[COMPLETED]
START, 15 Juli 2018
FINISH, 11 Februari 2019
Tuan Kim, vampire yg hidup ratusan tahun sedang berjuang mencari seseorang yg pantas ia jadikan Nyonya Kim.
Namun, cinta vampire dan manusia tak akan semudah yg kalian bayangkan.
Cast : KIM JI...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menatap diriku di sebuah cermin toilet. Aku merasa lain dengan diriku. Hari ini cukup dingin hingga pria bermarga Song itu nekat mendandaniku seperti ini. Namun aku tak munafik, dilihat dari berbagai sisi manapun aku tetap terlihat menawan dan.. Tampan. Apalagi dengan balutan busana masa kini di tubuhku. Aku makin merasa mirip dengan para 'oppa' yg dipuja para gadis. Bibirku tersenyum simpul, si Song itu boleh juga. Kurasa ia cocok dijadikan seorang teman, mengingat selama ini aku tak pernah punya teman. Sebelumnya aku tak pernah mendapatkan koki semuda dia, jadi aku lebih sering menganggap mereka semua seperti ayah.
"Hyung- kau tampan" Lagi lagi pria berkulit agak gelap itu memberikan pujian yg sama. Aku tersenyum sinis.
"Aku sudah tahu, jadi kau tak perlu mengatakannya terus menerus.." Jawab ku. Pria di depanku itu mengambil sesuatu berbentuk persegi panjang yg tipis, lalu menghadapkannya ke arahku.
Cekrikk
Sebuah kilatan cahaya keluar dari sana, membuat mataku tiba tiba pedih.
"Yaa.. Alat apa itu? Mesin pembunuh vampire?" Tanya ku kesal sambil mengucek mata. Mino menatapku geli sambil tertawa, memangnya apa yg lucu?
"Tak ada yg memikirkan membuat alat sekonyol itu, hyung.."
Aku mendengus kesal. Pria Song itu lalu menunjukkan benda itu padaku, dimana disana ada gambar diriku.
"Bagaimana bisa?" Tanya ku keheranan. Apa aku sekolot itu? Ayolah.. Aku hanya tak keluar dari rumah selama kurang lebih 100 tahun.
"Ini namanya foto.."
"Foto? Foto itu ada di lembaran kertas dan berwarna hitam putih, kalau kau mau mengambil foto harusnya kau menggunakan kamera bukan benda seperti ini" Ujarku sambil menunjuk ke arah benda tipis itu. Maino berusaha menahan tawanya, sialan! Apa dia menertawakan aku?
"Hyung.. Jangan terlalu keheranan begitu, akan aku jelaskan nanti saja di rumah.. Bagaimana?"
Aku hanya mengangguk, tak ingin terlihat makin bodoh di depan pemuda ini.
Kami melanjutkan perjalanan kami di tempat yg disebut dengan mall ini. Hingga kami sampai pada sebuah restaurant bertuliskan Pizza Pasta Sou Sou.
"Pizza?" Tanyaku, pemuda di sampingku mengangguk sambil tersenyum.
"Makanan modern, hyung" Jawabnya, aku tersenyum sinis menanggapi perkataan Maino.
"Makanan busuk ini bahkan sudah ada di jaman peperangan dulu.. Kau pikir bangsawan seperti aku akan mau makan makanan untuk kaum jelata?" Cerca ku diikuti tatapan heran dari Mino.
"May No.. " Ucapku lagi.
"Ini makanan mahal, hyung"
Aku menghela nafas kesal dan dengan terpaksa menuruti apa kehendak Mino. Jadi, sekarang siapakah bos nya? Kenapa pemuda ini justru menganggapku seperti kakaknya sendiri? Terbukti dari semua sebutannya padaku, hyung, kakak laki laki.