9 Agustus 2018
SIANG itu, Baddu hendak menstransfer uang untuk biaya perkuliahan anaknya di Jakarta. Baddu pun datang di bank yang agak jauh dari rumahnya. Tiba di tempat itu, loker teller sudah penuh antrean di hadapan Baddu.
Belum begitu lama antrean, perut Baddu melilit. Ia ingin buang hajat. Namun, kalau ditinggalkan, rasanya juga sayang karena di belakang Baddu, sudah banyak yang antrean. Ia pun mencoba menahan, tapi sakit perutnya terus melilit.
Keringat Baddu mulai mengucur di dahinya. Padahal, di ruang antrean itu, AC cukup dingin. Baddu pun terus menahan rasa sakit, mules, dan pedis di perutnya.
"Kalau saya tinggalkan antrean untuk pergi ke WC, pasti makin panjang dan makin lama lagi antreannya karena harus mulai lagi dari nol (paling belakang)," pikir Baddu sambil memegang perutnya.
Baddu ternyata tidak tahan lagi. Ia panik. Ia pun memilih meninggalkan antrean. Ditengah kepanikan dan buru-burunya, Baddu masih sempat menitip pesan kepada orang di belakangnya walaupun belum kenal.
"Dinda, tolong jaga antrean saya, soalnya saya mau ngebom di belakang."
Baddu sesungguhnya mau terus terang, tapi tidak enak. Soalnya malu, apalagi ia melihat orang itu mengangguk-angguk. Baddu mengira sudah TST (Tahu Sama Tahu).
Ketika Baddu keluar dari antrean dan langsung ke belakang (toilet), ia diikuti oleh sekuriti (satpam bank). Baddu heran. Namun, tiba-tiba dia ingat kata ngebom yang diucapkannya tadi kepada pemuda yang antrean di belakangnya.
Satpam ikut terus sampai Baddu masuk toilet. Begitu Baddu keluar, satpam pun buru-buru masuk toilet. Ia memeriksa toilet, tapi apa yang didapat?
"Aseem, bomnya menyengat dan nggak disiram lagi!" Teriak satpam sambil menutup hidung.
Satpam baru mengerti yang dimaksud Baddu tadi sebai ngebom.
Satpam justru harus memanggil cleaning service untuk membersihkan toilet gara-gara Baddu terburu-buru keluar karena harus kembali antrean lagi. Baddu tidak sempat membilas lebih bersih.●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMOR [END]
ComédieKUMPULAN HUMOR Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang dalam Undang-undang pasal sekian dan nomor sekian Peringatan : ▪ Hati-hati bisa bikin ngakak so hard ▪ Siap-siap kesal karena garing ▪ Tertawa itu bisa mematikan hati ▪ Cerita di dalam merupakan...