Kaki Raein melangkah menuju kantor guru. Tampak ujung sepatunya telah memasuki ruangan itu. Raein pun menghampiri guru BK.
"Kim Raein. Apa kau tahu kemana Kim Taehyung?"
"Maaf?" Kejut Raein seketika.
"Salah satu teman sekelas Taehyung menunjukmu terakhir kau mengembalikan kaos olah raga Taehyung. Jadi kami pikir kau dekat dengannya. Lima hari ini dia tidak masuk, apa kau tahu keadaannya? Ponselnya pun tidak aktif."
"Emm, kk... Kalau itu, saya benar-benar tidak tahu. Saya juga tidak dekat dengannya. Kenapa ibu tidak menghubungi orang tuanya?"
"Orang tua Taehyung dikabarkan tinggal di luar negeri dan dia tinggal di apartment sendiri. Taehyung anak yang tertutup jadi kami pihak sekolah juga tidak tahu pasti dimana tempat tinggalnya. Sebenarnya ada datanya, tapi dia sudah pindah ke tempat lain. Baiklah kalau begitu, ibu harap kau bisa membantu kami dan Taehyung."
.
Pada perjalanan pulang, Raein terus memikirkan perkataan guru BK. Awalnya Raein menghiraukan Taehyung. Namun setelah hari-hari selanjutnya, Raein mencoba melewati kelas Taehyung dan jumlah muridnya selalu ganjil. Selalu terdapat kursi kosong disana. Hingga kini kaki Raein berhenti di depan rumah Jin sambil memikirkan Taehyung.
Kau sungguh, dimana dan bagaimana keadaanmu? Gumam batin Raein lalu mulai melangkah ke teras rumah Jin.
Sssllaapppp
Raein berhenti dan terkejut. Seseorang menarik tangannya. Taehyung. Kejut Raein yang langsung berbalik ke arah Taehyung. Taehyung terlihat pucat pasih. Bibirnya putih. Saat itu Taehyung mengenakan jaket berwarna hijau tua dengan celana sekolah, kotak-kotak cokelat hitam.
"Kau... Baik-baik saja?"
"Sedang apa kau disini?" Sahut Taehyung tajam. "Bukankah bibimu melarangmu untuk kesini?" Taehyung kembali menarik tangan Raein.
"Benar-benar! Kau siapa?!" Bentak Raein melepas paksa tangan Taehyung. "Kau, seharusnya pergi ke sekolah. Semua orang mencarimu! Kemana saja kau selama ini?!" Taehyung hanya diam sambil menelan ludahnya. Raein langsung bergegas memasuki rumah Jin. Namun langkahnya kembali berbalik setelah mendengar Taehyung terbatuk hingga dadanya sakit.
***
Malam hari tiba begitu cepat. Jin mulai menyalakan lampu ruang tamu. Ia berjalan menuju ruang keluarga dan semua kamar. Namun ia tidak menemukan gadis yang selalu berada di rumahnya setiap malam. Jin menaruh belanjaannya di atas meja lalu melepas dasinya.
"Kenapa? Apa dia lelah belajar?" Ucap Jin sambil memandangi ruang keluarga yang biasa digunakan Raein belajar.
.
Raein memeras handuk kecil putih lalu menempelkan ke dahi Taehyung. Terlihat handuk putih bekas darah di dekat mangkuk kompres. Raein melihat Taehyung telah tertidur. Ia juga memastikan badan Taehyung sudah tidak panas. Setelah menepuk-nepuk lembut punggung telapak tangan Taehyung, Raein beranjak dari tempat tidur sambil membawa mangkuk kompres dan handuk bekas kompres. Beberapa menit kemudian Raein kembali ke kamar Taehyung. Ia melihat Taehyung masih menutup matanya. Ia pun memutuskan untuk menarik kursi belajar Taehyung dan menunggu Taehyung tepat di sebelahnya.
Jarum jam terus berputar. Namun waktu itu tidak sia-sia, Raein menggunakannya untuk belajar. Ia terus membalik kertas dan sering kali matanya melompat pada Taehyung. Beberapa kali tangan Raein menyentuh pipi Taehyung untuk memastikan panasnya turun. Setelah beberapa kali mengecek, Raein memutuskan untuk mengambil kompres baru. Kemudian melakukan hal yang sama dengan kompres itu. Tak terasa pukul 10 malam disadari Raein setelah ia meletakkan buku di pangkuannya lalu mengucek matanya. Raein terkejut karena Taehyung berkeringat namun panasnya belum turun. Raein terpikir untuk menghubungi dokter. Ia pun melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let 'Her' GO [COMPLETE✓]
FanfictionTaehyung memandangi dirinya di depan cermin. Ia membuka poninya. Tampak tatto bulan samar-samar di dahi bagian kanan. Ia pun menurunkan tangannya. Tangan itu tampak menengadah. Jarinya masih sama seperti malam itu, dingin dan lumpuh. Tampak Taehyung...