Hari ini dimansion nana terlihat sedikit berantakan karena persiapan dadakan yang dilakukan Nana karena ia ingin pulang ke indo sekarang ini,
"Alan sweater kesayangan gue jangan lupa"teriak Nana
"Iya"
"Alan ...barang barang buat sahabat gue jangan ketinggalan"teriak Nana lagi
Sedang Alan sibuk mondar-mandir kesana kemari hanya untuk menyiapkan barang milik Nana dan miliknya tentunya.
"Udah selesai kan?"tanya Nana melihat Alan duduk berselonjor didekatnya
"Capek gue,,,tega banget loe gak bantuin"
"Loe kan liat sendiri gue lagi sakit...salah sendiri tadi nglarang gue"
"Iye iye..gue yg salah..udah beres semua ini,brangkat kpan"
"Jam 10 ,siap siap gih Sono"
"Gila loe,ini udah jam setengah 10 na..."
"Kan loe moyangnya gila"
"Loe kok jadi nyebelin gini sih na"
"Serah gue lah lan..siap2 gih,kalo lelet gue tinggal loe"
"Dasar, untung sayang kalo gak udah gue bijek2 loe"gumam Alan pelan
"Gue denger lan..."
"Denger apa..."ucap Alan bergegas keluar kamar Nana
Skip
"Alan...."
Teriak Nana diluar kamar Alan
"Bentar..."teriak Alan lalu pintu terbuka"gimana udah kece badai belum gue"ucapnya menata jambulnya
"Dasar..udah nyok"ucap Nana menarik lengan Alan
"Jawab dulu lah na,,cakep kan gue"
"Iya iya..loe utuh cakep pake banget..sayang pesona loe gak mempan ke gue"
"Kok bisa ya...padahal banyak cewek pada ngantri buat jadi pacar gue"
"Sorry gue mah gak selevel sama cabe cabean kek mereka"
"Iya..iya,satu hal yang masih buat gue penasaran"
"Apa"
"Gimana loe bisa ngluluhin Al dulu"
"Ntar temenin gue jenguk Al ya lan"
Ucap Nana sendu
"Pasti gue juga kangen dia"
Tak ada pembicaraan apapun setelahnya baik Nana ataupun Alan hanya terdiam dengan pikiran masing-masing.#pukul 15.00 waktu di Indonesia
"Hai bro,sorry gue baru nengok loe..kalo gak gegara cewek loe yang suka merintah ini udah pasti gue sering jenguk jenguk loe"ucap Alan duduk disamping nisan
"Gue gak suka merintah yah"bela Nana
"Kamu liat kan Al,Alan emang slalu gitu ke aku...aku kangen kamu,hiks..hiks....aku kangen kamu belaain aku,aku kangen kamu peluk,aku kangen tawa kamu , lelucon kamu,dan tampang sangar kamu yg
Gak ada serem seremnya"ucap Nana yg telah menangis sesenggukan.
"Udah deh na...kita balik ya,gue capek ini..kan gue udah ada disini jadi kita bisa sering sering ngunjungin Al ntar"ucap Alan memeluk Nana mencoba menenangkannya.yang hanya dibalas anggukan kepala Nana.
"Gue cabut dulu Al...tenang aja gue masih pegang janji gue ke loe sampai sekarang"ucap Alan lalu beranjak meninggalkan makam
Tanpa sepengetahuan mereka ada sepasang mata menatap mereka sedari tadi.
"Gue kangen kalian..."gumamnya sendu beranjak meninggalkan makam
S
K
I
P
"Lan...."
"Apa sih na"
"Ntar jangan jemput gue ya"
"Knapa emang"
"Gue balik ke mansion papa..,"
"Knapa"
"Mau pindah dari Sono..gue udah nyuruh anak buah gue buat beli apartemen,gue bakal tinggal sementara di sana"
"Knapa"
"Buat alibi lan, sementara gue bakal tinggal di sini sampai luka gue sembuh..lagian perasaan gue gak tenang dari kemarin"
"Kenapa"
"Gue gak tau..loe lama lama nyebelin ya lan, pengen nabok rasanya"
"Kenapa"
"ALAN......."teriak Nana kesal,beranjak ke kamar mandi,tak lupa bantingan pintu kasar.
"Ckckck..tuh anak kenapa sih"
Skip
"Yuk lan,anter gue sekolah"ucap Nana
"Huahahahhaha..hahahaha..sumpah loe Nana, tampilan loe parah banget"
Ucap Alan terbahak-bahak melihat tampilan nerd Nana
"Gak ada yang nyuruh loe ketawa juga,anter gue sekarang"
"S2 udah lulus juga masih aja sekolah,kurang pintar apa sih loe"
"Ctakkk..."satu jitakan mendarat di dahi Alan
"Sakit na"
"Bodo.."sewot Nana"lama gue nyetir sendiri
"Gak ada..."teriak Alan menyusul Nana
Disepanjang jalan Alan mendesak Nana tuk cerita selama ia jadi nerd
"Hahahaha..sumpah na,baru kali ini gue tau ketua gengstar terkuat dan paling ditakuti rela dibully dan loe cuma diem aja"
"Serah loe lan,gue sekolah dulu..kasian otak pinter gue kalo kelamaan sama loe"
"Ok..awas ntar loe dibully lagi"
"Gue cincang juga loe,dah cabut sana"ucap Nana membanting pintu mobilnya
"Selow aja bos"teriak Alan meninggalkan area sekolah
Sepanjang koridor semua orang menatap tajam nana,.
"Tampilan gue biasa aja.. ngapain pada natap gue gitu amat sih..bikin sebel aja untung gue lagi nyamar kalo gak udah gue colok tuh mata "
Akhirnya nana sampai di depan kelas, dihampirinya kedua sahabatnya itu .
"Bukkk..."2 buah paperbag mendarat mulus di bangku Bella dan tata
"Ed dah buset .."kaget tatha,
"Anna..."teriak Bella langsung memeluk Nana
"Kangen gue...loe kemana aja seminggu ini"teriak Bella
"Anna..jahat loe"ucap tatha ikut memeluk Nana
"Lepasin ..gue gak Isa napas"ucap Nana menahan sakit dibahu kanannya yg memang belum sembuh
"Hehehe..sorry"
"Kemana aja loe seminggu ini..ngilangin gak ada kabar"interogasi tatha
"Ke Amrik , nyokap kangen"ucap Nana
"Ini maksudnya"tunjuk Bella pada bungkusan diatas bangkunya
"Buat kalian oleh oleh sekalian sogokan maaf gue"
"Ulang2 lagi aja ya na,,"ceplos Bella senang
"Dasar"ucap tatha menyentil dahi Bella
"Ish..tatha kebiasaan deh"
"Buat kalian itu , terserah mau kalian apain "ucap Nana langsung duduk di bangkunya.
"Buat loe"ucap seorang mengulurkan sebuah kotak
"Buat apa"
"Itu buat loe dari gue,loe terima aja gue udah seneng"ujarnya lagi
"Gue gak butuh"
"Please"
"Gue bukan cewek matre"
"Gue yang ngasih bukan loe yang minta"
"Gue gak mau"
"Na..bahu loe kenapa?" Tanya Darrel khawatir
Spontan nana menoleh,benar saja ada noda merah diseragamnya,pantas saja sangat perih
"Gue pinjem jaket loe rel"ucap Nana langsung mengambil jaket farel yg tergeletak dimeja
"Noda apa na,kok kek darah gitu"
"Mungkin kena saos anak tadi, sebelum kekelas tadi gue nabrak orang"
"Dasar, ceroboh.."ucap Darrel mengacak rambut Nana
"Ish... berantakan rel rambut gue"ucap nana kesal
"Kalian berdua kenapa gak masuk seminggu ini"tanya tatha curiga
"Kalian janjian yah...apa jangan jangan kalian jadian nih"tambah Bella
"Gak.."ucap Nana tegas
"Otw"ucap Darrel tersenyum
"Hah..."cengo keduanya
"Ana ke Amrik,loe kesana juga...atau jangan jangan kalian janjian disana"
Selidik tatha
"Loe kesana,ngapain?"tanya Darrel
"Bukan urusan loe..awas minggir"ucap Nana berdiri hendak pergi
"Mau kemana"
"Bukan urusan loe.. minggir"ucap Nana menatap tajam Darrel
"Ok ok..."ucap Darrel berdiri memberi jalan Nana,Nana pun melenggang pergi meninggalkan kelas .
Dirooftop,ya tempat itu yang akhirnya Nana tuju. Dikeluarkannya benda pipih persegi dari roknya.
"...."
"Beliin gue perban baru Sekarang , gue tunggu dirooftop"ucap Nana
"...."
"Gak usah banyak bacot,15 menit gak disini liat aja"
"...."
"Gue gak pernah main main sama omongan gue..Tuuuttt..tutt...tutttt...."
"Sekali kali gue bolos gak apa lah.."gumamnya setelah memasukkan HP-nya ,beranjak mencari posisi nyaman sekedar berbaring melepas penat barang sekejap.
"Nih..yang loe minta,asal nyuruh aja loe..gue lagi ngajar tau gak"ucapnya menyerahkan sekantong plastik
"Sorry darurat tom...kalau gak mah gue gak bakal nyuruh loe"
"Kapan balik"
"Kemarin"
"Buat apaan itu barang?loe luka?"
"Kemarin kena tembak"
"Tumben loe ceroboh, biasanya gak turun langsung"
"Kepaksa..LG gak focus aja,loe jaga2 gue mau ganti perban gue"
"Loe mau ganti disini!gila loe bos,..ntar gue dikira guru mesum lagi"
"Bacot loe ..udah sana"
"Iya iya bos..."ucap Tommy berjalan agak menjauh mulai melaksanakan tugas nya.
"Makasih tom"ucap Nana menghampiri Tommy yg sedang berjaga
"Cepet amat 15 menit doang"
"Hemm.."
"Tumben pake jaket "
"Gue pinjem tadi"
"Oh...gue balik duluan..harus ngajar lagi gue"
"Hemm..."
"Loe ada hubungan apa sama guru itu?"
Tanya seseorang dari arah pintu melangkah menghampiri nana
KAMU SEDANG MEMBACA
fake nerdy
Teen FictionAnastasya chaesyia erxel,putri bungsu dari pemilik perusahaan terkaya kedua,erxel company dan CEO dari chaesxel perusahaan terkaya 1 serta ketua geng roseblackh yg didirikan kakeknya. Hingga suatu misi mengharuskannya tuk kembali ke sana..tempat yg...