Jin mematikan lampu ruangannya dan berjalan untuk keluar gedung tempatnya bekerja. Tampak beberapa karyawan juga beranjak pergi dari kantor itu. Seorang karyawan pria tiba-tiba menyapa Jin dan berjalan berdampingan. Mereka keluar gedung bersamaan lalu berpisah karena berbeda arah pulang. Seperti biasa, Jin akan menunggu bus di halte depan kantornya. Tak lama kemudian bus datang. Jin tampak mengantre untuk menaiki bus.
"Suk Jin-ah!!!" Teriak seseorang yang membuat Jin berhenti untuk melayangkan kaki kirinya ke bus. Jin melihat ke arah suara yang memanggilnya. Sosok yang tidak asing baginya. Pria itu datang sambil mengayunkan tangan dengan senyum lebar. Ia meraih tangan Jin dan memeluknya begitu sebaliknya dengan Jin. Pria kantoran itu tampak tersenyum bahagia. "Suk Jin-ah! Kau terlihat sangat mapan sekarang."
Setelah sedikit lama tersenyum dan saling menatap, bus itu pergi. "Oh! Busku!" Ucap Jin mulai mengejar bus.
"Hei!" Ucap pria itu sambil menarik tangan Jin. "Biar aku antar." Sambung pria itu sambil menengokkan kepalanya ke kiri sedikit. Jin langsung melihat mobil mewah terparkir di pinggir jalan.
.
Kini mereka telah berjalan di atas sebuah Lamborghini Aventandor. Jin terus melihat lekat bagian dalam mobil itu, sedangkan temannya menyetir. Pria yang menyetir itu tertawa. "Aku baru membelinya kemarin. Kau penumpang pertama disini."
"Kau sangat keren. Apa merk mobil ini? Bagaimana kau bisa memilikinya? Aku saja dengan jabatan yang sekarang belum bisa membeli sebuah apartement impian."
"Aku membelinya dari acara lelang. Kebetulan aku baru saja menjual mobil lamaku. Ya, dengan sedikit tabungan bisa memenangkan lelangan itu. Lamborghini Aventandor. Keren, kan?"
Jin terdiam karena langsung teringat perkataan ahli waris Taehyung.
.
"Lamborghini Aventandor dan ini sertifikatnya. Anda bisa mengambilnya di pusat mobil import Seoul setelah menandatangani surat itu."
."Yoongi..." Ucap Jin hingga pria yang sedang menyetir itu menengok sedetik. "Bagaimana jika aku tertarik untuk membeli ini darimu?"
Teman Jin yang dipanggil Yoongi itu tertawa lepas. Hingga ia memutar setirnya ke kanan, tawa itu reda. "Boleh! Aku akan berikan setengah harga. Tapi kau harus membiarkan aku bekerja sama dengan perusahaanmu."
"Memangnya kau bekerja apa? Perusahaanku sangat besar dan rumit. Apa itu akan membantumu?"
"Tentu! Karena aku akan membuka pengiriman mobil export jalur udara dalam jumlah besar. Aku dengar perusahaan bursa efek korea sedang membukan jalur laut di Jepang bagian utara. Itu hal bagus, makanya aku pulang dan mencarimu."
"Bagaimana kau bisa tahu aku bekerja di sana?"
Yoongi kembali tertawa, "kau sudah sangat terkenal di kalangan alumni SMA. Mereka sangat mengagumi mu daripada aku."
***
Raein tampak merapikan buku-bukunya. Gadis itu melihat jam. Setelah itu ia langsung mengucir rambutnya ke atas. Bentuk ikatan yang belum pernah ia lakukan setelah lulus dari TK. Raein menggendong tas nya. Ia bersiap pergi. Namun sebelum pergi, ia bergegas menuju kulkas untuk mengambil segelas air dingin. Di terpa cahaya pagi, gadis itu meminum secangkir air dingin. Tampak Jin yang keluar dari kamar mandi sambil menggosok-gosok rambutnya, terpana melihat Raein yang begitu indah di pagi hari.
"Oh! Oppa! Aku berangkat!"ucap Raein sambil meletakkan gelasnya. Dengan cepat Jin menghalangi langkah Raein. Hal itu membuat Raein terkejut dan langsung menatap Jin. Tampak Jin mulai gugup waktu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let 'Her' GO [COMPLETE✓]
FanfictionTaehyung memandangi dirinya di depan cermin. Ia membuka poninya. Tampak tatto bulan samar-samar di dahi bagian kanan. Ia pun menurunkan tangannya. Tangan itu tampak menengadah. Jarinya masih sama seperti malam itu, dingin dan lumpuh. Tampak Taehyung...