Don't Go [Final]

383 13 0
                                    

Di depan pintu ruang ICU, Yoongi berdiri sambil menyilangkan tangannya. Wajahnya tertunduk menatapi lantai putih di bawahnya. Di sampingnya Raein tampak terus melihati jendela kaca. Jin kembali tergeletak di suasana hijau. Alat-alat itu kembali menempel di tubuh Jin. Monitor itu kembali menunjukkan keadaan jantung yang lemah. Raein menangis ditambah lukanya yang semakin parah. Tampak darah itu hampir memenuhi perban yang melingkar di lengan kiri bawah Raein. Yoongi memindahkan pandangannya pada gadis di sampingnya itu.

"Bagaimana kelanjutannya? Apa yang akan terjadi?" Ucap Raein yang terus menatap Jin. Yoongi terdiam.

"Katakan padaku. Apa yang harus kulakukan!" Raein mulai menatap mata Yoongi yang penuh jawaban.

"Aku bukan tuhan di balik semua kejadian ini. Aku hanya penonton. Tokoh figuran yang bisa saja melukai tokoh utamanya. Aku juga hanya pembaca, penikmat buku. Aku hanya penganalisis dan pengamat. Aku bisa saja pembohong yang membuat beban di pundakmu. Aku... Hanya teman lama Jin yang kembali dekat. Dan aku bukan penyelamatmu sepenuhnya Raein. Kenapa kau begitu percaya padaku?"

"Buku itu..."

"Itu hanya buku yang ditulis. Aku juga tidak tahu ceritanya asli atau tidak."

"Asli!" Sahut Raein sambil meneteskan air matanya. "Aku membacanya berulangkali. Aku menghabiskan malam-malamku untuk membacanya. Aku... Hampir gila karena buku itu. Karena aku tidak tahu kenapa cerita itu begitu persis seperti yang kualami. Dan beberapa hal yang tidak ku mengerti saat pada sajak-sajak puisi lama yang ia tulis. Aku tidak mengerti semuanya. Kau menjelaskan beberapa sajak itu. Jadi tolong jelaskan semua sajak itu kepadaku agar aku menemukan jalan keluarnya."

Yoongi terdiam menatap Raein. Kemudian ia menatap dinding di depannya.

***

Jungwoo tampak terus berjalan menyusuri jalanan dengan resah. Ia terus menelpon seseorang yang tidak memberikan respon. "Dimana kau?" Ucap Jungwoo melihat ponselnya. Ia pun berhenti sambil menatap bulan. Tampak bulan itu penuh. Langit juga sangat cerah bertabur bintang.

Jungwoo melihat ponselnya kembali. Pukul 10 tepat. Hal itu membuatnya tambah resah hingga matanya tak sengaja melihat Raein berjalan sendirian di seberang jalan sepi. Dengan cepat Jungwoo melangkahkan kakinya untuk melewati kerumunan orang secepat langkah Raein waktu itu. Kaki Jungwoo yang ramping terlihat gesit melewati kerumunan orang yang menyeberang jalan.

Matanya sering kali melihat ke arah Raein. Gadis itu semakin menjauh. Namun tak sengaja di pertengahan jalan, Jungwoo menabrak seseorang dan membuat ponselnya terjatuh. Pria itu langsung mengambil ponselnya di antara kaki-kaki manusia. Hingga ia kembali menegakkan tubuhnya dan menaruh pandangannya seperti tadi namun Raein menghilang. Tak kehabisan akal, Jungwoo langsung berlari mengikuti jejak Raein.

Raein berhenti di taman yang sepi. Lampu-lampu taman tampak berjajar rapi memberikan cahaya untuk menyinari jalanan taman itu. Posisinya sama seperti dulu saat Taehyung pernah menciumnya. Rambut pepohonan itu membuka lebar cahaya bulan ke jalanan Raein. Tidak ada yang di sana. Raein tampak melihat lukanya. Yang tadinya panas, kini tengah mendingin. Gadis itu membuka perban dan menjatuhkannya di dekat sepatunya. Ia melihat lukanya sendiri. Kulit di sekitar luka itu tambah memar dan menghitam seperti terbakar.

Pandangannya beralih tiba-tiba lurus ke depan. Seorang wanita dengan dress dan high heels merah. Tangan kanannya menyembunyikan sesuatu di balik rok dari dress itu. Wanita yang tergerai rambutnya sama seperti Raein itu tidak lain adalah Soonah. Soonah berjalan santai sambil menatap Raein. Semakin lama Soonah mendekat semakin lemah kaki Raein untuk berdiri. Raein juga merasakan suaranya hilang. Hingga akhirnya ia terjatuh dengan ketakutan tepat saat Soonah berhenti beberapa langkah di depannya.

Let 'Her' GO [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang