Awake! My Faith At Cuseok

40 10 0
                                    

"Terimakasih, karena kau selalu ada." Ucap Jin menatap Soonah lalu memutar gelas kertas itu perlahan-lahan. Matanya tertuju pada gelas itu. "Noona, apa kau masih menungguku?"

"Setiap hari." Ucap Soonah tersenyum hingga memperjelas warna lipstiknya.

.

"Astaga! Kau juga mendengar tentang putra bulan? Apakah dia disini?" Jin mengangguk." Benar-benar! Ini sudah gawat. Kau bilang putra bulan kalah? Hhhsss..."

Kim Suk Jung mengelus janggutnya yang botak. Kemudian ia melihat anaknya. "Kau bilang bahwa kau sedang menyelamatkan putri bulan?" Jin hanya melihat mata ayahnya. "Apa... Kau menyukai putri bulan?"

Jin memundurkan badannya hingga menempel kursi. "Kenapa kau malah tanya perasaan?"

"Em... Begini! Apakah dia benar-benar kalah?"

Jin mengingat-ingat. "Tidak. Sepertinya biarawati itu mengambil kekuatannya."

"Benar!" Ucap Kim Suk Jung yang membuat Jin kembali fokus."Menurut legenda. Jika putra bulan berhasil dilumpuhkan oleh biarawati itu, maka artinya dia sedang dilemahkan oleh cinta. Kau tahu, jika seorang putra bulan sudah berada di bumi? Artinya itu adalah kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan sang putri. Kekuatan putra bulan ada pada cinta sejati. Jika sang putri mencintai orang lain, maka itu akan melemahkannya. Jadi, Suk Jin-ah, jika kau ingin menyelamatkan bumi ini dari kegelapan. Biarkanlah putra bulan menang melawan iblis. Kau tahu artinya kan? Kau harus melepaskan putri itu. Ingat! Masih banyak wanita cantik di dunia ini. Hehehe..."

.

"Menikahlah denganku!"

"Apa?" Soonah sangat terkejut. "Bagaimana dengan adik kecilmu?"

"Ya atau tidak! Menikahlah denganku."

"Kau... Masih sangat muda. Mengapa tidak pacaran saja dulu?"

"Baiklah! Pacaran. Mulai sekarang aku lelakimu." Ucap Jin santai namun dalam. Soonah masih sangat terkejut dengan pernyataan Jin pagi itu.

***

Raein terlihat melihat bayangan dirinya di depan kaca sambil menggunakan hanbook. Gadis itu sangat mengagumi dirinya. Terlihat seperti putri kerajaan. Hanbook itu sangat pas ditambah dengan jepit bunga sakura yang indah. Tangan Raein mengayun di wajahnya sambil memegang busa bedak. Ia tidak pernah berdandan sebelumnya. Karena Raein pikir hari ini adalah hari ulang tahunnya dan hari untuk...

"Menyatakan cinta pada Oppa." Gumam batin Raein sambil mengoleskan lipstick pink. Lalu ia tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit. "Aku juga mencintaimu, Oppa!"

Tiba-tiba suara telpon rumah berbunyi.

"Hallo? Dengan siapa? Apa anda mencari tuan Kim Suk Jin? Maaf dia sedang tidak ada di rumah." Oceh Raein sambil duduk di sofa.

"Raein-ah..."

"Oh! Oppa!!!" Ucap Raein bersemangat. "Kemana kau selama ini? Tidak pulang. Tidak memberikan kabar. Aku selalu menunggumu. Aku-"

"Raein-ah!" Sahut Jin di balik telepon itu. "Hari ini adalah hari hanbook. Mari kita bertemu di pasar tradisional. Aku akan ada di sana nanti malam."

"Aku juga berpikir akan mengajakmu ke sana. Jangan lupa pakai hanbookmu. Berpakaianlah seperti putra raja." Karena aku akan menjemputmu menjadi putri raja.

.

"Aku mengerti. Jaga dirimu."

"Aku mengerti. Oppa..." Ucap Raein menghentikan Jin yang akan menutup panggilannya. "...aku merindukanmu."

Let 'Her' GO [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang