Hari ini, dikarenakan tanggal merah seharusnya libur tetapi bagi kami tidak. Kami harus tetap menyelesaikan project di lab sekolah. Karena yaaa di Lab sekolah fasilitasnya tersedia.
"Jadi, udah sampai mana ngeditnya ga?" tanya ku yang baru datang langsung menghampiri Rangga.
"Baru juga dimulai tuh, kemaren kan abis nyusun video yang layak dan nggak layaknya." Rangga menjawabnya sambil menggerakkan dagu nya ke depan monitor menunjukkan tugas-tugasnya.
"Lo udah siapin dubbing nya Key?" tanya Yasa yang tiba-tiba datang menghampiriku dan Rangga.
Aku mengangguk, "Check aja ini datanya di hape gue." Aku pun memberikan ponselku kepada Yasa.
"Eh iya, btw tadi Tiara chat gue katanya agak telat datangnya," lanjut Keyla yang dijawab anggukan kepala oleh Yasa.
Yasa langsung membuka hp milik Keyla yang tidak di kunci, lalu membuka berkas audio recording. Yasa ditemani Keyla saat ini sedang mendengarkan audio yang berisi suara Keyla yang menjelaskan tentang Kampung Naga.
Setelah selesai, Yasa pun mengacungkan jempolnya lalu tersenyum kepada Keyla, memang urusan seperti ini Keyla itu jago nya.
"YAHHH ANJIIRRR," teriak Rangga.
"Euhh," kami semua pun kompak berdecak kesal kala terjadi pemadaman listrik.
"Yah gimana dong nih Yas?" tanya Rafa
Yasa pun mengangkat bahunya bertanda tak tahu juga bagaimana, "Yaudah tunggu ajaaa, Yeuh emangnya gue PLN."
"Yaudah cari makan dulu dah yuk," ajak Rangga.
Mataku pun langsung berbinar, "Hayo," ucap Ku semangat. Kalo urusan makan Aku dan Rangga ini memang klop hahaha.
Rangga pun tersenyum lebar akhirnya ajakannya ada yang menerima.
"Mau cari makan apa Ga?" tanyaku.
"Kebab Yo," pinta Rangga.
Aku menggelengkan kepala, bagaimana mungkin sepagi ini sudah ada tukang kebab yang buka?
"Yaudah lah ke minimarket aja sih Ga, ntar makanannya bareng-bareng disini. Kalian mau nitip apaan?" tanyaku tanpa menunggu jawaban dari Rangga apa ia setuju atau tidak.
"Gue nitip keripik ma Icih yang pedes atau apa lah yang pedes pedes gitu sama air mineral juga dah," jawab Rafa.
Tatapan mataku dan Rangga langsung berpindah kepada Yasa "Lo apa Yas? Jangan bengong mulu, tenang aja si Keyla gak bakal ditikung kok sama gue," goda Rangga. Yasa langsung melotot mendengar ucapan Rangga. Sementara Aku memutar bola mata malas mendengar ucapan Rangga.
"Nitip apa aja deh yang penting bikin seger," jawab Yasa cepat, sebelum Rangga melanjutkan ocehannya yang semakin mengawur.
***
Rangga pun datang dengan dua kantung plastik berisi makanan dan minuman diikuti Aku dibelakangnya "Wohoo makanan datang, Eh Tiara Mutiara dari laut sebrang sudah datanggg" Aku langsung melirik ke Tiara yang sedang memutar bola mata malas mendengar ocehan Rangga.
Ketika Rangga dan Keyla sudah datang ternyata listrik sudah kembali nyala lagi. Juga saat ini ada Tiara yang sedang mengerjakan animasi yang hampir selesai.
Tiara menunjukkan hasil karya nya kepada kami, "Eh ini gue bikin animasi nya sederhana gini, lagian kita baru diajarin dasar dasar animasi doang, ini gue juga lihat tutorial diyoutube." Kami pun langsung mendekat kearah Tiara.
Karyanya memang sederhana tapi tak bisa dipungkiri jika animasi bumper yang bertuliskan Pejuang Production buatan Tiara itu sederhana tapi keren.
Lalu, Rafa juga menunjukkan hasil desain untuk cover DVD nya yang sudah selesai. Yasa juga sedang membantu melanjutkan editing yang sedang diselesaikan Rangga. Kami benar-benar gerak cepat, karena kami juga punya kesibukan lain sebagai pelajar yang tidak bisa ditinggalkan yaitu PR, tugas, ulangan harian dan sebagainya.
Yasa pun meminta Tiara untuk copy hasil animasi yang sudah jadi ke komputer yang biasa dipakai editing.
***
Sudah seminggu terakhir ini kami berlima memiliki rutinitas baru setiap pulang sekolah langsung menuju Lab komputer untuk menyelesaikan editing yang belum selesai. Alhasil eskul IT Club diliburkan sementara waktu.
Ya walau ini menjadi tugas utama Rangga, tapi tetap saja kami terkadang membantu-bantu apa yang Rangga butuhkan misalkan kecocokan audio, video ataupun perihal meminta saran, yaaa memang paling merepotkan justru tugas editingnya.
"Wih, lo kalo ngedit ternyata lebih cepet dan keren dari gue ya Ga," puji Yasa kepada temannya ini. Ya, urusan editing Rangga tentu bisa dipercayakan.
"Mujinya ntar aja kalo kita menang, sekarang gue minta tolong cariin musik nyunda gitu instrumennya doang dong,"
"Oke gue sama Tiara yang cari Ga," kataku.
Rangga pun mengangkat jempolnya tinggi, lalu langsung memfokuskan diri kembali pada layar monitor. Ya, dia adalah Rangga cowok konyol yang bisa terlihat sangat serius pada waktunya. Prinsipnya adalah Ada waktunya untuk serius dan ada waktunya juga untuk bercanda.
***
"AKHIRNYAAA SELESAI JUGA NIH VIDEO DI RENDER," ia pun langsung membaringkan badannya ke lantai Lab. Untung saja di Lab lantai nya itu ada karpetnya jika tidak si Rangga ini pasti kedinginan.
"Syukurlah," ucap kami serempak.
"Biar gue yang burning datanya Ga," tawar Rafa yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Rangga, Karena ia memang sangat lelah sekali.
Sambil Rafa memburning data Aku, Tiara, Yasa dan Rafa pun akhirnya ikut ikutan Rangga untuk membaringkan badan di Lab.
***
Keterangan :Render : Penggabungan gambar, video, transisi serta suara yg di capture bareng dalam satu file yang sama hingga menghasilkan format audio video baru yg berbeda.
Burning : sebuah proses penulisan sebuah data ke dalam CD/DVD kosong yang dilakukan oleh DVD drive di laptop atau computer.
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFECT [SELESAI]
Ficção AdolescenteBerawal dari ramalan teman sekelas yang bikin Keyla bingung, sampai akhirnya Keyla mulai percaya dengan ramalan tersebut. Tapi, kejadian tak terduga malah datang. *** "Ternyata kamu bisa memberikan efek yang besar untuk hati saya ya." Catatan : Revi...