Part 6

938 88 0
                                    

Previous Chapter

Siwon memejamkan matanya sesaat kemudian membuka matanya kembali dan bergerak meninggalkan makam Seungwoo. Semua orang yang masih berada disana sedikit tersentak ketika tanpa mengucapkan apa pun, Siwon sudah berlalu begitu saja. Mereka segera mengikuti langkah Siwon meninggalkan pemakaman tersebut, tapi belum seberapa jauh mereka melangkah, semua orang yang berada disana menghentikan langkah mereka karena Siwon terlihat mematung di depan gerbang pemakaman. Tuan Lee yang memang berada tidak jauh dari Siwon mengikuti arah pandang Siwon dan menemukan keluarga Jung beserta seorang gadis yang dia tidak kenal. Tuan Lee menghampiri mereka semua dan menyapa keluarga Jung, ketika dia bermaksud mengajak semuanya untuk menemui Siwon, niatnya terhenti karena suara Siwon yang terdengar sangat dingin.

"Mau apa anda kemari?"

.

.

.

"Mau apa anda kemari?" tuan Lee yang belum pernah mendengar Siwon berkata sedingin itu terlihat heran. Dia sekali lagi mengikuti arah pandang Siwon dan menemukan bahwa tatapan Siwon hanya tertuju pada satu orang, yaitu nyonya Jung, Jung Jihyun. Tuan Lee merasa penasaran karena kenapa kelihatannya Siwon tidak menyukai Jihyun. Apakah ketika dia bekerja dengan keluarga Jung, Jihyun sempat berbuat sesuatu yang menyebabkan Siwon bersikap seperti sekarang?

"Siwon, mereka kesini karena ingin mengucapkan bela sungkawa. Aku yang memberitahu mereka." Ujar tuan Lee merasa harus menetralkan suasana yang cukup tegang ini. Siwon masih belum memutuskan pandangannya dari Jihyun. Justru Siwon semakin memandang tajam kearahnya.

"Saya rasa appa saya tidak perlu ucapan bela sungkawa dari anda nyonya Jung. Saya mohon anda pergi sekarang." Semua orang yang berada disana terkejut dengan ucapan sinis Siwon tidak terkecuali Jihyun. Melupakan adanya Hwangsoo disana, Jihyun menghampiri Siwon dan mencoba memegang tangannya. Namun dengan cepat, Siwon menampik tangan Jihyun membuat semua orang kembali terkejut dengan kejadian yang terjadi di depan mata mereka.

"Jangan sentuh aku!" tukas Siwon sambil berjalan mundur dua langkah menjauhi Jihyun. Jihyun benar-benar sudah tidak perduli lagi dengan lingkungan sekitar yang terus memandangi dia dan juga Siwon. Yang dipikirkannya hanya satu, bahwa Siwon dapat mengizinkannya untuk melihat makam Seungwoo dan berdoa untuknya. Jihyun berdiri ditempatnya, takut jika dia terlalu memaksa maka Siwon akan semakin menjauh darinya.

"Siwon, umma mohon.. Berikan kesempatan pada umma untuk meminta maaf pada appamu nak. Hiks..hikss,, um..umma.. umma.. " tangis Jihyun tumpah saat Siwon terus menatapnya penuh kebencian. Jihyun tidak menyadari raut wajah semua orang yang hadir disana mendengar Jihyun menyebutkan bahwa dia ibu dari Siwon. Jihyun tidak menyadari raut wajah tidak percaya dan kecewa dari Hwangsoo dan juga Yunho.

"Siwon..hikss..hikss.. um..umma.. moh..mohon.. nak. Umma mohon..."

"Anda bukan ummaku. Saya mohon anda pergi sekarang. Biarkan appa saya beristirahat dengan tenang."

"Tapi Siwon..."

"PERGI!!" Siwon benar-benar tidak bisa lagi menahan emosinya. Melihat Jihyun, penyebab terbesar penderitaan Seungwoo membuat darah Siwon bergejolak dengan amarah. Semua ucapan Seungwoo tentang Siwon yang tidak boleh membenci apalagi mendendam pada ibunya sendiri, seakan dilupakan begitu saja oleh Siwon. Tenggelam dalam perasaan sedih dan kehilangan membuat Siwon juga tidak mampu menahan tangisnya. Tangis yang dia pendam sejak awal dimakamkannya Seungwoo. Tangis yang dia janjikan pada Seungwoo untuk tidak pernah lagi diteteskan demi meraih kebahagiaan untuk dirinya sendiri.

Jihyun memejamkan matanya, berusaha menahan sakit dihatinya karena teriakan Siwon tadi. Jihyun merasa semakin bersalah ketika dia mendengar dari tuan Lee bahwa Seungwoo meninggal dunia. Jihyun sempat tidak sanggup menahan rasa sedihnya dan menangis seorang diri dikamar tidurnya ketika mendengar berita itu pertama kali. Dan sekarang putra sulungnya membencinya. Sangat membencinya. Jihyun mengeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak mau menerima kenyataan bahwa semua yang dia alami sekarang adalah karena tindakannya sendiri.

Someday We'll KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang