seize(16) : Putus Saja

3.3K 148 6
                                    


Chapter 16 : Putus Saja

"Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa semua akan baik-baik saja."

Apa benar? Bima bisa setega itu pada Senja?

Seketika pikiran Senja merumit, dari apa yang dia lihat atau pun dia dengar, Senja tau, dia sama sekali tidak diinginkan di tempat ini.

Senja sadar diri. Senja pun melangkahkan kaki melewati orang-orang yang melihatnya aneh. Apa yang salah dengannya? Apa yang salah dengan penampilannya?

Kakinya terus bergerak, keluar dari rumah itu, keluar dari perkarangan itu, dan melangkah terus menelusuri jalanan aspal untuk mencari taxi agar dia bisa segera pulang.

Tidak lupa dia melepas sepatu heelsnya, kakinya sakit jika berlama-lama memakai sepatu itu, tapi itu tidak sebanding dengan sakit hatinya kan?

Tinn

Suara klakson mobil membuat Senja langsung menoleh, namun dia kembali melangkah setelah apa yang dia dapati adalah Bima yang sedang memohon untuk Senja berhenti dan masuk ke mobilnya.

"Senja tolong dengerin saya!" teriak Bima yang mengeluarkan wajahnya dari jendela mobil yang terbuka.

Tinn! Tinnnnn!

Senja memilih menutup telinganya dan terus melangkah.

"Senja!"

Gadis itu terhenti saat tangannya dicekal oleh Bima.

🍑🍑🍑

Tidak ada percakapan di antara keduanya, Senja memilih memalingkan wajah dan terus menatap jendela sampingnya sedangkan Bima, dia menatap lurus ke jalanan meskipun sesekali menoleh ke arah Senja.

Bima pikir jika membawa Senja ke acara itu, dia akan terbebas dari syarat ayah dan Dewa untuk bertunangan dengan Sisil, tapi malah sebaliknya.

Bagaimana dia harus menjelaskan ini kepada Senja? Dia sudah berhasil melukai hati gadis di sebelahnya.

Mobil ini berhenti tepat di depan perkarangan rumah Senja, tanpa menunggu lagi, gadis itu dengan cepat turun dan melangkahkan kaki menjauhi Bima.

Tapi tentu saja bukan Bima namanya jika tidak berhasil mencekal tangan Senja.

"Apa lagi?" tanya Senja lirih seraya melepas tangan Bima dari tangannya.

Bima diam.

"Bukankah bapak sudah bertunangan?"

Bima menelan ludahnya dengan susah payah, dia sangat menyesal. Bagaimana pun juga hal yang terus ditutupi lama kelamaan akan terbongkar juga.

Dirinya menarik napas panjang,
"Dengarkan saya," Bima meraih kedua bahu Senja lalu menatap mata sedihnya.

"Apapun keadaannya, saya tetap Bima yang cinta sama Senja." jelasnya.

"Biarkan saya mengurus masalah itu, jangan pikirkan."

Senja mengangguk seadanya, kata-kata Bima berhasil membuatnya kembali yakin dengan hubungan ini.

Bima mencium pipi kanan Senja lalu mengusap gemas puncak kepala gadis itu,
"Saya pamit dulu. Besok bapak berkemas untuk hari terakhir magang." lanjutnya.

🍑🍑🍑

Hari ini free, jam kosong, karena ujian akhir semester sudah selesai kemarin. Kelas ramai melebihi pasar. Senja hanya menaruh kepalanya di atas meja, tidak peduli dengan apa yang dilakukan teman-teman sekelasnya.

My Teacher, My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang