Jin terlihat berjalan menuju rumahnya. Terlihat rumahnya sudah terang benderang. Mulutnya membentuk bulan sabit manis. Jin memantabkan langkahnya untuk memasuki rumahnya. Tiba-tiba raut benderangnya muram karena melihat dua pasang sepatu di belakang pintu masuk. Pria berpakaian kantor itu langsung melepas sepatunya.
Jin melihat di ruang keluarga terdapat dua orang pelajar di sana. Seorang gadis cantik yang tekun menandai rangkuman dan seorang pria pengagum gadis cantik itu tengah menyangga kepalanya sambil memandangi Raein. Hal itu membuat Jin berdaham sambil meletakkan tas kerjanya di atas meja makan dengan sedikit keras.
"Oh! Oppa, selamat datang!" Ucap Raein tersenyum dan diikuti oleh Taehyung yang tersenyum imut. Jin hanya menerima senyuman itu sambil melonggarkan dasi lalu mengambil minuman di kulkas. Ia memandang tajam Taehyung yang terus memasang wajah imut sambil menelan air.
.
Keesokan harinya Jin mendapati Taehyung lagi. "Ehhmm... Saatnya guru berada di tengah-tengah murid." Ucap Jin yang langsung mendesal tempat di antara Raein dan Taehyung. Raein tampak memberikan tempat untuk Jin namun tidak untuk Taehyung, ia terus mempersempit tempat untuk Jin. Hingga Jin harus menggeser paksa Taehyung. Raein melihat kedua pria berbadan besar itu saling dorong mendorong. Gadis itu melihat jam yang berdetik lalu berpindah tempat. Kini kedua pria itu diam menatap Raein yang telah duduk di depan mereka. Raein langsung memberikan isyarat mata menunjuk pada buku untuk kembali fokus.
"Aku rasa, guru harus di depan." Ucap Taehyung sambil duduk di samping Raein. Putra bulan itu kembali memberikan senyuman imut kepada Jin.
.
"Bunga 3% ini diambil dari jangka waktu setelahnya karena mereka dianggap beban. Jadi kau harus memakai perbandingan waktu setelah 31 desember." Ucap Jin yang langsung diikuti Raein. Sedangkan Taehyung terlihat mengantuk dan mengupil sambil menyangga kepalanya.
"Sebenarnya kau bisa menggunakan perbandingan waktu sebelum 31 desember. Tapi kau harus membalik akun nya." Ucap Taehyung sambil memejamkan mata.
"Benarkah?" Ucap Raein berhenti menulis dan melihat Taehyung.
"Ahh!!! Benar sekali!" Ucap Jin menarik perhatian kedua pelajar itu. " Itu cara perhitungan harta. Ternyata kau sangat pintar ya!" Puji Jin yang membuat Taehyung menaikkan alis dan tersenyum savage. "Jadi begini, karena kau sudah pintar. Mulai besok kau tidak usah datang kesini. Karena kau hanya mengantuk dan memandangi Raein saja di sini. Itu membuang waktu. Mengerti!"
Raein menoleh pada Taehyung. Tampak Taehyung berpura-pura serius melihat buku dan menulis. "Memangnya aku tadi berbicara apa?" Ucap Taehyung melirik Jin dan Raein yang terus memandanginya. "Sedang apa kalian? Bukankah di sini untuk belajar?"
.
Hari selanjutnya terjadi keseruan lagi. Jin tengah memasakkan makanan. Sedangkan Raein dan Taehyung belajar seperti biasanya. Namun Jin terus mengawasi murid-muridnya. Tampak Jin menghaluskan spatulanya saat menumis sayur karena ia mendengarkan sebuah percakapan.
"Apa hyung itu selalu memasakkan makanan untukmu?" Tanya Taehyung kepada Raein yang sedang menulis. Namun karena terlalu fokus, Raein hanya menjawab hhmm. "Haish! Kenapa dia baru memasak hari ini? Padahal aku sudah belajar sejak hari senin."
"Hei! Kau di sini mau makan atau belajar?" Tanya Raein setelah memukul kepala Taehyung dengan ballpoint.
"Aku di sini karena kau." Ucap Taehyung menggoda dengan senyuman. Raein langsung memukul kepala Taehyung kembali menggunakan ballpoint. Setelah itu Raein kembali menulis. Sedangkan Taehyung tersenyum melihat Raein yang cemberut karena membuatnya semakin manis. Taehyung menyadari sesuatu. Raein mengikat rambutnya dengan sapu tangan. "Apa ini?" Dengan cepat Taehyung melepas sapu tangan yang diikat longgar di rambut Raein. Dengan cepat pula rambut Raein tergerai dan membuat Raein terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let 'Her' GO [COMPLETE✓]
FanfictionTaehyung memandangi dirinya di depan cermin. Ia membuka poninya. Tampak tatto bulan samar-samar di dahi bagian kanan. Ia pun menurunkan tangannya. Tangan itu tampak menengadah. Jarinya masih sama seperti malam itu, dingin dan lumpuh. Tampak Taehyung...