Part 24

562 60 0
                                    

Previous Chapter

"Siwon, aku tahu seperti apa dirimu. Kau pasti bosan dengan ucapanku tentang desain dan segalanya. Pergilah. Bantu suamiku dan juga monyet kuning itu. Bisa-bisa dia sekarat karena dikerjai oleh Hyunnie. Aku yakin sekarang Hyunnie menyuruhnya mewakili dirinya untuk berdiskusi soal kerjasama ini."

"Kau yakin noona?"

"Yakin. Sekarang pergilah. Tuan Kang, ruang rapat untuk pertemuan dengan suamiku dan atasan anda dimana ya?"

"Oh, saya bisa meminta salah seorang bawahan saya untuk mengantar Siwon-ssi."

"Benarkah? Ya sudah. Siwon-ah, sana pergi."

"Oke, oke. Aku pergi dulu ya. Bye noona." Pamit Siwon pergi dengan ditemani salah seorang bawahan dari tuan Kang yang langsung datang begitu di panggil olehnya.

Tidak sampai semenit setelah Siwon pergi, koreographer yang disebut oleh tuan Kang tadi datang dari arah yang berlawanan dengan perginya Siwon. Koreographer tersebut langsung disambut oleh tuan Kang dan diperkenalkan kepada Jiyong.

"Nyonya Choi, perkenalkan. Ini adalah Choi Yunho, koreographer terbaik kami. Yunho-ssi, beliau adalah Choi Jiyong-ssi, istri dari Choi Seunghyun-ssi yang mungkin akan menjadi investor kita." Ujar tuan Kang. Jiyong dan Yunho bersalaman dan membungkuk hormat sebelum tersenyum satu sama lain. Yunho tidak melihat senyum aneh dari Jiyong yang sebenarnya sedang berpikir.

Sejak tadi Jiyong terus merasa aneh. Mulai dari nama Cho Kyuhyun dan sekarang Choi Yunho. Kenapa nama-nama itu seperti nama-nama yang sering muncul dalam cerita Siwon? Apa semua ini kebetulan atau kedua orang itu mungkin...

"Salam kenal nyonya Choi. Saya Choi Yunho."

"Ah. Salam kenal Yunho-ssi. Saya..." belum selesai Jiyong mengenalkan dirinya sendiri, ucapannya terhenti karena disela oleh suara Siwon yang tiba-tiba kembali.

"Noona. Aku lupa memberikan ponselm... Yunho?!"

"Hyung..."

.

.

.

"Noona. Aku lupa memberikan ponselm... Yunho?!" seru Siwon. Suara tercekat kala memanggil Yunho. Matanya melebar melihat sosok adik kandung yang sangat disayanginya itu tepat berada dihadapannya, sehat dan terlihat baik-baik saja.

"Hyung..." lirih Yunho sama terkejutnya dengan Siwon. Pemuda yang sekarang telah tumbut menjadi seorang pria itu memandang sendu kea rah Siwon.

Siwon terus menatap Yunho seakan kelopaknya enggan untuk berkedip. Siwon merasa bersyukur sekaligus sedih ketika melihat Yunho yang ada dihadapannya sekarang.

Adiknya itu telah menjadi seorang pria yang terlihat mapan dan bukannya Yunho yang selalu hidup seadanya, bukan Yunho yang kurang perhatian ketika bersamanya. Yunho yang ada di depannya sekarang adalah Yunho yang mandiri. Mandiri dan mampu hidup tanpa dirinya. Ya, tanpa dirinya.

Siwon merasa kedua matanya memanas. Dia bisa merasakan cairan bening miliknya akan keluar dan Siwon takkan membiarkan itu terjadi. Dia tidak boleh terlihat lemah, dia tidak boleh terlihat menyedihkan. Dia sudah berjanji kepada dirinya bahwa dia harus bisa bersikap seperti tidak pernah terjadi apapun.

Ya.

Seperti tak pernah terjadi apapun. Siwon beranggapan bahwa Yunho akan lebih baik tanpa ada campur tangan darinya. Dengan pendirian itu, Siwon mencoba tersenyum meski jelas senyum itu palsu. Dia harus bisa membuat Yunho tidak terlibat lagi dengan dirinya.

Someday We'll KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang