19 // Jadian Yuk?

35 5 0
                                    

Gara gara menunggu Yasa, Aku jadi terlambat ke sekolah. Yasa janji akan datang menjemputku pagi ini. Tapi ketika jam menunjukkan pukul 06.30 Yasa malah baru mengabariku.

Huh, menyebalkan bukan?

Yasa : Key, maaf banget gue kesiangan nih. Lo bisa naik angkot kan? Kalo gue jemput lo bisa bisa Lo telat, Sebagai gantinya kita pulang bareng deh ya

Dan berakhirlah Aku disini di depan kantor guru sedang membawa sapu dan lap pel. Untung cuma depan kantor guru bukan kamar mandi.

"WIH RAJIN KEY,"

"PAGI PAGI UDAH RAJIN AJA,"

"SEKALIAN KELAS ATAS JUGA YA,"

Aku hanya bisa tersenyum samar, mendengarkan ledekan-ledekan dari beberapa orang yang dikenal melewatiku.

"Oy, ada yang bisa gue banting gak nih?" teriak seseorang yang sudah sangat Ku kenali suaranya.

"Banting banting, otak lo yang ke banting kalii," kesalku.

"Etdah lo punya hobi gak ada yang bagusan dikit napa yak, ini hobi telat dihhh, udah dihukum jomblo pula ngenes dah hidup lo,"

"Please deh, Jomblo tidak semengenaskan  yang orang pikirkan. Sekarang lo pergi atau gue siram pake air bekas lap pel," ujarku dengan nada tenang tapi tatapan sinis.

Padahal Aku baru saja mengkhayal akan dibantu tugas hukumannya oleh siapapun itu eh sialnya yang muncul malah si Rangga.

Kenapa selalu Ranggaaaaaaa?

***

Setelah menyelesaikan hukuman, Aku menuju Lab Komputer karena memang jam pelajaran pertama di Lab, ketika mengetuk pintu aku merasa Lab ini hening. Ya biasanya kalo hening gini cuma di pelajaran guru yang nyeremin.

Ah sial, aku baru ingat jika hari ini pelajaran Desain Grafis dan gurunya itu Pak Rian, Tamat sudah riwayatku.

Aku memejamkan mata sambil membuka pintu, berharap ada keajaiban datang menghampiriku.

"Ngagetin lo Key, gue kira Pak Rian," ujar Nayla.

Huh, mataku menyapu lab komputer yang ternyata memang belum ada Pak Rian.

"Dasar Miss Ceroboh yang selalu terlambat," sahut Sasa

"Udah duduk lo buruan, beruntung Lo kali ini Pak Rian belum dateng," ujar Fay menyuruhku duduk.

Aku menghela napas lega, kali ini keajaiban benar-benar datang kepadaku. Aku segera masuk kedalam Lab komputer dan duduk disamping Sasa yang kosong.

"Kenapa lo bisa telat?" tanya Sasa.

"Yasa janji mau berangkat bareng, eh ternyata dia baru ngabarin jam 6.30 katanya gak jadi jemput gue, Jadi gue telat kan," Aku menenggelamkan wajahku dimeja komputer malas untuk berdialog dengan Sasa, untungnya Sasa mengerti tidak menindaklanjuti pertanyaan lagi.

Dihukum itu bukan hanya capek tapi juga malu.

Dan iniii, udah kesekian kalinya Aku dihukum.

Terima kasih Yasa.

***

Seperti biasa Yasa yang memimpin pembukaan rapatnya eskul ITClub jadi sudah pasti Aku akan bertemu dengannya, rasanya Aku ingin memasukkan kepalaku kedalam kantung plastik, karena betapa malunya ketika Aku bertatapan dengannya.

Untuk kali ini giliran Rafa yang menjelaskan materi tentang desain grafis lalu Rafa meminta adik adik kelas untuk langsung mempraktekkan materinya. Dan saat ini Aku hanya bisa menatap komputer dihadapanku saja, Pikiranku langsung terlempar mengingat kejadian dua hari.

"Aku pengen tau, Cinta kita tuh kerja sama atau cuma aku yang usaha."

"Jadian yuk?"

Semenjak itu, terkadang dia jadi suka merubah panggilan menjadi Aku-Kamu.

Oke, lupakan tentang itu, kita kembali ke yang tadi.

Dua hari lalu Aku mendadak menjadi orang bodoh yang gak bisa ngomong apa-apa, Jantungku lompat-lompat, ini kali pertamanya ditembak langsung oleh cowok mana nembaknya pas dimotor lagi haduh, karena sebelumnya beberapa cowok menyatakan hanya lewat chat saja. Iya ini aku Keyla Amandanita si cewek kaku yang mukanya ngeselin.

"Gimana kalo kita main catur? Kalo kamu kalah, kamu jawab pertanyaan ku dua hari yang lalu." Aku pun terbelakak kaget menatapnya dia tiba-tiba muncul begitu saja duduk disampingku.

"Hellooo, Keylaaaaa berani gak nih?"  sepertinya Yasa sering sekali memberikanku sebuah pertanyaan. Aku refleks tersadar mengangguk setuju saja mengikuti perkataannya.

"Kalo kamu makan kuda milikku, aku bisa langsung skak kamu." Ucap Yasa Darma Pratama dan tersadar ia langsung melanjutkan perkataannya "Eh ya kenapa di kasih tau ya." Dia pun terkekeh sendiri.

Aku tersenyum menanggapinya. Sebenarnya otak dia itu terbuat dari apa? Dasar Segala bisa.

Toh, pada akhirnya dia yang selalu menang dan Aku yang kalah.

"Dua hari aku digantung duh."

"..."

"Awal aku nembak kamu sebenernya takut kalah,"

"Hah kalah sama siapa?

"Yang kek Fandi dan Disma yang wajahnya lebih dari gue terus keren aja ditolak, apalagi gueeee,"

Aku terkekeh mendengar ucapan dari Yasa yang kujamin mendapatkan info dari Adit. Ya Fandi dan Disma ini dulu sekolah di SMP yang sama denganku, kuakui dua duanya keren sih banyak yang naksir pula. Tapi dulu aku benar-benar tidak tertarik untuk pacaran.

"Yas, sampe jam berapa nih?" tanya Rafa yang tiba-tiba ada diantara Yasa dan Keyla.

"Selesaikan secepatnya sebelum jam 4 sore setelah itu kita pulang." Ujar Si Ketua dengan nada datar. Tanpa banyak bicara, Rafa pun segera pergi dari hadapan Yasa, ia sepertinya tahu temannya itu sedang dalam mode menyebalkan.

Setelah eskul selesai lalu Aku pun keluar ruangan. Aku memakai sepatuku dengan cepat lalu melangkahkan kaki menjauh dari ruangan.

"Apa belum ada jawabannya?" Tiba-tiba Yasa sudah ada dibelakangku, yang ternyata dia mengejarku.

"Oke, kita pacaran."

Aku bisa melihat wajah ceria Yasa yang jarang ku lihat lalu ia meloncat girang seperti memenangkan undian berhadiah. Aku hanya terkekeh geli menatap Yasa.

EFFECT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang