Part 15

820 73 2
                                    

Previous Chapter

"Hyung harus pergi sekarang. Hyung harus pergi.." Yunho sungguh terkejut dengan sikap spontan Siwon. Merasa Siwon bisa terluka karena pikirannya sedang tidak stabil, Yunho berlari mengejar Siwon diikuti oleh Kyuhyun. Sedangkan Hwangsoo, walau dia merasa sama paniknya dengan Yunho dan Kyuhyun, tidak bisa mengikuti mereka. Hwangsoo masih harus mengurus tubuh Jihyun dan pemakamannya. Hwangsoo hanya bisa berdoa agar Siwon baik-baik saja.

"Hyung!! Hyung mau kemana?! Hyung!!" teriak Yunho lagi sambil berlari mengejar Siwon. Ketika pemuda bermata musang itu berhasil mencekal lengan Siwon, Yunho lalu mendorong Siwon ke dinding dan menahannya agar dia tidak bisa lagi pergi kemana-mana.

"Lepas Yun! Biarkan hyung pergi! Dengan kepergian hyung, kalian bisa bahagia lagi. Tidak ada lagi yang menjadi beban kalian. Tidak ada lagi si pembawa sial. Kau senang bukan Yun?!"

"Hyung!! Kau ini bicara apa?! Tenanglah hyung!!" Siwon menutup telinganya dan terus memberontak dari pegangan Yunho. Entah Yunho mendapat tenaga darimana atau memang karena Siwon yang terlampau stres karena semua permasalahan ini, Yunho mampu menahan tubuh Siwon yang notabene lebih besar darinya.

"Lepaskan aku Yunho!! Lepaskan!! Aku harus menyelamatkan umma! Umma tidak boleh mati Yun! Umma tidak boleh mati! UMMA!!" dengan teriakan terakhir itu, tiba-tiba Siwon terjatuh dan tidak sadarkan diri. Dia terkulai lemas di dekapan Yunho. Yunho semakin panik karena Siwon sama sekali tidak bangun ketika Yunho berusaha menyadarkannya. Dalam kepanikannya itu, Yunho hanya mampu berteriak,

"SIWON HYUNG!!"

.

.

.

Ruang Rawat Siwon

Yunho menundukkan kepalanya sambil meremas dengan kuat rambutnya sendiri. Dia sekarang berada di ruang rawat untuk Siwon. Setelah kejadian pingsan Siwon tadi, Yunho ditemani oleh Kyuhyun yang berhasil mengejar keduanya, langsung membawanya ke unit gawat darurat untuk pertolongan pertama. Yunho dan Kyuhyun sangat cemas akan keadaan Siwon meski akhirnya mereka bisa bernafas lega karena Siwon hanya kelelahan secara mental dan terlalu stres sehingga mempengaruhi kesehatannya.

Dokter menyarankan untuk sementara Siwon di rawat dulu sampai dia benar-benar kuat. Yunho dan Kyuhyun menyetujui hal tersebut dan setelah mengucapkan terima kasih kepada dokter itu, Kyuhyun segera mengurus ruang rawat untuk Siwon sambil mengatakan kepada Yunho bahwa dia harus memberitahu keluarga Yoo bahwa Siwon harus di rawat dulu karena kelelahan dan stress. Yunho mengangguk dan berkata bahwa dia akan terus menemani Siwon sampai dia sadar.

Maka disinilah Yunho berada. Masih menundukkan kepalanya sambil terisak. Yunho baru saja mendengar dari Hyunjae yang sudah ada di rumah sakit ini dua jam yang lalu setelah Kyuhyun memberitahu kabar duka tentang Jihyun dan keadaan Siwon, bahwa kejadian seperti ini pernah terjadi pada Siwon saat pemuda itu tidak bisa menerima kenyataan bahwa Seungwoo meninggal. Hyunjae mengatakan bahwa Siwon hampir saja bunuh diri dengan pisau, dengan maksud menyusul Seungwoo.

Beruntung saat itu, tindakan konyol Siwon itu bisa di cegah dan Siwon akhirnya mampu menerima kenyataan pahit bahwa ayah yang selama ini bersamanya harus pergi untuk selama-lamanya. Mendengar itu semua, Yunho berpikir bahwa Siwon memang tidak sekuat yang selalu ditampilkannya. Siwon, kakaknya yang begitu baik, kakaknya yang walau menderita tetap mencoba untuk bertahan hidup demi ayah mereka, kakaknya yang selalu saja lebih memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri, ternyata begitu rapuh dan mudah terluka.

Yunho merasa seharusnya dia mampu menjadi sandaran, menjadi penompang kakaknya saat tidak ada lagi tempat untuk dirinya bersandar. Seharusnya Yunho mampu menjadi orang itu setelah apa yang sudah dilakukan Siwon selama ini untuknya. Yunho mengangkat kepalanya, berupaya menghapus airmatanya lalu melihat Siwon yang tertidur gelisah di ranjang rumah sakit ini. Yunho menatap terus wajah Siwon dan akhirnya mendekatkan kursinya agar dia bisa lebih dekat dengan wajah Siwon. Dengan lembut, Yunho mengambil tangan Siwon dan menggenggamnya erat.

Someday We'll KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang