cinq(5) : Hukuman

5.4K 259 35
                                    


Chapter 5 : Hukuman

"I have a lot more fun
just being me."
-Anthony T. Hincks-


Senja menurunkan badannya lalu menenggelamkan sebagian wajahnya di dalam air bathup, dia juga memainkan udara dengan mulutnya sehingga balon-balon udara bermunculan dan meletus di permukaan air.

Berendam dengan air hangat dan garam mandi beraroma terapi mint benar-benar membuat Senja tenang.

Melakukan hal ini adalah salah satu kesukaan Senja saat dia mulai merasa jenuh akan berbagai macam masalah yang menimpanya.

Setelah lima belas menit dia rasa cukup, Senja pun beranjak lalu meraih kimono mandi berwarna pink untuk dipakainya dan handuk yang dia sampirkan di pundak untuk mengeringkan rambutnya nanti.

Kaki Senja mulai melangkah keluar, namun pandangannya beralih pada foto-foto yang jelas terpasang di dinding sisi barat kamar bercat putih ini.

Kertas berbentuk persegi panjang yang memperlihatkan sahabatnya di masa kecil.

Tiba-tiba seseorang meraih handuknya lalu mengeringkan rambut Senja dari belakang,
"Kebiasaan kan? Kalo habis mandi tuh cepetan dikeringin. Liat tuh lantai basah semua!" ucapnya dengan tangan yang terus bergerak di atas kepala Senja.

Gadis itu terbelalak, ini suara pria.

Langsung saja Senja mencekal tangan pria itu agar berhenti lalu dia berbalik agar menghadap langsung. Siapa? Pikirnya.

Pria itu merapatkan bibirnya saat mengetahui bahwa orang yang ada di depannya bukanlah orang yang dia maksud. Gugup, jelas. Dia sangat malu, apa lagi gadis ini terlihat sangat cantik.

"Alex!" pekik Rere dan membuat kedua orang tersebut kompak menoleh.

"Mundur! Gue bilang mundur!" lanjutnya agar pria itu menjauhi Senja.

Gadis itu memberikan beberapa pakaian dan memerintah Senja untuk segera memakainya di dalam bathroom tadi. Senja mengangguk mengerti lalu melangkah pergi.

🍑🍑🍑

Alex menjatuhkan pantatnya di atas kasur yang empuk milik Rere, dia lalu berguling senang karena merasa sudah menguasai benda ini.

Senja dan Rere yang duduk di atas karpet berbulu seraya melihat tingkah Alex hanya bisa bergeleng heran.

"Sori ya? Dia emang suka kayak bocah." ucap Rere, dia meraih beberapa makanan ringan lalu memasukkan ke dalam mulutnya.

Senja mengangguk.

"Lo Senja? Gue Alex, sori gue kira lo tadi si Rere." kini Alex yang tidur tengkurap pelan-pelan menjulurkan tangannya hendak meraih makanan ringan Rere.

Plak!

Alex langsung mengusap tangannya yang memerah, Rere memutar bola matanya, bodo amat.

"Dia sepupu gue, jadi dia tinggal di sini karena besok udah mulai masuk di sekolah kita. Anak jurusan multimedia." lanjut Rere.

Senja melirik Alex dan Rere sekilas lalu kembali menatap buku tulis yang ada di hadapannya, karena sebenarnya Senja tidak peduli dengan pria bernama Alex itu.

"Nih! udah selesai." ucap Senja, Rere pun tersenyum lebar setelah menerima pekerjaan rumah dari Pak Teguh sudah selesai berkat Senja.

🍑🍑🍑

Pagi hari kelas Senja tidak seperti biasanya, di hari-hari sebelumnya kelas ini terasa sepi karena teman-temannya memilih masuk ke dalam kelas bertepatan dengan bel pelajaran pertama berbunyi, namun kali ini berbeda bahkan sebaliknya karena mereka berbondong-bondong masuk ke kelas, penasaran dengan kehadiran seseorang.

My Teacher, My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang