mama-1

10K 371 8
                                    


"Loe ada hubungan apa sama guru itu?"
Tanya seseorang dari arah pintu melangkah menghampiri nana
______________________________________

"Loe ...ngapain disini?nguping!"ucap Nana ketus
"Kebetulan aja"
"CK"
"Jawab pertanyaan gue"
"Gak penting dan itu bukan urusan loe"
"Tapi na.."
"Loe bukan siapa-siapa gue..so gue harap loe diem gak usah ikut campur urusan gue"bentak Nana beranjak pergi meninggalkan Darrel
"Bukan siapa siapa ya...hemmm...loe masih nganggep gue seperti itu na...gue janji bakal ngubah pandangan loe ke gue..lihat saja"gumam Darrel menatap Nana yg meninggalkannya.
S
K
I
P
"Bang twins..."teriak Nana di parkiran saat Al hendak membuka pintu mobil.
"Kenapa ?"jawab Al acuh
" Nebeng"
"Naik"cueknya
"Abaaang...."rajuk nana namun tak ada yg menyahuti baik arka maupun Al "fix..gue juga diem"ucapnya
Selama perjalanan hanya hening tak ada seorangpun yg mengeluarkan suara.
"Braakkkk..."nana beranjak masuk setelah membanting pintu mobil abangnya.entah akan rusak atau apa dia tak peduli.
"Astaga..gila adik loe bang"ucap Al
"Bukannya kita yg LG ngambek sama dia...knapa ganti Nana yg marah"gumam Arkan
"Nasib jadi kakak mah gini..."ratap Al
"Udah ..masuk gih,berdoa saja gak terjadi apa apa"
"Udah dari tadi bang..to ujungnya kita juga yang dimarahin nyokap bokap"
"Hemmm...tumben bener loe"ucap Arkan menyentil dahi Al lalu masuk rumah
"Dasar Abang durhaka" kesal Al mengusap dahinya
"Kalian apain adik kalian"tanya Liliana mama mereka
"Ish..si mama mah ngagetin Mulu"ceplos Al,sedang Arkan hanya menepuk jidat menyadari betapa bodohnya saudara kembarnya itu
"Mama tanya dijawab"ucap Liliana agak menaikan volume suaranya
"Tuh kan apa yg gue bilang"batin Arkan
"Kena lagi dah gue"batin Al
"Kenapa gak dijawab"ucap Liliana dengan aura mengintimidasi nya.
"CK...mama kalau pas gini nyeremin sumpah"batin Arkan
"Kek mau dihukum mati gue"batin Al
"Jawab"bentak Liliana
"Cuma kita diem i aja ma"ucap Arkan pelan
"Kalian diem i adik kalian sendiri..kalian sudah tidak sayang adik kalian hah..."omel Liliana
"Bukan gitu ma"sahut Al
"Bukan gimana..kalian tahu sendiri adik kalian tidak bisa di cuekin apalagi kalian diemin kayak gitu..Nana pergi baru tau rasa kalian"ucap Liliana beranjak hendak kekamar putri semata wayangnya itu
"Ma...."rengek Al dan Arkan serempak
"Selesaikan masalah kalian secepatnya"ucap Liliana tanpa menoleh
"Tuh kan bang apa yg gue bilang"ucap Al kesal
"Ya udah deh..kita ngalah aja.."
"Yah bang..."
"Daripada kena omel papa lebih parah lagi"
"Ahh...."
#disisi lain
"Dasar Abang nyebelin.."kesal Nana mengganti perban di bahunya
"Tok..tok..tok...sayang mama boleh masuk"
"Ehh...gaswat mama"ucap Nana segera membereskan perbannya memakai sweater dan membuang asal bekas perbannya yg memang penuh bercak darah.
Berasa telah rapi semua,Nana membuka pintu kamarnya
"Eh..mama ,kenapa ma?"
"Kok lama buka pintunya"
"Baru Dari kamar mandi ma"
"Oh..mama boleh masuk ada yang mau mama omongin ke kamu"
"Kalo mau masuk mah ..masuk aja ma.."
Merekapun masuk ke kamar.
"Ada apa ma?"tanya Nana to the point
"Kamu persis papamu ,tidak suka basa basi"
"Namanya juga anak nya ma"
"Kamu ada masalah sama Abang kamu"
"Gak ma,nana aja gak tau kenapa Abang diemin Nana"
"Ya udah ..nanti kamu tanya sama Abang kamu selesaikan masalah kalian ,mama gak mau anak-anak mama berantem kayak gini.
"Iya ma.."
"Ada yang mau Nana omongin ke mama"
"Ada ma..."
"Apa itu"
"Untuk sementara waktu Nana pengen tinggal sendiri dulu,Nana udah nyewa apartemen yang Deket sekolah"
"Tapi kenapa sayang"
"Tidak apa apa ma,Nana cuma mau belajar mandiri aja...boleh kan"
"Kalo itu tanyakan pada papa kamu"
"Ya ma.."ucap Nana lesu
Saat hendak beranjak Liliana melihat potongan kain dengan bercak merah tertutup boneka besar ralat memang sengaja ditutup.
"Nana sayang..masih ada yg ingin kamu katakan sama mama ?"ucap Liliana memancing Nana..ingatlah bahwa Liliana. Dulu mantan Intel
"Gak ada ma"ucap Nana sesantai mungkin"shit..mama udah mulai curiga"umpatnya dalam hati
"Jujur"
"Emhhh..."
"Mama bilang jujur"ucap Liliana agak menaikan volume suaranya
"I..iya .ma"
"Katakan"
"Emm..gimana ya"
"Itu "tanyanya langsung menunjuk kain perban yg tertutup boneka besar
"Boneka mah..yg ngasih bang Arkan"
"Kain ini sayang"ucap mama menarik bekas perban yg penuh darah itu
"Perban ma.."
"Ceritakan semua sama mama sekarang"ucap Liliana menekan kata sekarang
"Bakat mata2 mama masih top juga ya"ucap Nana duduk disamping mamanya.
"Nana..kenapa?"ucap mamanya bingung plus kaget
"Nana tahu dulu mama mantan FBI lalu mama keluar karena menikah dengan papa"
"Dari mana kamu tahu"
"Mama kenal gengstar roseblachk..nana ketuanya"
"Hah...apa grandpa yg ngajarin kamu'
"Bukan ma..tapi Nana sendiri,grandpa awalnya ngelarang tapi mau tak mau akhirnya setuju juga"
"Ya ampun sayang...mama sengaja berhenti biar kalian gak kena bahaya malah kamu ..."
"Udahlah ma...lagian ini kemauan Nana sendiri"
"Lalu bagaimana dengan perban ini .ada yang ingin kamu jelaskan"
"Cuma kegores peluru aja kok ma"
"Cuma ... dasar,kenapa ceroboh sekali"
"Nana cuma mau nyelametin anak buah Nana aja..malah kena"
"Dasar ..udah kamu obati"
"Udah kok ma,"
"Bikin khawatir mama saja kamu na.."
"Maaf ..mama janji kan bakal rahasiain ini dari papa sama bang twins"
"Iya sayang..tapi kamu janji jangan terluka sedikitpun"
"Tak akan ada yang mudah melukai Nana ..mama tenang saja"
"Baik mama percaya.. istirahat lah.."
"Thanks ma.."ucap Nana memeluk mamanya erat.
"I love you mama..mama memang yang paling the best deh"ucapnya mencium pipi mamanya
"Mama lebih sayang sama kamu"balas Liliana
"Mama kenapa peluk pelukan gitu sih"Ucap Arkan
"Al juga mau"ucap Al.. berlari ikut memeluk Nana dan mamanya begitupun Arkan yang tak mau kalah
"Semoga akan selalu seperti ini...Nana janji tak akan membiarkan satu orang pun melukai orang orang yang kusayang secuil apapun itu..dan akan aku balas mereka berkali kali lipat jika mereka berani menyentuh kalian itu janjiku"batin Nana menatap mama dan kedua Abang kembarnya.
"Mama harap kalian akan selalu seperti ini saling menyayangi dan melengkapi"batin Liliana mengecup puncak kepala putrinya"semoga keberuntungan slalu ada dipihakmu sayang"batin Liliana mengeratkan pelukannya.
"Kalian hidup Arkan ..apapun yang terjadi Arkan akan menjaga kalian"batin Arkan larut dalam pelukan
"Al bakal jaga dan lindungi bunda sama Nana..karena kalian dunia Al"batin Al mengeratkan pelukannya
"Aoooo....."

fake nerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang