• 13 •

18K 2K 65
                                    


Malam ini Safa lagi packing buat besok pergi ke Bali dengan murid murid lainnya juga.

"Powerbank udah, charger udah. Sip siap." Setelah menutup koper dan menaruhnya di bawah Safa siap siap tidur, sama halnya dengan Jeongin.

"Ga sabar besok euy," ucap Jeongin sambil membayangkan bagaimana keseruan nanti pas di Bali.

+++

"Bang cepet ah!" Teriak Safa dari luar rumah, ia merasa kesal pada Jeongin yang lelet banget.

"Iya ah bentar, teriak teriak mulu lo. Ga enak sama tetangga."

"Ya tinggal bilang salah lo, gampang dah naik cepet!" Safa menutup pintu mobil dengan kecang.

"Bukan adek udah gue buang," gerutu Jeongin sambil memasuki mobil.

Di perjalanan terlihat jalanan yang masih sepi, pagi pagi seperti biasanya masih pada siap siap ataupun bangun tidur.

Tetapi berbeda dengan Jeongin dan Safa yang sudah harus berangkat kesekolah. "Jeong nanti bis nya disatuin apa pisah?"

"Kenapa? Mau bareng gue ye?"

"Dih amit amit."Safa membuang muka.

"Mana gue tau lah."

Tak lama mereka pun sampai di sekolag, terlihat murid murid yang sudah ramai berlalu lalang.

"Saf!" Panggil Somi.

Safa langsung menghampiri Somi, dan yang lainnya.

"Cantik banget," puji Hyunjin sambil berbisik pada Seungmin.

"Iya iya serah."

"Oke semuanya perhatian!" Ucap seorang guru.

"Kita sekarang udah mau berangkat, dan bapak bakal ngumumin nama nama untuk Bus nya." Satu persatu nama pun ia sebutkan.

Safa langsung naik bus, dia dapet bus yang isinya rata rata ga dia suka. Ya siapa lagi kalo bukan gengnya Jeongin.

Pasti udah ga bisa tidur, ga tenang, intinya mah berisik kalo ada mereka gitu pikir Safa.

"Som sini." Safa menepuk nepuk kursi yang berada di sebelahnya tetapi sebelum Somi menduduki nya sudah ada orang lain yang duduk.

"Ngapain sih Jin? Sana ah gue mau sama Somi," usir Safa sambil dorong dorong badan Hyunjin.

"Dah terlanjur duduk aja sih." Karena gemes akhirnya Hyunjin narik tangan Safa.

"Nah duduk daritadi kek."

"Ish."

"Kalo ngantuk sandaran di sini aja," ucap Hyunjin genit sambil nepuk nepuk pundaknya.

"Idih ogah, mau muntah aing." Safa menatap keluar jendela.

Sebenernya dia ngerasa ga nyaman sih duduk sampingan gini sama Hyunjin, tapi karena terpaksa yaudah lah ya.

Bis pun perlahan berjalan, murid murid menikmati pemandangan pagi yang disuguhkan.

Setelah melakukan perjalanan beberapa jam akhirnya mereka sampai dengan selamat di bandara.

Safa berjalan sambil menarik kopernya yang lumayan besar itu. "Ih Som, capek gue tunggu dong."

"Ah elah lo, tinggal ditarik doang padahal." Somi nyamperin Safa.

"Lemah jadi cewek."

"Serah gue lah."

Akhirnya mereka semua sudah masuk ke dalam pesawat, hal yang Safa ga mau malah terjadi lagi. Duduk di sebelah Hyunjin.

'Ck dia lagi dia lagi' batin Safa.

"Ketemu lagi kita."

"Lo ga usah berisik ya gue mau istirahat," ujar Safa.

"Hmm iyaa."

"Saf di Bali entar bareng gue ya."

"Hah? Apanya njir?" Tanya Safa kaget, jelas lah pikiran dia udah kemana mana.

"Biasa aja, maksud gue jalan jalannya. Pikirannya." Hyunjin menoyor kepala Safa.

"Ish habis lo ambigu gitu."

"Haha lo aja otak nya gesrek."

"Diem ah riweuh."

"Saf, gue mau nanya deh."

"Saf."

"Saf." Panggil Hyunjin berkali kali tapi tetep aja ga ada balesan, pas ditengok ternyata tidur.

Mana kepalanya goyang kemana mana lagi.

"Kesian." Hyunjin narik kepala Safa buat disandarin ke pundaknya.

"Makanya ga usah sok sok mau muntah, akhirnya juga disandarin," kata Hyunjin sambil senyum senyum gitu.

+++

Mau nanya dong.

Satu kata buat cerita ini?

Bad | Hyunjin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang