168. Petinju Kelas Berat

177 18 0
                                    

19 Mei 2020

SUATU hari di baghdad banyak dipasang reklame pendaftaran pergulatan tinju kelas berat dan di buka untuk umum. Abunawas ketika berjalan-jalan tak sengaja melihat reklame tersebut dan melihat dengan seksama iming-iming hadiah emas seberat satu klio gram bagi pemenangnya.

Abu nawas tertarik dengan hadiahnya maka segera ia langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti perhelatan tinju kelas berat tersebut. Panitia pada heran pada si abu nawas yang berbadan kecil kurus tinggi, kok berani-beraninya mengikuti perhelatan tinju kelas berat, apa dia gak takut mati ?

Singkat cerita tibalah saatnya perhelatan tinju kelas berat di laksanakan, pertandingan demi pertandingan telah selesai di laksanakan, tibalah giliran abu nawas dengan lawan petinju kelas yang paling berat. Di panggillah nama petinju yang akan melawan abu nawas tersebut. Namun ketika nama Abu nawas di panggil berkali-kali ternyata si Abu nawas tak menampakkan batang hidungnya.

Maka pertandingan abu nawas dengan petinju yang kelasnya paling beratpu di tunda. Petinju tadi geram dan langsung menanyakan almat Abu nawas. Maka kesokan harinya ia segera menuju rumah Abu nawas sesuai dengan petunjuk. Betapa terkejutnya petinju tadi ketika mendapati rumah abu nawas yang kosong, namun di depan rumahnya terpasang beberapa jumlah celana pendek untuk tinju dengan ukuran yang sangat besar.

Kontan saja sang petinju tadi nyalinya langsung don. Ia berkata dalam hati ” matilah aku…..lawanku ternyata orangnya berukuran jumbo…kalau aku kena pukulannya sekali saja…wah mati aku…” . Maka saat itu juga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jadwal pertandingan. Maka abunawaslah yang berhak memperoleh hadiah emas sati kilogram..he..he..he ada ada saja.

***

HUMOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang