBerawal dari ramalan teman sekelas yang bikin Keyla bingung, sampai akhirnya Keyla mulai percaya dengan ramalan tersebut. Tapi, kejadian tak terduga malah datang. *** "Ternyata kamu bisa memberikan efek yang besar untuk hati saya ya." Catatan : Revi...