pd 3

5.7K 170 8
                                    

Disinilah mereka sekarang , setelah mengisi perut mereka memutuskan menghabiskan waktu bersama dikamar.mereka memang akan sekamar tapi ingat hanya tidur bersama tidak lebih.
"Rel...mau dengar sebuah kisah"ucap Nana bersandar di bahu Darrel
"Ceritakan padaku"jawab Darrel mencium kening Nana

Flashback on.

Seorang gadis kecil yang begitu manis terlihat begitu manja dalam gendongan seorang pria , berjalan mendekat ke arah meja makan.
"Acha mau disuapi papa"rengeknya mengeratkan pegangan tangannya yang mungil itu
"Acha mau disuapi papa.."tanya pria itu lembut, yang dibalas anggukan kecil .dan lihat lah dia tampak begitu menggemaskan.
"Baiklah ayo.."ucapnya lalu mendudukkan Acha dipangkunya.
"Mama.."panggil Acha kecil menarik-narik tangan mamanya.
"Ya sayang.."sahutnya menggendong Acha
"Acha mau ikut kakak duo"rengeknya
"Acha dirumah saja ya,main sama mama"
"Gak mau..Acha maunya sama kakak duo"rengeknya dengan puppy eyes andalan.dan itu terlihat sangatlah menggemaskan.
"Acha mau ikut"tanya seorang anak laki-laki menghampiri adiknya itu
"Acha mau main sama kak Alka.."rengeknya
"Tapi janji Acha gak bakal nakal"sahut seorang anak laki-laki lagi yang begitu mirip dengan anak laki-laki tadi.
"Bolehkan kak Al..Acha boleh ikut kan"mohonnya.
Anak itupun kembali menatap kakak kembarnya.seakan meminta keputusan.seperti mengerti arkan menggangguk pelan.
"Baiklah princess mari kita sekolah"ajak Al semangat menggandeng tangan mungil adik kecilnya diikuti Arkan yang ikut menggandeng disisi lain.
"Semoga tidak ada hal lain yang mengganggu mereka"ucap harap sang mama menatap ketiga anaknya.
"Pasti mereka akan bahagia ,aku akan melakukan segala cara untuk melindungi mereka.dan tentunya putri kecil kita yang begitu pintar itu"
"Makasih sayang"
"Aku berangkat dulu , kasian mereka menunggu lama"ucap nya mencium kening istrinya
"Hati hati"ucalnya yang hanya diacungi jempol dgn kissbay oleh suaminya.
"Dasar..tidak ingat usia"ucapnya menanggapi tingkah konyol suaminya itu.
* * *
"Kakak.. sekolah itu sepelti apa?"tanya Acha yang memang sedikit cedal
"Sangat menyenangkan, princess pasti menyukainya"sahut arkan
"Kita akan mempunyai banyak teman disana"tambah Al
"Benalkah..Acha juga bisa punya teman"
"Ya..tentu,jadi Acha jangan nakal dan harus giat belajar biar nanti menjadi anak yang pintar"tumpah ayah mereka
"Papa..kalau Acha pintal ..Acha akan punya banyak teman"
"Ya tentu saja"
"Asikkk..Acha akan punya teman lagi,papa..papa..."
"Ya ada apa sayang"
"Kenapa mican pelginya lama sekali..Acha sampai capek menunggu mican"pertanyaan Acha mengejutkan ketiga.bagaimana dia masih ingat dengan jaguar miliknya yang sudah dilepas kehabitat aslinya itu.
"Mican sedang pulang sayang dia juga merindukan keluarga nya"ucap papanya beralasan
"Mican punya kelualga..Acha mau mengunjungi mican..papa mau kan"ajak Acha antusias"nanti kita ajak sekalian keluarga mican bial mican gak pelgi pelgi lagi,bial Acha punya teman main juga"ucapnya
"Apa.."teriak kedua kakak kembarnya
"Kakak kenapa"
"Tidak princess..lihat kita sudah sampai di sekolah..ayo"ucap Arkan mengalihkan
"Kita akan carikan teman untuk princess biar princess bisa bermain bersama"
"Ayo..."teriak Acha begitu senang
Senyum kelegaan terpancar jelas dari wajah mereka bertiga, bayangkan saja dengan susah payah mereka mengembalikan peliharaan Acha yang sudah dewasa itu dan sekarang mereka harus mengadopsinya lagi beserta keluarganya sekalian..sungguh unik Acha mereka ini .lagi pula kucing besar itu hanya menurut pada Acha saja tidak dengan yang lain.sungguh kejam memang.
* * *
"Kakak Acha mengantuk"rengeknya menarik narik tangan kedua kakaknya yang masih focus pada pelajaran
"Acha janji tidak akan nakal bukan,kakak sedang belajar sekarang jadi Acha jangan nakal ya"ucap arkan
"Tapi Acha mengantuk kak,Acha bosan disini"ucapnya kesal
"Acha ikut belajar saja sayang"timpal al
"Tapi Acha sudah paham .."
"Bagaimana bisa.. apakah Miss Nou yang mengajari Acha?"tanya Arkan
Tak percaya
"Tidak..Acha membacanya dibuku,Miss Nou hanya mengajali Acha bebelapa bahasa saja"
"Benarkah ..biar kakak menyelesaikan beberapa soal ini,lalu kita akan menemani Acha bermain nanti"ucap Arkan
"Masih lama lah kak"tanya Acha polos
"Atau Acha mau membantu kakak "goda al
"Baiklah ..sini"ucap Acha mengambil buku milik Al lalu mengerjakannya.
Jangan heran diusianya yang masih 5 tahun itu Acha sudah sangat pintar baik dalam hal membaca,menulis, menghitung,dan lagi pula ia sudah lancar menggunakan beberapa bahasa asing.
"Selesai..Acha benal bukan,Acha tidak pernah belbohong"ucapnya menyerahkan buku Al kembali
"Wao..adik kakak ini memang pintar"ucapnya mengacak poni Acha
"Sebentar biar kak Arkan menyalinnya..lalu kita ijin keluar"ucap Arkan langsung menyalin jawaban milik Al.
"Maaf Bu..kita ingin izin keluar menanti adik saya bermain"ucap Arkan
"Apakah tugas kalian sudah selesai"
"Sudah.."
"Biar ibu cek dulu jika benar semua kalian boleh keluar"ucap guru tadi mengecek pekerjaan sikembar
"Kalian boleh keluar"
"Terimakasih Bu"ucap Arkan lalu mengajak Al dan adik kecil mereka keluar.jangan terkejut mereka bebas melakukan apa saja dan tentunya itu karena pengaruh sang ayah.
Sampailah mereka disebuah taman yang berbatas dengan jalan raya namu masih berada dilingkup sekolah.sesuai janji, mereka menemani Acha bermainnya hingga tak terasa jam istirahat telah berakhir "Acha kakak harus kembali kekelas dulu..Acha main sama om omnya saja ya"ucap Arkan
"Kakak harus belajar..biar menjadi pintar biar papa tidak marah"bujuk Al
"Baiklah ,Acha akan bermain dengan om besar itu"setuju Acha
"Terimakasih princess"ucap mereka mencium pipi Acha.
"Jaga Acha ,jangan sampai lengah dan jangan menolak apapun yang Acha inginkan"pesan Arkan dengan tatapan mengintimidasi para bodyguard yang dikirim papanya .
"Baik tuan"ucap mereka membungkuk hormat.
"Paman paman...itu apa"teriak Acha menunjuk sesuatu
"Seorang penjual balon nona, apakah nona menginginkannya"
"Acha mau paman..tapi paman saja Acha mau disini..Acha capek mau duduk"ucap Acha kemudian duduk disebuah kursi kayu dibawah pohon besar.
"Baiklah tunggu sebentar nona"ucap bodyguard tadi beranjak membelikan balon
Tak disangka setelah kepergian bodyguard tadi seorang pria datang menghampiri Acha
"Hai gadis manis sedang apa kamu disini"
"Hai paman ,aku sedang menunggu paman itu membelikan ku balon"
"Paman mempunyai banyak es krim dan permen apakah kamu mau ,anak paman juga disini dia teman kakakmu"
"Bagaimana paman tau kakakku"
"Aku tadi melihat mu bermain dengan si kembar tampan itu"
"Ya benar...tapi mengapa paman ingin membeliku permen dan es krim"
"Karena kamu manis,bukankah anak manis seperti kamu ini menyukainya"
"Tidak mama tidak mengijinkan aku memakannya"
"Ikut saja dulu dengan paman"
"Tidak ...paman jahat"ucap Acha
"Sangat pintar..tapi kamu harus ikut paman sekarang"ucapnya menyeringai membungkam mulut kecil Acha dengan sapu tangan.achapun pingsan dengan segera pria tadi membawa kabur Acha , sebelum bodyguardnya datang dan mengacau .
Benar saja baru beberapa melangkah
Bodyguard tadi sudah siap menghadapi dan menghajarnya. Naas sudah ternyata penculik itu tidak sendiri, sebuah peluru menembus tepat diperut kanan sang bodyguard.bersamaan dengan suara tembakan beberapa orang telah ramai keluar kelas begitu pula dengan sikembar yang langsung berlari ke arah tembakan tadi.
"Sial kita kecolongan"umpat Arkan mendapati bodyguard milik adiknya terkapar lemah
"Al telpon ambulans Sekarang,aku akan menelpon papa"
"Baik kak"ucap Al segera melaksanakan tugas dari kakaknya
"Pa..gawat ..Acha diculik"ucap Arkan langsung memutuskan panggilan sepihak.
"Al ikut aku sekarang kita cari Acha"
"Baik kak..aku sudah memanggil beberapa bodyguard untuk mengawal"ucap Al mengikuti kakaknya.
Mereka masih 7 tahun namun jangan salah,mereka bisa berbuat apa saja jika berkaitan dengan adik kesayangan mereka.terbukti saja sekarang mereka menjelma menjadi monster kecil yang kejam.
#disisi lain,Acha terbangun di sebuah ruangan yang sangat gelap begitu berdebu dan sangat lusuh.
"Paman..paman... keluarkan Acha .."teriak Acha menggedor pintu
"Paman...paman..."teriak Acha
"Sudah diam... sebentar lagi keluarga kayamu itu akan datang menebusnya,berdoa saja"teriak seorang pria dibalik pintu
"Paman ..."
"Diam"teriak garang pria tadi tak segan menggebrak pintu dengan keras.
"Hiks..hiks..."spontan Acha menangis karena ini pertama kali dia dibentak"Kakak,papa..mama...meleka jahat semua..huaaaa..."tangis Acha akhirnya pecah.
"Bagaimana kak,"tanya Al
"Sial..biar aku tanyakan pada papa dulu..Acha tak bisa dilacak dengan alat bodoh ini"emosi Arkan melempar alat itu asal
"Bodoh .. bagaimana kalian menjaga dia.. segera temukan dimana mereka"
Bentak pria dengan wajah kacau
"Apa..."bentaknya pada orang yang menelponnya
"Arkan tidak bisa melacak Acha..apakah papa sudah menemukan nya"
"Papa sudah menyuruh orang untuk mencarinya.. lebih baik kamu mencari petunjuk dan kabarkan pada papa"
"Tut.....tuttt...tuttt...."sambungan terputus sepihak begitu saja
"Ah...dasar anak ini,sesuka hatinya sendiri"ucapnya menanggapi kelakuan anak pertamanya yang kelewat cuek dan dingin darinya.
"Bagaimana kak"tanya Al yang sibuk menatap navigator ditangannya
"Kembali ke sekolah kita cari petunjuk disana"ucap arkan dingin
"Paman kembali segera "perintah Al pada sopir pribadinya.
Sesampainya di sekolah,sikembar beranjak keruang cctv.
"Ini ...."

fake nerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang